LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Permasalahan Lahan tak Kunjung Selesai, Warga Muaraenim Ngadu ke Presiden
Sumber :
  • Tim TvOne/Kiki

Permasalahan Lahan tak Kunjung Selesai, Warga Muaraenim Ngadu ke Presiden

Kesal lahannya diduga terdampak oleh kegiatan operasional PT Bara Anugerah Sejahtera (BAS), warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan mengadu ke Presiden, Senin (8/1/2023).

Senin, 9 Januari 2023 - 09:19 WIB

Muaraenim, Sumatera Selatan - Kesal lahannya diduga terdampak oleh kegiatan operasional PT Bara Anugerah Sejahtera (BAS), warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan mengadu ke Presiden, Senin (8/1/2023).

 

Pengaduan tersebut dilakukan oleh Rizal Fauzi, yang merupakan anak kandung dari Abdul Mukti sang pemilik lahan.

 

Baca Juga :

Laporan serta keluhan warga Desa Pulau Panggung tersebut ke Presiden RI dan instansi lainnya, terkait adanya permasalahan lahan orang tuanya yang terkena dampak oleh operasional PT BAS (Bara Anugerah Sejahtera) yang bergerak di bidang tambang Batu Bara.

 

Diduga limbahnya telah mencemari lahan masyarakat sehingga tanaman terutama karet terendam dan mati, serta produksinya menurun drastis. Menindaklanjuti pengaduan tersebut, akhirnya Tim Panit III Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel datang bersama Inspektur Tambang Kementrian RI dengan didampingi pemilik lahan H Abdul Mukti (pelapor) melakukan pengecekan langsung lokasi kebun karet yang terkena limbah tersebut.

 

Dari hasil temuan tim di TKP terdapat pohon karet yang mati sebanyak kurang lebih 8 batang pada lahan Pak H Abdul Mukti, terdapat lahan yang tergenang air yang diduga limbah dan adanya dinding milik PT BAS yang bersebelahan dengan lahan Abdul Mukti. Namun sayangnya selama penyelidikan Tim Ditreskrimsus Polda Sumsel melarang wartawan dan warga untuk mengambil gambar dan video mereka selama melakukan penyelidikan.

 

“Maaf ya, tidak boleh ambil foto dan video karena ini masih dalam penyelidikan,” ujar salah seorang petugas dari tim Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel ke awak media.

 

Rizal Fauzi, anak kandungan pemilik lahan saat ditemui wartawan mengatakan bahwa ia terpaksa mengadu ke presiden untuk meminta keadilan terkait lahan milik ayahnya yang diduga sudah tercemar sejak tahun 2016.

 

"Lahan itu merupakan lahan produktif, perkebunan karet berusia sekitar 15 tahun yang berlokasi di Pulau Panggung Enim, dan masuk dalam Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT BAS. Pada tahun 2010, PT BAS mulai melakukan eksplorasi, dan tiba-tiba pemilik lama perusahaan tersebut menjualkan sebagian besar saham ke PT Titan Group sekitar tahun 2014. Sejak tahun 2016, PT BAS mulai melakukan aktivitasnya membuang tanah disposal (kupasan tanah tambang) yang lokasinya bersebelahan dengan kebun milik orangtua saya,” ungkapnya.

 

Dan sejak itu, lanjutnya, limbah terus mengalir ke kebun orang tuanya dan jika hujan, disposal itu tergerus air hujan masuk dalam kebunnya, selain itu kebun karet milik orang tuanya hingga terendam banjir yang menyebabkan pohon karet yang menjadi sumber pencarian banyak yang mati.

 

“Dahulu pernah beberapa kali manajemen PT BAS menawarkan ganti rugi lahan orangtuanya namun tidak sesuai dan terkesan asal-asalan karena lahan kami masih produktif. Tapi Kalau lahan kiri kanan sudah banyak yang dibebaskannya,” ujarnya.

 

Masih dikatakan Rizal, semenjak tanah disposal tersebut terbentuk, dan limbah masuk ke area perkebunan, penghasilan kebun karet pun turun drastis. 

 

"Dari sebelumnya mencapai 1 ton perbulan, namun sekarang tinggal 100 kg itu baru bisa dihasilkan per 3 bulan," ungkapnya.

 

Diterangkannya bahwa luas lahan kebun karet tersebut 2,5 hektare berdasarkan surat kepemilikan, yang ditanami kebun karet dengan bibit unggul dari tanah Sumbawa kemudian penanaman berdasarkan pola atau teknis pertanian, perkebunan.

