Tiga Bulan Jelang Akhir Tahun, Pemerintah Kejar Serapan Rp1.292 Triliun Belanja Negara
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com – Kementerian Keuangan mengungkapkan realisasi belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 baru mencapai Rp1.589,9 triliun hingga akhir September.
Dengan sisa waktu tiga bulan, pemerintah masih harus mengejar penyerapan sekitar Rp1.292,7 triliun agar target belanja tercapai sesuai outlook tahun ini.
“Realisasi belanja pemerintah pusat saat ini adalah Rp1.589,9 triliun. Ini berarti 59,7 persen dari outlook,” ujar Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2025, Selasa (14/10/2025).
Ia menekankan, percepatan realisasi belanja sangat penting agar APBN dapat menjalankan peran strategisnya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan penopang daya beli masyarakat di tengah perlambatan ekonomi global.
“Masih ada hampir 40 persen anggaran yang harus diserap. Dalam tiga bulan terakhir, kita perlu percepatan sekitar Rp1.292,7 triliun untuk menuju outlook,” tegas Suahasil.
Dari total belanja pemerintah pusat tersebut, realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp800,9 triliun atau sekitar separuh dari pagu. Artinya, masih terdapat sekitar Rp475 triliun yang harus dibelanjakan pada kuartal IV-2025.
“Kita dorong K/L untuk melakukan percepatan belanja dengan tetap memperhatikan seluruh tata kelola dan efisiensi,” jelasnya.
Sementara itu, realisasi belanja non-K/L seperti subsidi dan bantuan sosial tercatat sebesar Rp789 triliun atau 56,8 persen dari outlook. Suahasil mengatakan, akselerasi penyaluran biasanya meningkat tajam pada dua bulan terakhir tahun berjalan.
“Biasanya akan terlihat pada kuartal IV, khususnya November dan Desember. Kita sampaikan untuk percepat pelaksanaan belanja ini,” ujarnya.
Percepatan realisasi belanja negara menjadi krusial agar APBN 2025 tetap berfungsi optimal sebagai instrumen fiskal yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sosial di tengah tekanan eksternal yang masih tinggi. (agr)
Load more