LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dialog dan konferensi pers Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ) dalam rangka memperingati Hari Orangutan Internasional.
Sumber :
  • Tim TvOne/ Bahana

Peringati Hari Orangutan, Tantangan dan Ancaman Kepunahan Semakin Besar

Hari Orangutan Internasional yang diperingati tiap 19 Agustus menjadi momentum bagi semua pihak untuk menegaskan bahwa hewan primata dengan status kritis itu harus hidup di hutan.

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 13:32 WIB

Medan - Hari Orangutan Internasional yang diperingati tiap 19 Agustus menjadi momentum bagi semua pihak untuk menegaskan bahwa hewan primata dengan status kritis itu harus hidup di hutan. Hal tersebut ditegaskan Ketua Dewan Kehutanan Daerah (DKD) Sumatera Utara, Panut Hadisiswoyo.

"Orangutan tetap di hutan, penjaga hutan, penjaga ekosistem hutan. Kondisi orangutan harus diperjuangkan agar tidak punah," ujar Panut dalam konferensi persnya yang digelar Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ) dalam rangka memperingati Hari Orangutan Internasional di Jalan STM, Medan, Jumat (12/8/2022) sore.

Panut mengakui, bila upaya mengatasi status kritis orangutan tidak mudah. Berbagai tekanan kerap dihadapkan dalam upaya menghentikan perburuan dan perdagangan hewan dengan nama latin Pongo itu. Hewan endemik Indonesia ini terdiri dari Orangutan Sumatera (Pongo Abelii), Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) serta Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus).

"Orangutan tidak dalam keadaan baik-baik saja. Kita harus menyadari tantangan semakin besar, dengan tekanan yang sangat tinggi dari berbagai aspek. Kebutuhan perluasan lahan untuk pembangunan, perkebunan, jalan juga lainnya," katanya.

"Juga ancaman dari perburuan dan perdagangan orangutan yang masih sangat tinggi. Ini jadi suatu momentum. Slogan Orangutan Hidup di Hutan, bukan sebagai peliharaan atau sebagai satwa yang untuk dieksploitasi," tambah alumni Oxford Brookes University jurusan Konservasi Primata itu.

Baca Juga :

Panut juga menentang soal penangkaran bagi orangutan. Menurutnya, hal tersebut tidak diperlukan, dengan alasan kondisi orangutan saat ini masih bisa diselamatkan. Apalagi, penangkaran orangutan tersebut tidak memiliki dasar untuk diberlakukan.

"Tidak ada konsep penangkaran orangutan saat ini untuk di-branding, kemudian dijadikan tujuan wisata. Ini belum ada konsep diizinkan. Orangutan populasinya masih bisa diselamatkan di hutan, hingga tidak perlu penangkaran," tegas Panut.

Alasan tidak diperlukannya penangkaran tersebut, karena upaya penyelamatan yang masih bisa dilakukan. Katanya, dari 2002 sampai 2022 di Sumatera yang bisa diselamatkan untuk direhabilitasi berkisar sekitar 350 sampai 400 individu dan berhasil dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

"Ada dilepaskan di Jantho (Aceh Besar) lebih dari 150, ada juga di Jambi di Bukit 30 ada sekitar 150-an. Jadi ada sekitar 350-an orangutan yang berhasil diselamatkan," jelasnya.

Sedangkan pegiat lingkungan, Regina Safri yang hadir sebagai pembicara menjelaskan, bila kasus perburuan dan perdagangan Orangutan Sumatera di Aceh sejak 2019 sampai 2020 sangat menarik perhatian. Yakni, pada 10 Maret 2019 satu individu anak Orangutan Sumatera di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh mati karena mal nutrisi saat dievakuasi ke karantina di Sumut.

Bangkai satu individu Orangutan Sumatera jantan berusia 25 tahun ditemukan mati di Desa Rantau Gedangan, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, pada 22 Oktober 2019. Penyebab kematiannya belum diketahui. Lalu, Orangutan Sumatera jantan berusia 2 tahun mati saat pengobatan akibat sengatan listrik dan luka bakar di Desa Aleu Pineung Timur, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa pada 25 April 2020.

"Pada 20 September 2020 Orangutan Sumatera jantan ditemukan mati di Desa Keuranji, Kecamatan Kita Bahagia, Aceh Selatan dengan 148 peluru di seluruh tubuh. Ini semua menjelaskan jika kasus perburuan dan perdagangan satwa yang dilindungi masih sangat tinggi," jelas Regina.

Sebelumnya Direktur Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ), Rahmad Suryadi, menegaskan bila perburuan dan perdagangan Orangutan Sumatera masih tinggi. Hal ini menilik dari sejumlah kasus yang berhasil diungkap aparat terkait.

STFJ mencatat sejumlah kasus perburuan dan perdagangan orangutan yang menarik perhatian. Antaranya, kasus individu Orangutan Sumatera di rumah pribadi Bupati Langkat nonaktif. Juga kasus perdagangan dua anak Orangutan Sumatera yang melibatkan anak di bawah umur yang kasusnya telah disidangkan. Mudah-mudahan kasus ini memberikan efek jera bagi pelakunya.

