Agung juga menjelaskan, riset lembaganya menemukan bahwa Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024 yang paling banyak di-mention dan di-reply pada medsos X tersebut.
"Ganjar menjadi Bacapres yang paling banyak dimention dan direply. Sedangkan asosiasi terhadap post yang terkait Ganjar didominasi dengan kata kunci dan tagar ganjarcapres dan diposting oleh lima akun. Sedangkan post bersentimen negatif melibatkan lebih dari tujuh akun per post, berbeda dengan Prabowo," ujarnya.
Agung merinci, terdapat sekitar 1.262 mention dan reply kepada Ganjar Pranowo. Jumlah ini lebih banyak dibanding Bacapres lain seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Mention dan reply kepada Anies Baswedan berjumlah 1.199. Sedangkan untuk Prabowo Subianto berjumlah 692.
Terkait riset ini, CfDS merekomendasikan agar para elit dan partai politik seyogyanya dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana kampanye yang positif serta membangun.
Hal ini dirasa penting guna menciptakan iklim demokrasi yang lebih sehat.
"Bagi para elit dan parpol, media sosial diharapkan menjadi sarana kontestasi gagasan, ide, serta visi dan misi ketimbang sarana untuk menyebarkan kampanye hitam. Kampanye negatif tidak dilarang secara hukum, namun harus tetap didasarkan pada data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
Agung Tri Nugraha mengatakan berdasarkan pendalaman Social Network Analysis (SNA), klaster audiens Anies Baswedan menciptakan klaster dengan interaksi paling aktif dibanding Bacapres lain seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Load more