“Sholat itu mudah, nggak bisa wudhu bisa tayamum, kok. Nggak bisa dapet air bisa tayamum, nggak bisa berdiri boleh duduk. Nggak bisa duduk boleh baring, nggak bisa baring boleh terlentang atau dengan mengisyaratkan dengan pelupuk matanya, isyarat dengan hatinya jadi mudah,” jelas Buya Yahya.
Untuk permasalahan istri yang memiliki suami seorang mualaf namun tidak salat tersebut Buya Yahya menyarankan agar dikenalkan dengan orang yang mengerti fikih.
Pasalnya, menurut Buya Yahya jika seseorang merasa salat itu susah maka yang salah adalah gurunya. Ia lantas mengimbau para guru agar memiliki wawasan yang luas dalam hal Islam, khususnya bagi mereka yang berstatus mualaf.
“Jangan diberi berat-berat nggak boleh ini nggak boleh itu, tersiksa dia akhirnya keluar dari Islam. Bahkan urusan khitan sekalipun jangan dipaksain untuk khitan. (Misalnya) wong sudah 55 tahun (baru) masuk Islam tau-tau disuruh khitan dia punya gula darah, pusing dia,” ungkap Buya Yahya.
“Jadi perlu wawasan, deh. Makanya khususnya kalau Anda menemukan orang yang punya masalah sakit atau was-was atau apa ini Anda harus punya wawasan atau orang mualaf,” tambah Buya Yahya.
Hal ini karena menurut Buya Yahya seorang guru tidak seharusnya membuat ‘murid’ merasa beragama itu adalah hal yang berat dan menyiksa.
Load more