Santiago, tvOnenews.com - Gerhana bulan total terjadi pada Kamis (13/3/2025) malam hingga Jumat (14/3/2025) pagi dan membuat bulan tampak merah di seluruh Amerika Selatan.
Fenomena ini terjadi saat bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus dan menyebabkan bayangan bumi menutupi bulan sepenuhnya.
Selama gerhana bulan total, bulan purnama berubah menjadi merah tembaga akibat sebagian kecil sinar matahari yang tersaring melalui atmosfer bumi.
Sementara itu, pada gerhana bulan parsial hanya sebagian bayangan bumi yang menutupi permukaan bulan.
NASA mencatat, bahwa gerhana bulan dan matahari bisa terjadi antara 4 hingga 7 kali dalam setahun.
Sebelumnya, gerhana bulan parsial terlihat di Amerika Afrika dan Eropa pada September lalu. Sementara, gerhana bulan total terakhir terjadi pada tahun 2022.
Adapun gerhana bulan total berikutnya akan terlihat di sebagian Asia Afrika, Australia dan Eropa pada 7 September.
Sementara itu, beberapa wilayah di Amerika akan kembali mengalami fenomena ini pada Maret 2026. (ayu)