LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Jenderal Nasution dipapah saat pemakaman korban G30S PKI.
Sumber :
  • Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI

Kisah Jenderal Nasution yang Harus Tiarap di Lantai Mobil Saat Meloloskan Diri dari Penculikan G30S PKI

Jenderal Nasution yang kenyang dengan berbagai medan pertempuran itu dihadapkan pada situasi yang genting, ketika pasukan G30S PKI menyerbu kediamannya.

Kamis, 1 September 2022 - 08:02 WIB

Jenderal kharismatik yang telah kenyang dengan berbagai medan pertempuran itu dihadapkan pada situasi yang sangat genting, ketika segerombolan pasukan G30S PKI menyerbu kediamannya di pagi buta, 1 Oktober 1965.

Pagi yang kelam itu, Menko Hankam/ KASAB Jenderal Nasuiton berhasil meloloskan diri dari kepungan pasukan Cakrabirawa Pimpinan Letnan Satu Doel Arif. Berondongan tembakan yang dilepaskan pasukan penculik luput dari sasaran. 

Sang Jenderal berhasil selamat pada detik-detik yang menegangkan, walaupun kemudian ia harus berusaha menepis kepedihan, putri bungsunya Ade Irma Suryani, tertembus peluru, menjadi perisai bagi sang ayah.

Peneliti asal Amerika Serikat, Victor M. Fic, dalam bukunya "Kudeta 1 Oktober 1965, Sebuah Studi Tentang Konspirasi", menceritakan bagaimana Jenderal Nasution berupaya meloloskan diri dari sergapan pasukan Letnal Doel Arif.

Pukul 06.00, Jenderal Nasution keluar dari persembunyiannya di sekitar rumah Dr. Leimena, di Jalan Teuku Umar 36. Ia masuk lewat pagar ke rumahnya sendiri di Jalan Teuku Umar 40.

Baca Juga :

Foto: Jenderal Nasution bersama keluarga (Wikipedia)

Nasution harus terus berlari dari kejaran pasukan pembunuh, ia merupakan target utama penculikan operasi militer G30S PKI

Dari rumahnya, Nasution kemudian dibawa dengan mobil oleh Letnan Kolonel Hidajat Wirasondjaja, Komandan Staf Markas Besar AD, ajudannya Mayor Sumargono dan ipar laki-laki Nasution, Bob Sunarjo Gondokusomo, ke persembunyian baru, yang terletak tidak jauh dari kantor Staf Angkatan Bersenjata.

Demi keamanan dirinya, Sang Jenderal kharismatik yang telah kenyang dengan berbagai pertempuran itu harus tiarap di lantai mobil saat dibawa keluar dari kawasan Teuku Umar. 

" Mereka khawatir para pembunuh akan terus mengejar Nasution untuk kembali mencoba membunuhnya jika ia dibiarkan di rumahnya atau di sekitar situ. Kekhawatiran mereka ternyata beralasan, karena tidak lama setelah Nasution lolos seorang anggota Tjakrabirawa datang ke rumahnya mencari dia dan menanyakan di mana Nasution." tulis Victor.

Pada waktu yang sama, di pusat operasi G30S PKI di Senko, kabar lolosnya Nasution ini menimbulkan kepanikan bagi para pimpinan operasi pembersihan para jenderal Angkatan Darat tersebut.

Situasi kepanikan itu dituturkan Brigjen Suparjo, dalam surat rahasianya kepada Marsekal Omar Dhani yang ditahan di penjara militer. Namun surat itu tak berhasil sampai ke tangan Omar Dhani, karena disita petugas penjara.

"Ketika masuk berita bahwa Nasution tidak kena dan melarikan diri, kelompok pimpinan mendjadi terperanjat, kehilangan akal dan tidak berbuat apa-apa. Meskipun ada advis untuk segera melakukan offensif lagi, hanya dijawab: Ya, tetapi tidak ada pelaksanaanya." jelas Suparjo.

 

Pembalasan Sang Jenderal yang Terluka

Di rumah persembunyiannya pada 1 Oktober 1965, Nasution mendengar dari radio pada pukul 08.00 siaran ulang Pengumuman Dewan Revolusi, yang ditandatangani Letkol Untung. Ia kemudian memerintahkan kepada Letkol Hidajat Wirasondjaja untuk mencari informasi lebih lanjut tentang situasi Jakarta saat itu. 

"Dalam hubungan ini, letkol itu pergi ke Kostrad, di situ ia bertemu dengan Soeharto dan Umar, dan melaporkan kepada mereka mengenai keadaan Nasution dan bahwa ia sehat wal’afiat dan sedang bersembunyi, karena anak buah Untung masih mencari-cari dia." tulis Victor dalam bukunya. 

Soeharto dan Umar kemudian memberikan juga informasi kepada Hidajat mengenai apa yang telah terjadi, dan ini kemudian disampaikan Hidajat kepada Nasution sekembalinya dari Kostrad. 

Foto: Jenderal Soeharto (kiri) dan Jenderal Nasution (kanan) 

Pada waktu bersamaan Nasution memperoleh informasi dari sumber-sumber lain mengenai operasi Letkol Untung. Karena ada petunjuk-petunjuk keterlibatan PKI dalam kejadian itu, ia memerintahkan Hidajat untuk kembali ke Kostrad sekitar pukul 09.00, membawa perintah untuk dijalankan Mayjen Soeharto.

Sebagai Menko Hankam/KASAB Nasution memerintahkan Soeharto untuk mengidentifikasi dan melokalisir pasukan musuh, menutup semua jalan masuk ke kota Jakarta, dan meminta bantuan dari pasukan dari Divisi Siliwangi.

Nasution juga memerintahkan Soeharto menggunakan RRI Bandung untuk membantah adanya Dewan Jenderal, mencari informasi tentang keadaan Presiden Soekarno, serta membangun kordinasi dengan kesatuan militer lain selain Angkatan Udara.

Foto: Jenderal AH Nasution (duduk) saat proses pemakaman 6 jenderal Angkatan Darat dalam peristiwa G30S PKI (Dok,Film Pengkhianatan G30S PKI)

Begitu Untung menyiarkan susunan Dewan Revolusi pada pukul 14.00, Nasution memutuskan bahwa harus diambil tindakan cepat dan langsung terhadap Letkol Untung di semua front oleh Angkatan Darat dan bahwa angkatan-angkatan lain harus diperintahkan untuk ikut serta.

Hari pertama G30S PKI, dengan cepat Nasution dan Soeharto berhasil memegang kendali di lapangan, pada petang harinya stasiun RRI direbut oleh pasukan RPKAD pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo

Usai RRI berhasil direbut, teks pengumuman pertama yang dibacakan Soeharto kepada rakyat adalah mengutuk kudeta yang dilakukan oleh Letkol Untung, bahwa GESTAPU telah menculik enam jenderal dan merebut kekuasaan negara, tetapi Presiden selamat dan situasi di Jakarta dan provinsi berada di bawah kendalinya. 

Ia selanjutnya mengatakan bahwa ia telah mengambil alih komando Angkatan Darat (AD) untuk sementara, dan bahwa Angkatan Laut dan Kepolisian bekerja sama dengan AD untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

Baca Juga: Ketika Pasukan G30S PKI yang Kelaparan Jatuh ke Pelukan Jenderal Soeharto

Siaran ini jelas membawa dampak yang sangat besar di propinsi-propinsi, karena memberi tahu kelompok-kelompok pemberontak di situ bahwa GESTAPU di ibukota telah tumbang. 

Akibatnya, kelompok-kelompok yang belum memulai operasi menghentikan persiapan-persiapannya, sedangkan kelompok-kelompok yang sudah merebut kekuasaan mulai mundur untuk menghapus jejak.

Foto: Suasana pemakaman korban G30S PKI (Dok.Film Pengkhianatan G30S PKI)

Setelah siaran radio Soeharto itu, Nasution, sebagai Menko Hankam/ KASAB memerintahkan Angkatan Laut dan Kepolisian untuk bekerja sama penuh dengan AD, sekarang di bawah Jenderal Suharto, untuk menumpas GESTAPU di ibukota dan di seluruh negeri. 

Hari itu, Nasution berada di Kostrad sampai sekitar 01.00 pada 2 Oktober, dan mendapat laporan tentang kekalahan GESTAPU di Semarang, Bandung, Yogyakarta, Solo dan tempat-tempat lain.

Pada hari kedua, pasukan RPKAD dan batalyon lainnya yang telah dikonsolidasikan oleh Kostrad kemudian menyerbu dan merebut kawasan Halim, jantung operasi G30S PKI. Suasana saat RPKAD menyerbu Halim itu juga diungkapkan Suparjo dalam suratnya kepada Omar Dhani.

"Kawan-kawan pimpinan dari “G-30-S” kumpul di LB (Lubang Buaya). Kesatuan RPKAD mulai masuk menyerang, keadaan mulai “wanordelijk” (kacau). Pasukan-pasukan pemuda belum biasa menghadapi praktek perang sesungguhnya." ungkap Suparjo. 

Baca Juga: Gagalnya G30S PKI, dari Letkol Untung yang Kurang Tidur Hingga Pasukan yang Membelot Karena Lapar

Dengan demikian berakhir sudah petualangan G30S PKI dalam rencana Kudeta tersebut. Hanya dalam hitungan jam, Kudeta tersebut gagal akibat pukulan keras dari duet NATO atau Nasution-Harto, seperti yang disebut Suparjo dalam suratnya itu. 

Hari-hari berikutnya adalah masa yang kelam, tidak hanya bagi para pimpinan operasi militer G30S PKI dan pasukan yang terlibat di dalamnya, tapi juga bagi jutaan orang yang secara sadar ataupun tidak telah bersinggungan langsung dengan ideologi Partai Komunis Indonesia atau PKI. (Buz)

Ikuti perkembangan berita lainnya melalui channel YouTube tvOneNews:

 

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Selain Justin Hubner, Kabar Buruk Beruntun Melanda Timnas Indonesia Jelang Hadapi Guinea, Kini Garuda Muda Kehilangan Kekuatan Penting

Selain Justin Hubner, Kabar Buruk Beruntun Melanda Timnas Indonesia Jelang Hadapi Guinea, Kini Garuda Muda Kehilangan Kekuatan Penting

Timnas Indonesia kembali diterpa kabar buruk jelang babak playoff Olimpiade Paris 2024 kontra Guinea pada Kamis (09/05/24) mendatang, masih optimis menang?
Kemenag Sebut Data Visa Haji 2024 yang Terverifikasi 223.474 Jemaah

Kemenag Sebut Data Visa Haji 2024 yang Terverifikasi 223.474 Jemaah

Direktur PHU Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab mengatakan data terbaru calon jemaah haji 2024 yang terverifikasi dapat visa haji sekitar 223.474 orang.
Bukan karena Wasit, Media Asing Berani Sebut Kegagalan Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23 2024 justru gara-gara...

Bukan karena Wasit, Media Asing Berani Sebut Kegagalan Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23 2024 justru gara-gara...

Salah satu media asing mengomentari kegagalan Timnas Indonesia di Piala Asia U23 2024, walaupun Timnas Indonesia U23 mencetak sejarah besar bagi bangsa ini.
Padahal Timnas Indonesia Lagi Bagus-bagusnya, Bintang Liga Inggris Ini Tetap Saja Tak Mau Main untuk Skuad Garuda, Dia Bilang...

Padahal Timnas Indonesia Lagi Bagus-bagusnya, Bintang Liga Inggris Ini Tetap Saja Tak Mau Main untuk Skuad Garuda, Dia Bilang...