 

“Lokasi kebun, secara geografis dekat dengan Sungai Enim dan Air Purut, keadaan kebun yang rusak permanen lebih kurang 6000 meter persegi akibat pembangunan disposal. Dahulu di dekat kebun tersebut ada Danau Pujian, sumber air resapan, kalau menurut legenda (hikayat) dahulunya itu merupakan ‘Sungai Enim Ngalih’ karena habitat di sana persis habitat di Sungai Enim, seperti didapati ikan belida, ikan seluang, lampam dan sebagainya. Namun sejak dibangun disposal, danau tersebut ditimbun sehingga tidak ada lagi tempat menampung air sehingga air mengalir ke mana-mana terutama ke arah kebun orang tuanya sebab masih ada aliran Sungai Purut,” bebernya.

 

Lanjutnya, hal ini dinilai sangatlah merugikan bagi orang tuanya, karena dengan tidak produktifnya kebun tersebut telah menghilangkan mata pencaharian orang tuanya sejak tahun 2016. 

 

"Untuk itu kita meminta PT BAS untuk mengganti kerusakan sesuai aturan, sebab pihaknya secara persuasif kekeluargaan sudah menemui manajemen PT BAS di kantornya, tapi dari hasil pertemuan tersebut harga yang mereka tawarkan sangatlah rendah tanpa memperhitungkan dampak dan kerugian lainnya," katanya.

 

Dan diakuinya, pada tahun 2016 PT BAS sempat memberikan dana tali kasih atau uang kerohiman sebesar Rp3,5 juta, namun sesudah itu tidak ada lagi pemberian dana kerohiman tersebut.

 

"Karena kami rakyat kecil, kami berpikir untuk berproses dan meminta bantuan kepada pemilik kebijakan paling tinggi di republik ini, dalam hal ini Presiden RI Jokowi beserta komponen lainnya yang memang ada hubungannya, seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Pertambangan, Kapolri dan Komisi 7, juga aktivis lingkungan seperti Walhi, kita kirim juga ke Gubernur, Kapolda, Kadin Pertambangan Provinsi, KLH Provinsi dan PJ Bupati Muara Enim,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Rizal mengatakan dari pengaduan mereka sudah mendapat respon dari dari Kapolda Sumsel, buktinya kita sudah di BAP dan tim sudah turun ke lapangan. 

 

Namun pihaknya berharap ke depan secepatnya ada tindaklanjutnya sebab permasalahan ini sudah terlalu lama berlarut-larut.

 

“Sebab pihaknya sebagai pemilik lahan, berharap agar lahan tersebut bisa dibebaskan dengan harga yang pantas dan layak dihitung bersama kerusakan-kerusakan lingkungan hidup dan tanam tumbuh sesuai dengn SK Gubernur Sumsel, serta hilangnya mata potensi mata pencarian sejak 2016 sampai 2023,” katanya.

 

Sementara, ketika dikonfirmasi ke KTT PT BAS melalui Manager Humas PT BAS, Akwam Mudatsir mengatakan bahwa secara prinsip pihaknya masih menunggu hasil dari mereka (Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel bersama Dirjen Minerba), setelah itu baru bisa disampaikan.

 

“Karena masih dalam proses, sehingga kami belum bisa berkomentar banyak," jawabnya singkat. (Mkb/Nof)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Adu Banteng Bus dan Truk di Jalan Yogya-Wates Kulon Progo, 2 Penumpang Tewas, 10 Luka Ringan

Adu Banteng Bus dan Truk di Jalan Yogya-Wates Kulon Progo, 2 Penumpang Tewas, 10 Luka Ringan

Kecelakaan antara bus dan truk tersebut terjadi sekira pukul 02.20 WIB. Kecelakaan tersebut menyebabkan dua penumpang bus tewas dan sepuluh penumpang luka-luka.
Dwi Tunggal Eri Cahyadi bersama Armuji Serahkan Formulir Pendaftaran Bacawali Kota Surabaya ke Kantor DPC PDIP Surabaya

Dwi Tunggal Eri Cahyadi bersama Armuji Serahkan Formulir Pendaftaran Bacawali Kota Surabaya ke Kantor DPC PDIP Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendaftar sebagai kandidat calon wali kota di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, didampingi Wakil Wali Kota Armuji.
Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan Di Sidrap, Satu Warga Tewas

Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan Di Sidrap, Satu Warga Tewas

Banjir bandang menerjang setidaknya tiga kecamatan di kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Banjir menyapu perumahan warga sehingga satu warga dikabarkan tewas.
Kabar Terakhir Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Sebut Tatapan Kosong dan Kadang Bilang Istighfar

Kabar Terakhir Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Sebut Tatapan Kosong dan Kadang Bilang Istighfar

Kabar terakhir pelaku mutilasi istri di Ciamis dibongkar. Saat ini pihak kepolisian masih lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku dalam kondisi tidak stabil.
Sebelum Jadi Sorotan, Marselino Ferdinan Pernah Dikritik Pelatih KMSK Deinze dan Sebut Bintang Timnas Indonesia Itu Bakal Sulit Main di Eropa Jika..

