Pati,
Jawa tengah - Kebijakan penutupan tempat
Wisata di masa pandemi Covid-19 berdampak terhadap pelaku usaha pariwisata.
Seperti yang dialami belasan
Pengusaha bus pariwisata di Pati, Jawa Tengah yang terancam
Gulung tikar karena tidak mampu membayar angsuran kredit pembelian bus kepada leasing dan perbankan.
Pelaku usaha perjalanan pariwisata hingga saat ini harus menelan pil pahit. Pasalnya, banyak objek wisata yang belum dibuka. Kondisi ini pun membuat bus pariwisata mangkrak di garasi lantaran tidak ada orderan.
Salah satu pengusaha bus pariwisata, Soegiharto, terpaksa menjual enam bus miliknya untuk menutup angsuran bulanan kredit pembelian bus kepada leasing dan perbankan.
Saat ini ia mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Selain itu, sebanyak 35 karyawannya juga terpaksa dirumahkan.
Sebelum pandemi terjadi, 11 bus pariwisata yang dimilikinya bisa menghasilkan pendapatan hingga 200 juta rupiah perbulan. Namun kini tak ada pemasukan karena tidak adanya order perjalanan wisata.(awy)