Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 Secara Resmi Dihentikan | tvOne

Jumat, 22 Januari 2021 - 09:31 WIB

Jakarta – Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) terhadap korban penumpang dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi dihentikan. Hal tersebut disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito di JICT 2 Jakarta.

"Mulai Kamis 21 Januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi SAR (search and rescue) terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu secara resmi, saya nyatakan ditutup atau penghentian,” ujar Kabasarnas.

Keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan taktis, hasil temuan korban, efektifitas, pertemuan dengan keluarga korban, hingga rapat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selama 13 hari pencarian, Basarnas melaksanakan operasi SAR gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, Lembaga, serta potensi SAR. Operasi tersebut dilakukan dengan ketentuan tujuh hari dan dua kali perpanjangan masing-masing tiga hari.

Pelibatan kekuatan dalam operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan tersebut yakni kurang lebih 4.300 personel, 62 kapal laut, dan 15 pesawat.

Dalam operasi pencarian dan pertolongan, tim gabungan Basarnas mengevakuasi 324 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban, serpihan kecil pesawat sebanyak 68 buah, serpihan besar pesawat 55 buah.

Selain itu juga ditemukan perekam data pesawat (FDR) pada hari keempat pencarian, serta unit elektronik perekam suara kokpit pada 15 Januari atau hari ketujuh pencarian.

Masing-masing telah diserahkan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk bagian pesawat dan DVI Polri untuk kantong jenazah.

Keluarga Akan Lakukan Tabur Bunga

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan Basarnas sudah melakukan operasi selama tujuh hari dan sudah memperpanjang 2x3 hari dan sudah ditemukan sebanyak 324 kantong jenazah.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada tim DVI RS Polri yang sudah berhasil mengidentifikasi sebanyak 43 korban dan insya Allah saya dengar, hari ini jam 17.00 WIB, akan ada lagi tambahan yang teridentifikasi dan dari 43 korban, sudah 32 yang diserahkan kepada keluarganya," ujarnya.

Budi menambahkan PT Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 39 ahli waris dan Sriwijaya memberikannya kepada satu ahli waris.

"Saya dengar juga sudah ada tambahan ahli waris, paling tidak lima orang yang sudah akan segera disampaikan," katanya.

Menhub juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan pencarian dan penyelamatan, yang terdiri atas Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan relawan.

Meskipun pencarian dihentikan, ia memastikan tetap melakukan upaya-upaya seperti mengalihkan operasi kepada KNKT dengan KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Tentu, apa yg dilakukan di antaranya upaya menemukan CVR, di mana Presiden juga mengharapkan itu ketemu, sehingga analisa yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna," katanya.

Untuk menghormati para korban, Menhub mengatakan pada Jumat (22/1/2021) pukul 06.00 WIB dengan kapal KRI Semarang dan paling tidak perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga.

"Untuk itu, pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam dan berdoa agar para korban dapat tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Menhub Budi.

KNKT Terus Cari CVR

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Thahjono memastikan akan terus melakukan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 meskipun operasi pencarian resmi dihentikan pada Kamis sore.

"Sebagai tanggung jawab kami melakukan investigasi, kami masih akan terus melakukan pencarian CVR yang hingga hari ini belum ditemukan," kata dia saat konferensi pers penanganan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air secara daring, Kamis.

Ia mengatakan nantinya langkah itu juga didukung oleh Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Laut, TNI, Polri, Basarnas dan unsur lainnya yang menawarkan bantuan kepada KNKT termasuk dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Warga Pulau Seribu sangat antusias membantu investigasi yang dilakukan KNKT," katanya. (act)

Lihat juga: HEBOH! TANDA S.O.S DI PULAU LAKI, MUNCUL SERUAN MINTA TOLONG 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral