Batam - Penangkapan 4 terduga teroris oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kota Batam, Rabu (16/3/2022) kemarin, masih menyisakan sejumlah pertanyaan, terutama warga sekitar maupun tetangga para terduga teroris jaringan Islamiah.
Salah satu tetangga terduga teroris berinisial AR, Ibu Neli, warga Tiban Berlian, Kota Batam, menuturkan selama puluhan tahun bertetangga dengan AR, tidak menunjukan gelagat yang aneh maupun perilaku yang mencurigakan. “Kami sudah bertetangga sekian tahun ya pak, rasanya tak ada hal yang aneh dengan pak ustadz itu. Ceramahnya pun bagus-bagus juga, kan rumah saya depan masjid, saya tahulah apa yang beliau katakan saat ceramah,” tutur Neli.
Pada saat penangkapan, dirinya sempat kaget karena tiba-tiba sekitar rumahnya dipenuhi oleh personel kepolisian. Amatan Neli, personel polisi yang datang ketika itu hanya menggeledah rumah AR untuk mencari barang bukti. “Saya kan awalnya enggak tahu pak, saya dengar kok seperti ada yang menangis, saya keluar, eh tahu-tahunya banyak orang, polisi gitu tapi gak seram gitu pak,” ungkap Neli.
Hal yang sama juga dikatakan Toto, ketua RT Sagulung Sumber Jaya Blok A7, tempat tinggal terduga teroris lainnya berinisial MS. Menurutnya, sosok MS juga terlihat baik dan bekerja di galangan kapal di Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau. MS juga terlihat aktif di masjid terutama pada kegiatan pengajian. “Saya sebagai perangkat RT, memang mengenal semua warga saya, termasuk Pak MS itu. Setahu saya, hari-hari ya biasa kerja pagi, pulang malam, Sabtu-Minggu yah pengajian,” kata Toto.
Toto mengaku, sebelum penggerebekan tersebut, aparat kepolisian sering bertanya pada dirinya terkait aktivitas MS sehari-hari. “Memang sudah lama ditanyain, tapi saya kan memberi keterangan sebatas yang saya ketahui, karena saya kenal dan orang cukup baik,” ujar Toto.
Penangkapan MS diduga karena merupakan Jamaah Islamiyah yang berstatus sebagai pembina di bawah pimpinan Mujahid yang merupakan Qoid Korda Batam. Sekitar akhir tahun 2014 mengikuti pertemuan sesama anggota JI di Batam.
Selain AR dan MS, terdapat 2 orang terduga jaringan teroris yang ditangkap di Kota Batam, yakni AS dan DS. Untuk tersangka AS, pada 2017 lalu Mujahid merekomendasikan orang-orang binaan taklim (T3) termasuk AS untuk mengikuti seleksi berikutnya yaitu Sub Bidang Tamhiz T3 yang berada di Medan.
Sementara itu, tersangka AR menjabat bagian dakwah di bidang T3 tahun 2012 , sedangkan DS sebagai pembina untuk merekrut anggota Jamaah Islamiah di wilayah Batam. Seluruh terduga jaringan teroris yang ditangkap di Batam merupakan bagian dari struktur Jamaah Islamiyah. (Alboin/Wna)
Load more