Sebelum Jadi Sorotan, Marselino Ferdinan Pernah Dikritik Pelatih KMSK Deinze dan Sebut Bintang Timnas Indonesia Itu Bakal Sulit Main di Eropa Jika..

Nama bintang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan jadi sorotan sejumlah fans usai penampilan yang kurang maksimal di perebutan ketiga Piala Asia U-23 2024.
Pendukung Negara Asia Tenggara Sindir Timnas Indonesia U-23, Hingga Media Asing Sebut Garuda Muda Kacaukan Piala Asia U-23 2024

Pendukung Negara Asia Tenggara Sindir Timnas Indonesia U-23, Hingga Media Asing Sebut Garuda Muda Kacaukan Piala Asia U-23 2024

Sejumlah suporter atau pendukung dari negara-negara Asia Tenggara justru mengolok Timnas Indonesia U-23, Media asing yang menyoroti kebiasaan buruk Garuda Muda
Trending
3 Pemain Baru yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23 untuk Menghadapi Guinea

3 Pemain Baru yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23 untuk Menghadapi Guinea

Timnas Indonesia U-23 dipastikan tanpa kehadiran Rizky Ridho dan Justin Hubner saat menghadapi Guinea pada laga playoff Olimpiade Paris 2023.
Bukan Marselino Ferdinan atau Nathan Tjoe-A-On, Ini Pemain Terbaik Piala Asia U-23 Versi AFC

Bukan Marselino Ferdinan atau Nathan Tjoe-A-On, Ini Pemain Terbaik Piala Asia U-23 Versi AFC

Tidak ada nama Nathan Tjoe-A-On atau Marselino Ferdinan dalam daftar pemain terbaik di Piala Asia U-23 2024.
Pacar Struick Bawakan Tas Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Itu Kena Ultimatum: Kebiasaan Dah, Baru Kenal Juga

Pacar Struick Bawakan Tas Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Itu Kena Ultimatum: Kebiasaan Dah, Baru Kenal Juga

Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha baru-bar ini kembali menjadi sorotan setelah menonton pertandingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23.
Detik-detik Pelaku Mutilasi di Ciamis Potong Bagian Tubuh Istrinya di Depan Umum, Bawa Baskom Isi Daging Korban ke Pos Ronda

Detik-detik Pelaku Mutilasi di Ciamis Potong Bagian Tubuh Istrinya di Depan Umum, Bawa Baskom Isi Daging Korban ke Pos Ronda

Pembunuhan dan mutilasi mengerikan tersebut dilakukan oleh Tarsum (50) terhadap istrinya sendiri yang bernama Yanti (44) karena diduga mengalami depresi berat.
Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Lakukan Ini ke Tubuh Korbannya

Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Lakukan Ini ke Tubuh Korbannya

Seorang suami beridentitas Tasmin tega melakukan aksi pembunuhan keji hingga memutilasi tubuh istrinya sendiri Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Hasil Final Piala Asia U-23 2024: Penuh Drama, Jepang Keluar sebagai Juara usai Kalahkan Uzbekistan

Hasil Final Piala Asia U-23 2024: Penuh Drama, Jepang Keluar sebagai Juara usai Kalahkan Uzbekistan

Timnas Jepang U-23 secara dramatis meraih gelar juara Piala Asia U-23 2024 usia menumbangkan Uzbekistan dengan skor 1-0 di Stadion Jassim Bin Hamad, Jumat (3/5/2024) malam WIB.
Terungkap! Isi Percakapan Pembunuhan Wanita dalam Koper Setelah Bercinta: Kita Sama-sama Mau..

Terungkap! Isi Percakapan Pembunuhan Wanita dalam Koper Setelah Bercinta: Kita Sama-sama Mau..

Baru-baru ini polisi mengungkap percakapan antara korban dan tersangka pembunuhan Wanita dalam koper. Bahkan, isi percakapan tersebut membuat merinding sebagian 
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Siang
12:30 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
Big Fight Boxing
15:00 - 15:30
Football Vaganza
15:30 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
Selengkapnya