Banjar, tvOnenews.com - Bocah laki-laki berusia 11 tahun inisial A ditemukan warga Sukarame, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar, Jawa Barat dalam kondisi lemah di sebuah warung.
Terdapat luka parah di sekujur tubuhnya. Kemudian, A dilarikan ke RSUD Kota Banjar untuk mendapat perawatan medis. Selain di tangan, terdapat luka di bagian leher anak lelaki itu.
A menuturkan kepada petugas medis bahwa dirinya kerap disiksa oleh kedua orang tua kandungnya.
Lantaran sudah tidak tahan, A memilih kabur hingga akhirnya ditemukan warga. Selama 4 hari A mendapat perawatan medis di ruang rawat anak RSUD Kota Banjar.
Hasil pemeriksaan medis, A mengalami berbagai luka akibat benda tumpul hingga kulitnya melepuh akibat terkena air panas.
Bahkan, dokter mendiagnosa A mengalami gizi buruk. Tampak tubuh A tergolek di ruang rawat dengan kondisi tubuh yang kurus kering.
Menurut relawan kemanusiaan yang turut merawat A tersebut, korban mengaku kerap disiksa oleh ayah dan ibu kandung.
ILUSTRASI - Bocah berusia 11 tahun di Banjar kabur dari rumah lantaran sering disiksa orang tua kandung, ditemukan babak belur dan gizi buruk. Dok: RDNE Stock Project-Pexels
Selain dipukul dan ditendang, A juga kerap disiram air panas hingga kepalanya dibenturkan ke tembok. Luka di bagian leher A akibat hantaman kayu oleh ibu kandungnya sendiri.
Telapak tangan A juga tampak luka akibat dicelupkan ke air panas oleh ayah kandungnya.
"A sudah tidak tahan dan kabur dari rumahnya. Warga setempat menemukan A dalam kondisi lemah dan langsung dibawa ke RSUD Kota Banjar untuk mendapat perawatan. Kepada kami A mengaku kerap disiksa oleh kedua orang tuanya," tutur Yeni Astuti, relawan kemanusiaan, Selasa (21/211/2023).
Menurut kerabat korban, Titin Khotimah (45), keponakannya itu kerap disiksa oleh kedua orang tua kandungnya lantaran A disebut nakal. A diketahui sejak lahir tidak tinggal dengan kedua orang tuanya.
A diasuh oleh kakeknya di Ciamis. Namun, 6 bulan lalu kakek A wafat hingga akhirnya A kembali kepada orang tua termasuk dengan saudara kembarnya di Kota Banjar.
"A dibawa pulang ke rumahnya di Banjar karena kakeknya di Ciamis meninggal. A sempat diasuh oleh saudaranya di Padaherang, Pangandaran tapi hanya dua minggu dan kembali lagi ke Banjar," ucap Titin.
Setelah dirawat selama 4 hari, A akhirnya diizinkan pulang oleh pihak RSUD Kota Banjar.
Namun, kepulangan A tidak kembali ke rumah orang tuanya. A kini diasuh oleh Titin di Neglasari, Kota Banjar.
Titin mengaku meski hidupnya memiliki keterbatasan ekonomi, namun Titin iba kepada A dan bersama suaminya memutuskan untuk merawat A. (atw/nsi)
Load more