Bekasi, Jawa barat – Polisi tengah menyelidiki pembacokan seorang remaja berusia 16 tahun oleh komplotan Begal di Jalan Raya Perjuangan, Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Berbekal rekaman kamera pengawas atau Cctv yang ada di lokasi kejadian, aparat tengah memburu para pelaku yang bertindak bengis itu.
Dalam rekaman tersebut terlihat ada delapan orang. Mereka mengendarai empat sepeda motor. Para pelaku kemudian memepet korban lalu menyerangnya dengan senjata tajam.
Korban terjatuh dari motor dan sempat melawan para pelaku. Tetapi dia tak berdaya karena kalah jumlah dan terluka.
Sementara para pelaku membawa kabur motor matic yang dikendarai korban.
“Hari Senin, tanggal 21 Desember 2020, tepatnya pukul 01.00 WIB dini hari ada warga yang melaporkan ke Polsek Bekasi Utara. Dia melihat korban telungkup di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi. Di tubuhnya ada luka-luka dan kami juga sudah membawa korban ke RS Polri,” ungkap Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari.
Korban bernama Andika putra prananda, warga Kavling Tunas Jaya, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Saat ditemukan, tubuh remaja berusia 16 tahun itu bersimbah darah akibat luka robek di tubuhnya.
Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan luka sobek sepanjang 19 sentimeter di bagian dada Andika. Saat ditemukan korban mengenakan sweater merah, kaus hitam, dan celana panjang kain warna cokelat.
“Terdapat juga luka lecet pada bagian dagu,” tambah Erna.
Andika dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian sekitar pukul 01.30 WIB.
Putri Savitri, ibu Andika, menceritakan komunikasi terakhirnya dengan putranya itu sebelum Andika dibunuh sekelompok orang.
Menurut Putri, pada hari Minggu, putranya meminta izin untuk bersilaturahmi ke rumah temannya. Malam harinya, Putri mengontak Andika sebanyak dua kali, untuk memintanya pulang. Tetapi pada komunikasi ke tiga, anaknya tak lagi menjawab. sempat mengontak putranya sebanyak dua kali, untuk memintanya pulang ke rumah.
“Habis magrib itu mau main ke Tambun ke teman sekolahnya. Pulangnya itu malam, saya sudah kabarin, Kak Pulang, gitu kan. Cuma chat terakhir itu ternyata kejadian di malam itu. Dia sama gangster ya, ini kan banyak. Anak saya juga dihabisin, materi dan fisik,” cerita Putri sambil berkaca-kaca. Ia masih sangat sedih bila berbicara tentang putranya.
Keluarga mengira Andika menginap di rumah temannya karena ia tak kunjung pulang. Namun bak disambar petir, ketika Senin siang, polisi mendatangi kediaman mereka dan memberitahukan Andika telah tiada.
Ayah dan Ibu Almarhum berharap petugas bisa segera menangkap para pelaku, sehingga mereka bisa mendapat hukuman yang berat atas perbuatan sadisnya. (act)