Jakarta - Ketua DPP PDIP Said Abdullah menghormati keputusan PKB yang membuka peluang duet Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden atau cawapresnya Puan Maharani.
Menurut Said Abdullah, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui jika keduanya ingin menuju ke sana, seperti harus memiliki persepsi yang sama.
"Setelah persepsi sama, bagaimana kita memandang visi Indonesia ke depan, kita harus bergotong royong," tuturnya.
Ketika semua hal itu telah mencapai kesepakatan bersama, Said menuturkan antara PKB dan PDIP bisa langsung membahas soal capres dan cawapres.
"Saya yakin juga baik ketua umum PKB maupun Mba Puan tetep dalam silaturahmi. Kalau Cak Imin tetep akan dibawa ke rapat DPP partainya. Kalau Mbak Puan akan lapor ke ibu (Megawati) karena penugasan, kan seperti itu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, PKB menyambut baik jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Cak Imin menjadi capres atau cawapres menemani Puan.
"Kalau misalkan Bu Mega panggil Pak Muhaimin jadi capres dari PDIP, ya, seneng. Kan gitu. Kan kita nggak tahu. Atau Pak Muhaimin jadi wapres. Kan semuanya dibahas," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Hal itu merujuk pada pertemuan Cak Imin dan Puan tanggal 25 September 2022 lalu. Saat itu, Cak Imin mendoakan Puan agar bisa menjadi presiden dan menunjuknya menjadi wakil presiden.
Adapun maksud dari doa Cak Imin menurut Jazilul adalah bentuk motivasi Puan agar maju menjadi presiden.
"Kalo Pak Muhaimin kan minimal wapres, artinya masih ada kemungkinan untuk jadi presiden," tuturnya. (saa/act)
Load more