LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mochamad Iriawan beri arahan Timnas U-20 sebelum kualifikasi Piala Asia.
Sumber :
  • pssi

Ketua Umum PSSI Bandingkan Marselino dan Haaland, Begini Tulisan Panjang Iwan Bule

Piala Asia yang merupakan pemanasan sebelum Timnas U-20 jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Akankah anak Indonesia kelak jadi pemain top? Begini harapan PSSI.

Kamis, 22 September 2022 - 20:55 WIB

Jakarta – Piala Asia yang merupakan pemanasan sebelum Timnas U-20 jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Akankah anak Indonesia kelak jadi pemain top? Begini harapan PSSI.

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, rajin mengunjungi latihan dan pertandingan tim nasional (timnas). Selama Piala AFF U-19 dan U-16, kualifikasi Piala Asia U-20, hingga persiapan pertandingan persahabatan Timnas senior, Iwan Bule kerap hadir.

"Sudah tiga hari menjalani latihan di Bandung, saya mendapat update dari pelatih bahwa para pemain semakin kompak dan siap melawan Curacao," ujar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sesudah menyaksikan latihan Timnas senior di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong di Bandung, Jawa Barat.

Di antara pemain yang mengikuti latihan Timnas senior, ada dua nama yang merupakan anggota Timnas U-20, yakni Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri. Meski masih berusia di bawah 20 tahun, Lino dan Ferarri masuk dalam proyeksi Shin Tae-yong untuk tim nasional level tertinggi.

Mochamad Iriawan berharap, kelak Marselino, Ferarri dan rekan-rekan pemain muda akan tumbuh jadi pesepakbola top dunia, seperti Erling Haaland. Iwan Bule pun berdoa, ada anak Indonesia yang bisa seperti Lee Kang-in, bintang Korea Selatan, negeri asal pelatih Shin Tae-yong.

Baca Juga :

Berikut pandangan Iwan Bule tentang harapan pembinaan pemain muda Indonesia. Berdasarkan ide tulisan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, editor dari Tim Media PSSI memaparkan dalam tulisan panjang yang terpampang di laman media resmi PSSI yang terbit pada Kamis (22/09/2022) petang.

 

Marselino Ferdinan bawa harapan untuk jadi pemain top dunia.

Erling Haaland, Lee Kang-in, dan Marselino Ferdinan

Dua tahun lalu, film dokumenter itu dirilis. ‘Hasan: The Coach’, judulnya. Film ini berkisah tentang Martin Hasek. Siapa Martin Hasek? Mungkin tak banyak yang tahu. Setidaknya, dia kalah pamor jika dibandingkan dengan Pavel Nedvev atau Tomas Rosicky, pemain seangkatannya di Republik Ceko.

Orang lebih kenal Dominik Hasek, kakaknya, bintang hoki es yang merambah hingga NHL, kompetisi terpanas di Amerika Serikat.

Film tersebut berkisah tentang keluarga, masa pertumbuhan Hasan – begitu Hasek biasa disapa, di Pardubice bersama Dominik, hingga masa kepelatihannya, termasuk mengasah dua putranya, Martin dan Filip.

Fokus film itu tak hanya pada masa kepelatihan Hasek di Bohemians musim 2018- 2019, tapi juga perjuangannya dari level kelima Liga Ceko, bermain untuk klub terbaik Sparta Praha, sebagaimana juga penampilannya di Liga Champions musim 2001 menghadapi klub seperti Real Madrid.

“Saya tak pernah dianggap salah satu pemain berbakat. Syukurlah, berkat kerja keras dan keberuntungan, saya memiliki karier panjang. Setelah beberapa musim main di Liga Champions, saya akhirnya mulai merasakan sesuatu yang seharusnya,” kata Hasek.

Hasek adalah buah kerja keras. Dia mengawalinya bersama AS Pardubice. Lalu, Union Club, hingga akhirnya bergabung klub yang lebih sering membuat kejutan ketimbang juara: Slovan Liberec. Dia baru dilirik Sparta Praha, klub terbaik Ceko, setelah membela tim nasional.

Kerja keras itu, bahkan sudah dia lakukan sejak usia 11 tahun. Dia bergabung dengan VCHZ Pardubice, klub yang usianya setua Persipura. Dia, selain buah pembinaan spartan, adalah juga hasil dari kompetisi yang tiada henti. Kompetisi mengasahnya hingga menjadi salah satu gelandang bertahan terbaik Ceko pada eranya.

Kerja keras dan kompetisi ketat itu pula yang membesarkan Erling Haaland dan Lee Kang-in, dua pemain terbaik yang lahir dari Piala Dunia U-20 terakhir. Erling Haaland adalah pencetak gol terbanyak Piala Dunia U-20 tahun 2019 di Polandia, dengan aksi fenomenalnya mencetak sembilan gol di satu pertandingan ke gawang Honduras.

