ADVERTISEMENT
Advertnative
Jakarta, tvOnenews.com - Iran melancarkan serangan rudal balistik ke ibu kota Israel, Tel Aviv, dan lokasi lain sebagai balasan atas Operasi "Rising Lion" Israel pada Jumat (13/6/2025) menargetkan situs nuklir militer dan menewaskan pemimpin militer utama Iran.
Media Israel, Haaretz, melaporkan rudal Iran berhasil menghantam Distrik Kirya di Tel Aviv.
Insiden tersebut lalu memicu pertanyaan soal kemampuan Iron Dome, sistem pertahanan udara negeri Zionis itu.
Serangan Iran mencakup hingga 100 pesawat nirawak yang diluncurkan secara bergelombang, beberapa di antaranya dilaporkan menembus sistem pertahanan berlapis-lapis Israel meskipun ada intersepsi.
Jumat, sekitar pukul 21.00 waktu setempat, sirene meraung di seluruh Tel Aviv, diikuti oleh suara sistem pertahanan rudal Arrow Israel yang mencegat beberapa rudal yang masuk, dengan puing-puing jatuh ke tanah.
Namun, sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel berhasil ditembus ketika rudal Iran menghantam gedung perumahan bertingkat tinggi di pusat kota Tel Aviv, menyebabkan kerusakan parah pada fasad, memecahkan jendela, dan membiarkan baja bengkok terbuka.
Petugas tanggap darurat menelusuri reruntuhan untuk mencapai lokasi kejadian.
Iron Dome sendiri adalah sistem pertahanan rudal canggih yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri.
Meskipun sistem ini telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam berbagai konflik, ada beberapa alasan yang terdokumentasi dengan baik mengapa sistem ini terkadang gagal atau tampak kurang efektif.
Menurut Modern War Institute, salah satu penyebab Iron Dome tidak “berfungsi” adalah karena kewalahan oleh serangan dalam jumlah besar.
Hal ini terjadi ketika musuh meluncurkan sejumlah besar roket secara bersamaan dari berbagai arah.
Sistem ini memiliki jumlah pencegat yang terbatas dan hanya dapat menangani volume tertentu sekaligus, jadi jika jumlah roket yang masuk melebihi kapasitasnya, beberapa pasti akan berhasil menembusnya.
Cara ini yang dilakukan Iran, Houthi dan bahkan Hamas dalam menyerang Israel. (awy)