LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kapten Anumerta Piere Tendean bersama dengan kedua kakak perempuannya Mitzi Farre (duduk) dan Rooswidiati.
Sumber :
  • Sumber - Masykuri, "Pierre Tendean" - 1983/1984

Tangis Maria Elizabeth Diatas Peti Jenazah Kapten Pierre Tendean, "Pierre, Apa yang Terjadi Denganmu?"

Maria Elizabeth Cornet, memeluk peti jenazah berbalut bendera merah putih itu. Dengan terisak-isak, Ia hanya bisa berkata, Pierre, apa yang terjadi denganmu?

Senin, 27 Juni 2022 - 06:27 WIB

Maria Elizabeth Cornet, menangis pilu sambil memeluk peti jenazah berbalut bendera merah putih itu. Dengan terisak-isak, Ia hanya bisa berkata,

"Pierre, wat is er met jou gebeurd? (Pierre, apa yang terjadi denganmu?)" isak Maria Elizabeth, dikutip dari penuturan Masykuri dalam bukunya "Pierre Tendean" terbitan 1983/1984.

Maria Elizabeth Cornet, perempuan berdarah Prancis tersebut seolah meratapi takdir putra satu-satunya itu, Pierre Andrias Tendean, yang gugur justru disaat Maria tengah merayakan ulang tahunnya pada 30 September 1965.

Setiap tanggal tersebut, jika ada kesempatan, Pierre selalu pulang ke Semarang, untuk turut merayakan hari ulang tahun ibunya. Kalau karena sesuatu hal ia tidak dapat pulang, biasanya mengirim surat atau telepon lebih dahulu. 

Baca Juga :

Foto: Kapten Pierre Tendean (Wikipedia - IG @pierresangpatriot)

Tetapi pada tanggal 30 September 1965 itu, Pierre tidak pulang ke Semarang dan tidak pula memberikan kabar lebih dahulu, sehingga seluruh anggota keluarganya bertanya-tanya, lebih-lebih setelah mereka mendengar peristiwa G30S PKI, mereka sangat mengkhawatirkan nasib Lettu Pierre.

Mitzi, kakak perempuan Pierre, berusaha menelpon ke Jakarta via Bandung, tetapi tidak berhasil.

Mitzi langsung ke rumah adiknya, Rooswidiati. Disana ia mendapat penjelasan bahwa pada tanggal 1 Oktober Yusuf Rosak (suami  Rooswidiati) telah menjemput Pierre di rumah Jenderal Nasution, tetapi dikatakan oleh penjaga bahwa Pierre sedang tugas dengan Nasution. 

Sebelumnya, Pierre memang sudah berjanji kepada Yusuf Rosak yang kebetulan ada tugas di Jakarta, bahwa pada tanggal 1 Oktober, keduanya akan pulang bersama-sama ke Semarang. 

Pada waktu berusaha menjemput itu, Yusuf memang melihat beberapa panser di sekitar rumah Jenderal Nasution yang disangkanya hanya latihan, ia tidak tahu kejadian yang sebenarnya. 

Foto: Kapten Pierre Tendean dan Keluarga (Sumber: IG @vz_pierre)

Mendengar keterangan Yusuf Rosak itu, lbu Pierre menjadi lega dan mengatakan kepada Mitzi,

"Nah, itu dia, kau masih berpikir yang bukan-bukan, Pierre kan sedang bertugas dengan Pak Nas, kenapa kau bertanya kepada Panglima segala?" tulis Masykuri, mengutip kata-kata Maria Elizabeth.

Dulu, saat Pierre Tendean masih ditempatkan pada medan berbahaya, menyusup ke dalam wilayah Malaysia dalam Operasi Dwikora di Kalimantan, Maria Elizabeth meminta putranya ditarik pulang dari garis depan. Ia ingin putra satu-satunya itu ditempatkan dalam zona aman dari perang.

Pierre Tendean, akhirnya ditarik pulang berkat permintaan ibunya itu dan kemudian ditempatkan dalam tugas baru, sebagai Ajudan Menhan Pangab, Jenderal Nasution.

Tapi ajal manusia siapa yang dapat menebak? Kapten Pirre Tendean, sang Ajudan ganteng yang penuh talenta itu, akhirnya gugur, justru disaat ia berada ditempat yang dekat dengan ibunya.

Baca Juga: Si Ganteng Kapten Pierre Tendean, Idola Para Wanita dan Ajudan Rebutan Tiga Jenderal

 

Gugurnya Sang Ajudan

Seperti yang dituturkan Masykuri dalam bukunya, pada tanggal 4 Oktober, keluarga Pierre di Semarang mendengar berita tentang gugurnya Lettu Pierre Tendean dari Siaran warta berita RRI Jakarta pukul 19.00. 

