Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah didorong untuk dapat memastikan ekosistem kendaraan listrik yang tengah dikembangkan dapat ramah dengan penyandang disabilitas.
National Project Manager Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV), Boyke Lakaseru menekankan pentingnya pendekatan inklusif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menurutnya dalam momentum transisi energi menuju sistem transportasi rendah emisi kelompok penyandang disabilitas perlu dilibatkan sebagai bagian integral dari perencanaan dan implementasi kebijakan.
“Transisi energi tidak boleh eksklusif. Difabel harus dilibatkan, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tapi juga sebagai pelaku aktif dalam ekosistem kendaraan listrik,” kata Boyke dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Boyke menuturkan hingga kini masih banyak kendaraan listrikbaik roda dua maupun roda empat yang belum mempertimbangkan kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Boyke menjelaskan dari data yang dimilikinya tercatat lebih dari 22 juta penduduk difabel Indonesia yang sebagian besar belum memiliki akses yang setara terhadap sarana transportasi ramah lingkungan.
“Bayangkan jika kendaraan listrik bisa dirancang dengan fitur aksesibilitas sejak awal, maka dampaknya akan jauh lebih besar, baik dari sisi lingkungan maupun keadilan sosial,” ungkapnya.
Load more