Gresik, Jawa Timur- Tim Mabes Polri dan Kemensos RI bergerak cepat dengan melakukan pengecekan langsung ke Agen BPNT di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, pasca temuan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kualitas buruk atau tidak layak konsumsi yang diberikan kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.
Pantauan di lapangan, Aparat penegak hukum (APH) Mabes Polri dan Kemensos RI mendatangi salah satu Agen BPNT di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, pada Jumat siang (21/1), dengan menggunakan empat kendaraan.
"Benar mas tadi tim Mabes Polri dan Kemensos melakukan pengecekan kesini. Ada empat mobil," ujar seorang agen yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, menurut informasi, tim Kemensos RI sebanyak 2 orang yaitu M Arief An, Sekretaris Pribadi (Sespri) Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, dan Bernadus Agus Riyanto, Subdit Bansos Jaminan Sosial Kesejahteraan (JSK) Kemensos RI. Sementara dari Mabes Polri dihadiri oleh Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat III Bareskrim Kombes Pol Eka Mulyana.
"Ada 3 orang, 2 dari Kemensos RI, dan 1 dari Mabes Polri, setelah beliau-beliau hadir ke Dinsos Gresik, selanjutnya kita bersama-sama melakukan monitoring," kata Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Gresik, Diana Tri Ratnaningtyas.
Dikatakan Diana, tak lama setelah datang ke kantor Dinas Sosial Kabupaten Gresik, Tim Mabes didampingi jajaran Dinsos Gresik lalu menuju ke Polres Gresik, selanjutnya bergerak ke agen penyalur Bantuan Sosial (Bansos) BPNT di Desa Banjarsari.
"Awal rencana memang setelah ke Dinsos dan Polres lalu ke BNI, tetapi Pak Eka yang dari Mabes Polri ingin langsung ke lapangan melakukan monitoring ke agen penyalur BPNT," tuturnya.
Saat mendatangi Agen di Desa Banjarsari, tim Kemensos dan Mabes Polri langsung menanyakan beberapa hal kepada pemilik e-warung terkait proses penyaluran Bansos BPNT, sekaligus menanyakan terkait komoditas yang dikirim oleh suplayer atau penyedia barang.
"Mereka menanyakan banyak hal, mulai alur pendistribusian bansos BPNT, hingga apakah agen mengetahui kualitas barang komoditas yang dikirim oleh suplayer untuk kemudian disalurkan ke KPM," tutur Diana.
Masih kata Diana, Tim Kemensos dan Mabes Polri menemukan kejanggalan saat berada di rumah agen. Pasalnya, agen mengaku tidak tahu menahu terkait kualitas barang komoditas yang dikirim oleh suplayer untuk kemudian disalurkan ke KPM.
"Agen katanya gak tau terkait kualitas barang komoditas BPNT yang dikirim oleh suplayer untuk kemudian disalurkan ke KPM," ujar Diana.
Tak lama kemudian, tim Mabes Polri bergeser menuju kantor BNI di Jalan Veteran Gresik. Tiba disana, tim Kemensos dan Mabes Polri bersama jajaran Dinsos Gresik melakukan monitoring mengenai agen e-warung sebagai penyalur BPNT.
"Saat di BNI, tim Kemensos dan Mabes Polri dan kami melakukan monitoring keberadaan agen-agen e-warung sebagai penyalur BPNT, dan tadi pihak BNI yang diwakili oleh Pak Shidding mengatakan siap mengevaluasi seluruh agen agar ke depan pendistribusian BPNT maupun Bansos lainnya semakin baik," terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik ketika dikonfirmasi tvonenews.com terkait turunnya Tim Mabes Polri dan Kemensos RI pasca viralnya bantuan beras BPNT tak layak konsumsi di Morowudi Cerme, menyatakan jika tim sedang berada di lokasi salah satu agen BPNT.
"Sampun tiba di lokasi. Di agen, tidak dibalai desa," pungkas Ummi Khoiroh. (M. Habib/rey)
Load more