"Juga pada 23 Juli 2022 kematian Orangutan Sumatera di Gayo Lues yang diduga dianiaya. Kasusnya masih dalam penyelidikan. Kami mencatat kasus perburuan dan perdagangan orangutan masih sangat marak," jelas Rahmad yang juga Ketua PFI Medan. (bsg/wna)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jejak 3 Otak Pelaku Pembunuhan Vina Mulai Tercium, Polda Metro Jaya Siap Turun Tangan

Jejak 3 Otak Pelaku Pembunuhan Vina Mulai Tercium, Polda Metro Jaya Siap Turun Tangan

Netizen mulai dihebohkan soal kabar 3 otak utama pelaku pembunuhan Vina Cirebon. Bahkan, pihak polisi sudah bersiap untuk menangkap pelaku tersebut.
Manusia Biasa, Para Ustaz Seleb Ini Juga Pernah Hidup Melarat, Ikutan Main Judi Sampai Nangis Gak Bisa Bayar Tagihan Listrik

Manusia Biasa, Para Ustaz Seleb Ini Juga Pernah Hidup Melarat, Ikutan Main Judi Sampai Nangis Gak Bisa Bayar Tagihan Listrik

Tak disangka, deretan ustaz seleb ini pernah alami hidup susah bahkan ada yang sampai nggak bisa bayar listrik. Siapa saja ustaz seleb tersebut? Ini dia...
Viral Dua Bule Tawarkan Situs Porno di Ruang Publik, Begini Reaksi Menteri Sandiaga

Viral Dua Bule Tawarkan Situs Porno di Ruang Publik, Begini Reaksi Menteri Sandiaga

Viral di media sosial dua perempuan Warga Negara Asing (WNA) berpakaian seksi menawarkan situs porno di area publik di wilayah Bali. Begini kata Sandiaga Uno.
Suara Hati Habib Bahar bin Smith ketika Ditanya soal Ustaz Adi Hidayat di Matanya, Ternyata HBS Blak-blakan Berani Bilang Begini, Katanya…

Suara Hati Habib Bahar bin Smith ketika Ditanya soal Ustaz Adi Hidayat di Matanya, Ternyata HBS Blak-blakan Berani Bilang Begini, Katanya…

Habib Bahar bin Smith berani bicara jujur soal sosok Ustaz Adi Hidayat. Tak disangka, sang Habib punya pandangan seperti ini soal UAH. Bagaimana menurutnya?
3 Pemain Klub Liga 1 di Championship Series Ini Wajib Dicoba Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

3 Pemain Klub Liga 1 di Championship Series Ini Wajib Dicoba Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Shin Tae-yong rasanya pantas melirik pemain Liga 1 ini yang sukses bawa timnya ke Championship Series untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kasus Pemerkosaan Anak Mandek Selama 2 Tahun, KPAI Ungkap Polres Tangsel Tak Serius

Kasus Pemerkosaan Anak Mandek Selama 2 Tahun, KPAI Ungkap Polres Tangsel Tak Serius

Seorang anak perempuan berinisial MA di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diperkosa oleh pria bernama Holid hingga melahirkan.
Trending
PSSI Bisa Kejar 3 Bintang Grade A Eropa Ini Buat Timnas Indonesia Usai Gagal Dipanggil Belanda di Euro 2024

PSSI Bisa Kejar 3 Bintang Grade A Eropa Ini Buat Timnas Indonesia Usai Gagal Dipanggil Belanda di Euro 2024

Timnas Indonesia bisa dapatkan amunisi berharga jika PSSI gerak cepat naturalisasi 3 bintang keturunan grade A Eropa yang gagal dipanggil Belanda di Euro 2024.
Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Teka-teki alasan Shin Tae-yong tidak memanggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 akhirnya terjawab.
Madame Pang Nilai Timnas Indonesia Levelnya Masih di Bawah Thailand, Kok Bisa?

Madame Pang Nilai Timnas Indonesia Levelnya Masih di Bawah Thailand, Kok Bisa?

Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Nualphan Lamsam atau Madame Pang menyebut Timnas Indonesia belum melampaui Gajah Perang.
Bukti Nyata Ketegasan Shin Tae-yong, Tak Segan Tendang Pemain-pemain Ini dari Timnas Indonesia karena Indisipliner

Bukti Nyata Ketegasan Shin Tae-yong, Tak Segan Tendang Pemain-pemain Ini dari Timnas Indonesia karena Indisipliner

Sejak ditangani oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae yong, Timnas Indonesia kini secara perlahan mulai menunjukan peningkatan kualitas dalam segi permainan
Polisi Arab Saudi Amankan 2 Jemaah Haji Indonesia di Masjid Nabawi, Petugas Kemenag Bergerak!

Polisi Arab Saudi Amankan 2 Jemaah Haji Indonesia di Masjid Nabawi, Petugas Kemenag Bergerak!

Dua jemaah haji Indonesia mengalami sebuah insiden di kawasan Masjid Nabawi, Madinah karena diamankan Askar atau polisi Arab Saudi akibat melanggar aturan.
Sambil Menangis, Ayah Eky Pacar Vina Akhirnya Muncul dan Minta Ini: Saya Tidak Diam, Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Sambil Menangis, Ayah Eky Pacar Vina Akhirnya Muncul dan Minta Ini: Saya Tidak Diam, Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Setelah keluarga Vina yang muncul membongkar fakta-fakta kasus pembunuhan Vina dan Eky, kini giliran keluarga Muhammad Rizky Rudiana atau Eky kekasih Vina.
Buat Heboh! Akun Medsos Diduga Egi Otak Pelaku Pembunuhan Vina Ditemukan

Buat Heboh! Akun Medsos Diduga Egi Otak Pelaku Pembunuhan Vina Ditemukan

Baru-baru ini netizen dibuat tercengan oleh unggahan media sosial X. Hal ini lantaran mengunggah foto diduga Egi yang merupakan pelaku pembunuhan vina
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Kabar Utama
21:00 - 22:00
Indonesia Dalam Peristiwa
22:00 - 23:00
One Pride Mixed Martial Arts
00:00 - 02:00
Bundesliga Seru
Selengkapnya