Mereka ragu-ragu terhadap berita itu, karena dalam siaran itu disebutkan bahwa yang telah gugur, pertama Letnan Jenderal A. Yani, kedua Mayor Jenderal Suprapto, dan seterusnya.

Sampai yang ketujuh disebutkan Pengawal Menko Hankam, Lettu. CPM Pierre Tendean. Mereka berpikir bahwa Pierre bukan dari CPM melainkan dari Corp Zeni. 

Dalam keadaan ragu-ragu itu datang telepon dari Pangdam Diponegoro, bahwa Lettu Pierre Tendean telah gugur dan akan dimakamkan besok tanggal 5 Oktober. Untuk keluarga Pierre disediakan pesawat khusus guna menghadiri pemakamannya di Jakarta.

Foto:  Kakak Pierre Tendean, Mitzi dan Bonnie putranya disamping makam Piere.(Masykuri, "Pierre Tendean" - 1983/1984)

Sebelumnya, pada pagi hari, 4 Oktober 1965, usai daerah Lubang Buaya direbut oleh pasukan RPKAD pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dilakukan proses pengangkatan jenazah yang ditemukan terkubur dalam sebuah sumur tua.

Sumur tua itu dalamnya 12 meter dan garis tengahnya hanya lebih kurang 0,75 meter, ditimbun dengan sampah-sampah kering, batang-batang pohon pisang, daun singkong dan tanah secara berselang-seling. 

Pelaksanaan teknis penggalian dilakukan oleh anggota-anggota Kesatuan Intai Para Amphibi (KJPAM) dari KKO Angkatan Laut dengan memakai alat-alat seperti tabung zat-zat asam dan lain sebagainya.

Pada pukul 12.00, pertama kali berhasil dinaikkan jenazah Lettu. Pierre Tendean, Ajudan Jenderal Nasution. Pada jam 13.40 menyusul jenazah Mayor Jenderal Suprapto dan Mayor Jenderal S. Parman. 

Pada jam 13 .50, jenazah Letjen. A. Yani yang diikat menjadi satu dengan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, serta jenazah Mayor Jenderal Haryono MT. Dan akhirnya, pada jam 14.10 berhasil diangkat jenazah Brigadir Jenderal DJ. Panjaitan. 

Dari urut-urutan pengangkatan jenazah itu tampaklah bahwa Lettu. Pierre Tendean merupakan perwira yang paling akhir dilemparkan ke dalam sumur maut itu oleh pelaku G30 S PKI.

Baca Juga: Pembalasan Sang Jenderal yang Terluka, Pukulan Keras Nasution Usai Lolos dari Pembunuhan G30S PKI

Pada hari Angkatan Bersenjata, tanggal 5 Oktober 1 965, rakyat Jakarta, tanpa anjuran atau seruan apa pun, sejak pagi telah berjejer-jejer sepanjang jalan, sejak dari sudut timur laut Medan Merdeka sampai ke Kalibata, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada tujuh Pahlawan Revolusi itu.

Pidato mengharukan dari Jenderal Nasution, melepas pemberangkatan jenazah para pahlawan revolusi tersebut:

" Rekan-rekan, adik-adik saya sekalian, saya sekarang sebagai yang tertua dalam TNI yang tinggal bersama lainnya akan meneruskan perjuangan kamu, membela kehormatan kamu. 

Menghadaplah sebagai pahlawan, pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, Allah Subhanahu wataala, 

Karena akhirnya Dia-lah Panglima kita yang paling tertinggi. Dia-lah yang menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita semua." kata Nasution. (Buz)

Ikuti terus berita terbaru melalui channel YouTube tvOneNews:

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Megawati Singgung Kejujuran saat Melihat Patung Si Hidung Pinokio Yang Suka Berbohong, Siapa Yang Dimaksud?

Megawati Singgung Kejujuran saat Melihat Patung Si Hidung Pinokio Yang Suka Berbohong, Siapa Yang Dimaksud?

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno kembali mengingatkan pesan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, setelah melihat sebuah patung kurus berhidung panjang di pameran seni karya Butet Kartaredjasa. 
Dapat Hibah, DPD RI Bangun Kantor di Jawa Timur

Dapat Hibah, DPD RI Bangun Kantor di Jawa Timur

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia membangun gedung kantor baru di Jalan Jemur Andayani I, Surabaya untuk menjadi Kantor DPD RI Provinsi Jawa Timur.
Janjikan Impor Beras dari Vietnam hingga Thailand Tak sampai 5%, Presiden Jokowi: Menjaga Harga Itu Tidak Gampang

Janjikan Impor Beras dari Vietnam hingga Thailand Tak sampai 5%, Presiden Jokowi: Menjaga Harga Itu Tidak Gampang

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa realisasi impor beras lewat Perum Bulog dari berbagai negara Aisa tidak akan sampai 5% dari total kebutuhan beras nasional.
Legislatif PKS Minta Pemprov DKI Jakarta Tindak Tegas Juru Parkir Liar Bersifat Premanisme