Meskipun Timnas Indonesia sedang dalam performa bagus di beberapa turnamen terakhir, namun bintang Eropa ini tetap tak mau menerima tawaran bela skuad Garuda.
Bestie Beda Negara Tak Mau Kalah, Gia juga Bersiap Angkat Kaki dari Indonesia Susul Megawati Hangestri Tapi Bukan ke Red Sparks

Bestie Beda Negara Tak Mau Kalah, Gia juga Bersiap Angkat Kaki dari Indonesia Susul Megawati Hangestri Tapi Bukan ke Red Sparks

Bintang Voli Indonesia yakni Megawati Hangestri sudah dipastikan akan kembali ke Korea Selatan setelah berlaga di Proliga musim 2024 bersama klub Jakarta BIN.
Level Guinea Berbeda dari Tim Asia, Timnas Indonesia Harus Waspadai Hal Ini Demi Lolos Olimpiade 2024

Level Guinea Berbeda dari Tim Asia, Timnas Indonesia Harus Waspadai Hal Ini Demi Lolos Olimpiade 2024

Legenda sepak bola Indonesia, Robby Darwis memberi komentar terkait Timnas Indonesia yang akan menghadapi skuad Guinea di babak play-off Olimpiade Paris 2024.
Trending
3 Pemain Baru yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23 untuk Menghadapi Guinea

3 Pemain Baru yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23 untuk Menghadapi Guinea

Timnas Indonesia U-23 dipastikan tanpa kehadiran Rizky Ridho dan Justin Hubner saat menghadapi Guinea pada laga playoff Olimpiade Paris 2023.
Bukan Marselino Ferdinan atau Nathan Tjoe-A-On, Ini Pemain Terbaik Piala Asia U-23 Versi AFC

Bukan Marselino Ferdinan atau Nathan Tjoe-A-On, Ini Pemain Terbaik Piala Asia U-23 Versi AFC

Tidak ada nama Nathan Tjoe-A-On atau Marselino Ferdinan dalam daftar pemain terbaik di Piala Asia U-23 2024.
Pacar Struick Bawakan Tas Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Itu Kena Ultimatum: Kebiasaan Dah, Baru Kenal Juga

Pacar Struick Bawakan Tas Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Itu Kena Ultimatum: Kebiasaan Dah, Baru Kenal Juga

Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha baru-bar ini kembali menjadi sorotan setelah menonton pertandingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23.
Detik-detik Pelaku Mutilasi di Ciamis Potong Bagian Tubuh Istrinya di Depan Umum, Bawa Baskom Isi Daging Korban ke Pos Ronda

Detik-detik Pelaku Mutilasi di Ciamis Potong Bagian Tubuh Istrinya di Depan Umum, Bawa Baskom Isi Daging Korban ke Pos Ronda

Pembunuhan dan mutilasi mengerikan tersebut dilakukan oleh Tarsum (50) terhadap istrinya sendiri yang bernama Yanti (44) karena diduga mengalami depresi berat.
Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Lakukan Ini ke Tubuh Korbannya

Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Lakukan Ini ke Tubuh Korbannya

Seorang suami beridentitas Tasmin tega melakukan aksi pembunuhan keji hingga memutilasi tubuh istrinya sendiri Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Hasil Final Piala Asia U-23 2024: Penuh Drama, Jepang Keluar sebagai Juara usai Kalahkan Uzbekistan

Hasil Final Piala Asia U-23 2024: Penuh Drama, Jepang Keluar sebagai Juara usai Kalahkan Uzbekistan

Timnas Jepang U-23 secara dramatis meraih gelar juara Piala Asia U-23 2024 usia menumbangkan Uzbekistan dengan skor 1-0 di Stadion Jassim Bin Hamad, Jumat (3/5/2024) malam WIB.
Jelang Laga Kontra Guinea, Timnas Indonesia U-23 Dapat 2 Tambahan Amunisi Baru yang Bisa Buat Shin Tae-yong Tersenyum

Jelang Laga Kontra Guinea, Timnas Indonesia U-23 Dapat 2 Tambahan Amunisi Baru yang Bisa Buat Shin Tae-yong Tersenyum

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, berencana memanggil dua pemain tambahan jelang pertandingan kontra Guinea di Prancis pada 9 Mei 2024 mendatang.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
Big Fight Boxing
15:00 - 15:30
Football Vaganza
15:30 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
Selengkapnya