Lee Kang-in terpilih sebagai pemain terbaik antara lain karena dia mampu mengatur irama permainan Korea Selatan, mengirim umpan-umpan terukur ke pertahanan lawan. Dia memang hanya mencetak dua gol, tapi dia jadi pemberi assist terbanyak, bersama Jens Hauge dari Norwegia.

Erling Haaland memang punya bakat besar. Diturunkan dari ayahnya, Alf Inge Haaland, salah satu bek terbaik Norwegia, yang lama bermain untuk Leeds United. Tapi, dia adalah buah kerja keras dan kompetisi. Sejak kanak-kanak, dia sudah membiasakan diri di kompetisi. Tak hanya sepak bola, juga bola tangan, golf, dan atletik.

Di atletik, dia bahkan mampu meloncat sejauh 1,63 meter dalam usia lima tahun pada 2006. Rekor dunia untuk kategori itu. Namun, sepak bola adalah dunia Haaland. Di usia lima tahun, dia sudah bergabung dengan akademi sepak bola di Byrne, kota kelahiran ayahnya.

Sembilan tahun kemudian, dia sudah masuk tim cadangan Byrne. Tiga bulan sebelum ulang tahunnya ke-16, Haaland melakukan start untuk tim utama Byrne. Perjalanannya tidak gampang. Dia harus berlatih keras. Bergabung dengan Molde di Norwegia, membela Red Bull Salzburg di Austria, bersinar di Borussia Dortmund, dan kini jadi mesin gol Manchester City.

Saat di Salzburg, dia bahkan sudah menjebol gawang Liverpool dan Napoli. Lee Kang-in lebih hebat lagi. Di usia 10 tahun, dia sudah meninggalkan Korea Selatan. Dia menuju akademi Valencia. Tak mudah menyesuaikan diri, terutama dalam hal kultur kehidupan, bagi anak-anak seusia dia. Tapi, Lee Kang-in berjuang keras.

Berjuang panjang. Enam tahun di Mestalla, dia sudah bisa membela Valencia B. Setahun kemudian, dia melakukan debut bersama tim utama Valencia di Copa del Rey, menjadi pemain termuda Korea Selatan yang melakukan debut profesional di Eropa.

 

Muhammad Ferarri berharap sukses juga di Timnas senior.

Mengasah diri di kompetisi adalah satu-satunya cara untuk membentuk pemain hebat. Hanya kompetisi yang memberi ruang bagi pemain untuk terus berkembang, memahami kekurangan, dan memperbaikinya. Tak mungkin melahirkan superteam dengan membina, menangani, membesarkannya dalam satu kesatuan, untuk masa yang panjang. Tanpa mengasah mereka lewat kompetisi.

Kompetisi pula yang mengasah pemain-pemain yang akan membela tim nasional U-20 Indonesia, baik di Piala Asia dan terlebih Piala Dunia U-20 tahun depan. Betapapun kompetisi-kompetisi level usia di Indonesia tetap harus diperbaiki, tapi kawah candradimuka itu, diakui atau tidak, telah menghasilkan pemain-pemain penuh harapan.

Publik sepakbola Indonesia patut bersyukur, di level klub kini mulai muncul kemauan untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda. Rata-rata klub sudah memasukkan 2-3 pemain berusia di bawah 20 tahun. Persija bahkan sampai lima pemain muda.

Mereka memang perlu terus diasah. Satu-satunya medium untuk mengasah hanyalah kompetisi. Marselino Ferdinan, pemain muda penuh harapan, misalnya, bahkan sudahberkompetisi untuk Persebaya sejak musim lalu. Musim ini, sudah empat kali dia membela Bajul Ijo. Kematangannya kian terlihat karena terus diasah dalam kerja keras dan kedisiplinan.

Pun Robi Darwis dan Kakang Rudianto yang berkali-kali menjadi starter bersama Persib. Robi menunjukkan kemampuannya sebagai pemain yang mulai matang pada beberapa posisi. Muhammad Ferarri kini bahkan menjadi andalan di lini pertahanan Persija. Dia menjadi pemain timnas U-20 dengan penampilan tersering di klubnya musim ini, delapan kali.

Mereka, juga pemain-pemain muda lainnya, yang kita harapkan bisa terus bersinar di Piala Asia U-20, Piala Dunia U-20, memperkuat tim nasional masa depan seperti Erling Haland atau Lee Kang-in, dan –siapa tahu—suatu saat kelak membuat film dokumenter tentang kerja keras, kedisiplinan, dan perjuangannya membesarkan diri di wilayah kompetisi, seperti Martin Hasek. (raw)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
SEA LIFE Bangkok Ocean World Tawarkan Pesona Bawah Laut yang Menakjubkan

SEA LIFE Bangkok Ocean World Tawarkan Pesona Bawah Laut yang Menakjubkan

Jika Anda mencari petualangan yang menakjubkan di daratan Asia, tiket SEA LIFE Bangkok Ocean World adalah kebutuhan yang harus masuk dalam daftar pengeluaran liburan Anda.
Kasus Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Polisi Beberkan Perilaku Pelaku yang Tega Habisi Nyawa Pamannya

