Nasib Kampun Miliarder, Warga Kini Kesulitan Mencukupi Kebutuhan Harian

Tuban, Jawa Timur - Sejumlah warga sekitar proyek strategis nasional pembangunan kilang minyak yang sempat viral dan dikenal dengan Kampung Miliarder di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mengaku menyesal telah menjual tanah mereka.

Mereka yang sebelumnya berprofesi sebagai petani tak lagi bisa bekerja karena lahan mereka sudah dijual. Sementara janji Pertamina untuk mempekerjakan warga yang tergusur belum terealisasi.

Tentu masih ingat dengan video viral ini puluhan warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur ini, berbondong-bondong membeli mobil baru setelah mendapat uang miliaran rupiah, berkat hasil penjualan tanah untuk pembangunan kilang minyak Pertamina pada Februari tahun lalu.

Belum sampai setahun, kondisi Kampung miliarder tersebut tidak semewah sebelumnya. Tak lagi terlihat jejeran mobil-mobil yang mereka beli sejak menjadi miliarder. Kini, justru sebagian besar warga hanya bisa bekerja serabutan.

Mereka yang sebelumnya berprofesi sebagai petani tak lagi bisa bekerja karena lahan mereka sudah dijual. Mereka pun hanya mengandalkan uang hasil penjualan tanah dulu. Dibalik julukan Kampung Miliarder ini ternyata menyimpan fakta yang miris.

Terungkap bahwa lebih dari 80% warga yang direlokasi akibat proyek Kilang Pertamina di Desa Wadung Tuban tersebut ternyata hanya mendapatkan ganti rugi bangunan saja dengan harga rendah. 

Sulikan, salah satu warga Desa Wadung menjadi salah satu warga terdampak relokasi yang kini menganggur. Ia berharap Pertamina menepati janji untuk mempekerjakan warga yang tanah dan rumahnya tergusur.

Sebelumnya, sekelompok warga terdampak relokasi pembangunan kilang minyak Pertamina menggelar aksi demo 24 Januari lalu. Mereka kecewa lantaran janji Pertamina untuk mempekerjakan warga yang tergusur belum terealisasi.

Setidaknya ada 151 kepala keluarga di Desa Wadung yang terdampak relokasi. Sementara tenaga kerja yang terserap Pertamina baru sekitar 10 persen.(awy)