Tulungagung, Jawa Timur - Masyarakat Indonesia banyak yang tidak mengetahui tentang sosok Kapten Kasihin, padahal Kapten Kasihin merupakan seorang pahlawan yang berasal dari Kabupaten Tulungagung. Namanya kini diabadikan menjadi salah satu nama jalan protokol di wilayah Kecamatan Kedungwaru.
Tak hanya di Tulungagung, nama Kapten Kasihin juga diabadikan di Kabupaten Nganjuk. Sebuah monumen dibangun oleh Pemkab Nganjuk, untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam sebuah pertempuran melawan Belanda.
"Saat meninggal itu masih belum menikah, waktu itu awalnya mau jadi guru, tapi rupanya malah menjadi pejuang, kalau cerita pastinya dari guru ke pejuang itu, saya kurang bisa merinci," ujarnya
Dari sejumlah literasi diketahui Kapten Kasihin merupakan Komandan Kompi III Yon 22/Sriti yang berada di Kabupaten Nganjuk. Sebagai seorang kapten, Kasihin sering kali ikut terjun langsung ke medan tempur, berhadapan langsung dengan tentara Belanda.
Puncak pertempuran Kapten Kasihin terjadi pada tahun 1949. Saat itu, Kasihin berperang melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Meskipun sempat bersembunyi untuk menyelamatkan diri, namun Belanda tetap memburunya. Tentara musuh pun lantas membunuhnya di lokasi. Saat ini lokasi pertempuran dan gugurnya Kapten Kasihin yang berada di Nganjuk didirikan sebuah prasasti untuk mengenang perjuangannya.
Kapten Kasihin sendiri awalnya dimakamkan di Nganjuk. Pada tahun 1969 Pemkab Tulungagung memindahkannya ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Rejoagung. Makam pahlawan ini berada pada urutan ke 158. Hingga saat ini pihak keluarga secara rutin masih melakukan tabur bunga di makam tersebut. Hal ini dilakukan untuk selalu mengenang jasa perjuangan Kapten Kasihin. (asn/hen)
Load more