Total 139 Kantong Jenazah Telah Dievakuasi Tim Basarnas | tvOne

Selasa, 12 Januari 2021 - 21:42 WIB

Jakarta – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada hari Selasa, 12 Januari 2021, menemukan 65 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Sehingga total yang telah dikumpulkan dan dievakuasi oleh tim, sebanyak 139 kantong jenazah.

Basarnas juga akan memfokuskan pencarian dan evakuasi korban pada hari kelima atau Rabu (13/1).

"Untuk rencana pencarian besok, Rabu (13/1), kami masih memfokuskan pada pencarian dan evakuasi korban yang dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh unsur SAR di bawah koordinator dari Basarnas," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam.

“Terkait kami memfokuskan pada evakuasi korban, itu karena tentunya ini sangat ditunggu dan setiap kantong jenazah yang kami sudah temukan segera kami serahkan kepada DVI Polri untuk segera dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan diidentifikasi," katanya lagi.

Di samping itu, Bagus juga menambahkan pihaknya masih meneruskan pencarian material atau serpihan dari badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 maupun kotak hitam jenis CVR.

"Terkait CVR kami berkoordinasi mendukung tugas KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi),” tambahnya.

Selain 65 kantong jenazah korban, tim SAR gabungan juga menemukan 10 kantong bagian berisi serpihan kecil pesawat dan potongan besar pesawat sebanyak dua buah, sehingga total menjadi 26 kantong yang sudah ditemukan.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pemerintah langsung mengerahkan Tim SAR Gabungan untuk melakukan pencarian jenazah dan serpihan pesawat sebagai bagian dari penyelidikan penyebab terjadi kecelakaan itu.

Salah satu bagian dari black box atau kotak hitam dari pesawat itu yaitu alat rekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) telah ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa. Tim masih mencari satu bagian lain dari kotak hitam yaitu alat perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR). (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
01:06
02:40
02:12
02:15
01:24
Viral