Ponorogo, Jawa Timur - Jumlah sapi milik peternak di Ponorogo yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kian menjadi, namun ironisnya hal ini tak digubris pedagang hewan di wilayah ini.
Parminto (43) salah satu penjual Kambing asal Kecamatan Ngrayun berdalih, alasanya nekat berjualan di pasat Jetis yang ditutup, akibat kasus PMK diklaim tidak menjangkiti Kambing.
"Kalau Kambing kan sampai sekarang belum ada kasusnya, jadi masih aman. Kalau sapi memang sudah tidak jualan," dalihnya.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Perdagkum Ponorogo Lukman Wakhidi mengaku tidak mampu berbuat banyak, melihat aktifitas pasar kambing yang masih ramai walau sudah ditutup.
"Tadi jam 6 saya pantau di pasar hewan Jetis sudah tutup, cuman di pasar hewan sebelah selatan memang masih ada aktifitas. Kami tidak memiliki kewenangan untuk menjawab pertanyaan pedagang, dimana mereka mengatakan PMK banyak menjangkiti Sapi dan Kambing belum ada. Untuk itu kami minta petugas dilapangan untuk memantau saja," akunya.
Ia berdalih, penutupan pasar sudah disosialisasikan pihaknya sejak 5 hari lalu.
Load more