Kasus Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Polisi Beberkan Perilaku Pelaku yang Tega Habisi Nyawa Pamannya

Polda Metro Jaya membongkar motif pelaku FA terkait kasus pembunuhan pria terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 21-25 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 21-25 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an surat Al-Kahf Ayat 21-25 lengkap tulisan Arab, latin, dan artinya.
Kepala Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Pusing Jelang Laga Kontra Bali United di Championship Series Liga 1 2023/2024, Ini Penyebabnya

Kepala Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Pusing Jelang Laga Kontra Bali United di Championship Series Liga 1 2023/2024, Ini Penyebabnya

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengakui bahwa dirinya sedang bingung menjelang pertandingan kontra Bali United di semifinal Championship Series Liga 1.
PDI Perjuangan Tolak Wacana Prabowo Subianto Tambah Kementerian Jadi 40, Hasto Kristiyanto Beri Sindiran Telak!

PDI Perjuangan Tolak Wacana Prabowo Subianto Tambah Kementerian Jadi 40, Hasto Kristiyanto Beri Sindiran Telak!

DPP PDI Perjuangan (PDIP) menolak wacana Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto membentuk kementerian baru sebanyak 40 instansi.
Pilkada Nganjuk, Koalisi Gimoy PKB Siap Lawan Banteng

Pilkada Nganjuk, Koalisi Gimoy PKB Siap Lawan Banteng

Persaingan politik mulai memanas jelang Pilkada Nganjuk, rencana sebuah koalisi yang mengejutkan mulai disusun PKB untuk melawan kekuatan dominan Banteng. 
Trending
Timnas Indonesia Bisa Bernasib Seperti Jerman di Piala Dunia Jika Pemain Keturunan Ini Dinaturalisasi, Ciptakan Perang Saudara Beda Negara

Timnas Indonesia Bisa Bernasib Seperti Jerman di Piala Dunia Jika Pemain Keturunan Ini Dinaturalisasi, Ciptakan Perang Saudara Beda Negara

Timnas Indonesia bakal bernasib seperti Jerman dan berpotensi alami perang saudara dengan Belanda jika salah satu pemain keturunan ini resmi dinaturalisasi.
Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU dan Serahkan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah, Kiai: Orangnya Sederhana, Sehari-hari Jadi Marbot

Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU dan Serahkan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah, Kiai: Orangnya Sederhana, Sehari-hari Jadi Marbot

Seorang pria bernama H. Soetrismo atau yang lebih akrab disapa Mbah Trimo mewakafkan 12 SPBU dan menyerahkan cek sebesar Rp10 miliar ke Muhammadiyah.
Pengamat Asing Bandingkan Kiprah 3 Pelatih Korea di ASEAN, Sorot Kehidupan Shin Tae-yong Selama Pimpin Timnas Indonesia

Pengamat Asing Bandingkan Kiprah 3 Pelatih Korea di ASEAN, Sorot Kehidupan Shin Tae-yong Selama Pimpin Timnas Indonesia

Saat ini tiga timnas dari 11 negara Asia Tenggara dipimpin oleh pelatih asal Korea Selatan.
Percakapan Terakhir Ayah dan Korban Kecelakan Bus Pelajar SMK Subang, hingga Pernyataan Saksi Saat Detik-detik Kecelakaan

Percakapan Terakhir Ayah dan Korban Kecelakan Bus Pelajar SMK Subang, hingga Pernyataan Saksi Saat Detik-detik Kecelakaan

Kisah percakapan terakhir ayah korban kecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. Keterangan saksi saat kecelakaan maut bus terguling
Viral Video Diduga Suasana Panik Dalam Bus SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan di Subang, Penumpang Histeris dan Bertakbir

Viral Video Diduga Suasana Panik Dalam Bus SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan di Subang, Penumpang Histeris dan Bertakbir

Viral video diduga suasana dalam bus pariwisata rombongan SMK Lingga Kencana Depok saat kecelakaan di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater, Berulang Kali Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Korban

Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater, Berulang Kali Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Korban

Sopir bus kecelakaan maut di Ciater, Subang yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana mengungkapkan penyesalannya. Ia memohon maaf kepada para keluarga.
Siswa SMK Lingga Kencana Sempat Rasakan Firasat Buruk Sebelum Bus Terguling, Maryati: Mobilnya Ada Masalah, Baca Zikir ya

Siswa SMK Lingga Kencana Sempat Rasakan Firasat Buruk Sebelum Bus Terguling, Maryati: Mobilnya Ada Masalah, Baca Zikir ya

Kecelakaan maut Bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang menyisakan duka mendalam. seorang siswa ungkapkan firasat buruknya sebelum kecelakaan
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Fakta
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Menyingkap Tabir
22:30 - 23:30
Kabar Hari Ini
Selengkapnya