Pinjol Meresahkan! Sosiolog: Mereka Sering Melakukan Tindakan di Luar Kemanusiaan

Rabu, 6 Oktober 2021 - 14:27 WIB

Jakarta - "Assalamualaikum warahmatullahi barakatuh. Mas nanti kalau sudah nemuin surat ini jangan nangis. Tetap jaga Rara, Riri. Aku isone mung nggawe susah. Maafin aku yo mas. Mungkin dengan jalan ini bisa membuat hidupmu tenang," demikian penggalan surat perpisahan seorang korban pinjaman online (pinjol) yang mengakhiri hidupnya. Dari penggalan surat tersebut disampaikan bahwa yang bersangkutan memang memiliki banyak utang.
Peristiwa ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Tantan Hermansah, seorang ahli sosiolog. Terkait hal tersebut ia mendorong pihak kepolisian lebih aktif dalam menindak pinjaman online, khususnya pinjol ilegal.
"Pinjaman online itu ketika dia melakukan transaksi dengan nasabah, terutama ketika masa penagihan, itu sudah sering sekali mereka melakukan tindakan-tindakan diluar etika kemanusiaan. Mereka menindas, menekan, mengata-ngatai," ujarnya.
Banyaknya masyarakat yang terjerat pinjol ilegal karena persyaratan yang diberikan oleh pinjol ilegal ini jauh lebih mudah ketimbang pinjol yang memiliki izin dari OJK. Tantan juga mengungkapkan hal ini didorong pula oleh runtuhnya kepedulian sosial di dalam masyarakat. Ia menduga aksi bunuh diri terjadi karena tidak adanya jaring pengaman sosial yang menopang hidupnya.
"Ibu yang bunuh diri ini mungkin mumet banget karena tidak ada lagi tetangganya atau lembaga-lembaga yang peduli pada dia seperti mungkin masjid atau LPM di desa, sehingga ia terpaksa gali lubang-tutup lubang," kata Tantan. (afr)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:04
01:52
00:44
03:48
01:02
01:32
Viral