Legislatif PKS Minta Pemprov DKI Jakarta Tindak Tegas Juru Parkir Liar Bersifat Premanisme

Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Muhammad Taufik Zulkifli mengatakan sebelum menggelar penertiban jukir liar, Pemprov DKI Jakarta perlu mengetahui duduk persoalan yang ada.
Mensos Risma Dengarkan Keluhan Mitra Derad dan Berikan Bantuan Kewirausahaan

Mensos Risma Dengarkan Keluhan Mitra Derad dan Berikan Bantuan Kewirausahaan

Menteri Sosial Tri Rismaharini  berdialog dengan 25 mitra deradikalisasi (mitra derad) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPPKS) Yogyakarta.
Dulu Ditolak Mahfud MD, Pemerintah dan DPR Kini Setujui RUU MK

Dulu Ditolak Mahfud MD, Pemerintah dan DPR Kini Setujui RUU MK

Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (MK) diterima Menko Polhukam Hadi Tjahjanto
Trending
Walau Full Team serta 3 Pemain Keturunan Baru Sudah Bisa Bermain, Timnas Indonesia Bisa Kalah dari Irak dan Filipina Gara-gara Masalah Ini

Walau Full Team serta 3 Pemain Keturunan Baru Sudah Bisa Bermain, Timnas Indonesia Bisa Kalah dari Irak dan Filipina Gara-gara Masalah Ini

Timnas Indonesia terancam terjegal saat menghadapi Irak dan Filipina pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia meski sudah full team serta diperkuat Maarten Paes, Calvin Verdonk, dan Jens Raven.
Pengakuan Sopir Terpaksa Menabrakkan Bus SMK Lingga Kencana Depok ke Tiang Listrik Saat Kecelakaan Maut di Subang, Jika Tak Dilakukan...

Pengakuan Sopir Terpaksa Menabrakkan Bus SMK Lingga Kencana Depok ke Tiang Listrik Saat Kecelakaan Maut di Subang, Jika Tak Dilakukan...

Pengakuan Sadira, sopir bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat soal kejadian mengerikan itu. 
Masih Ingat Simon Santoso? Tunggal Putra Indonesia yang Pernah Rajai Bulutangkis Dunia, Sekarang Malah Beralih Profesi Jadi...

Masih Ingat Simon Santoso? Tunggal Putra Indonesia yang Pernah Rajai Bulutangkis Dunia, Sekarang Malah Beralih Profesi Jadi...

Simon Santoso dulu pernah disegani lawannya semasa aktif di nomor tunggal putra mewakili Indonesia, namun cedera memaksanya gantung raket lebih cepat pada 2016.
Termasuk Arkhan Kaka, Ini 4 Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Berpotensi Abroad ke Eropa Usai Toulon Cup 2024

Termasuk Arkhan Kaka, Ini 4 Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Berpotensi Abroad ke Eropa Usai Toulon Cup 2024

Timnas Indonesia U-20 bakal tampil di Toulon Cup 2024 dan setidaknya ada 4 pemain yang berpotensi mencuri perhatian para scout dan punya kans tampil di Eropa.
Begini Respons Elkan Baggott Setelah Diserang Suporter Timnas Indonesia karena Absen di Playoff Olimpiade Paris 2024, Bintang Liga Inggris Ini Maunya Main untuk Timnas Indonesia

Begini Respons Elkan Baggott Setelah Diserang Suporter Timnas Indonesia karena Absen di Playoff Olimpiade Paris 2024, Bintang Liga Inggris Ini Maunya Main untuk Timnas Indonesia

Inilah dua berita terpopuler. Begini respons Elkan Baggott setelah diserang suporter Timnas Indonesia karena absen di playoff Olimpiade Paris 2024, bintang Liga Inggris ini maunya main untuk Timnas Indonesia.
Geger Mbah Trimo Sang Milyarder Wakafkan Masjid Rp80 Miliar dan 12 SPBU untuk Muhammadiyah, Ternyata Begini Ceritanya

Geger Mbah Trimo Sang Milyarder Wakafkan Masjid Rp80 Miliar dan 12 SPBU untuk Muhammadiyah, Ternyata Begini Ceritanya

Mantan Marbot Masjid Al-Fattah Muhammadiyah Tulungagung H. Soetrismo alias Mbah Trimo baru-baru ini bikin geger dengan mewakafkan 12 SPBU nya dan Cek Rp10 miliar ke Muhammadiyah. Bagaimana faktanya?
Terungkap, Ini Rencana Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan Maut di Subang

Terungkap, Ini Rencana Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan Maut di Subang

Bus pembawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok alami kecelakaan maut di kawasan Jalan Raya Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Siang
13:00 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 14:30
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar Sore
15:00 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
Selengkapnya