Dukung Asta Cita, Kementerian PU Perkuat Penataan Kawasan Permukiman Tahun 2025
- Kementerian PU
Jakarta, tvOnenews.com - Program penataan kawasan permukiman menjadi bagian penting dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi yang merata serta pemberantasan kemiskinan.
Melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis kebutuhan masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.
Kementerian PU terus memperkuat pembangunan infrastruktur permukiman di berbagai daerah dalam rangka mendukung penataan kawasan kumuh, pengembangan destinasi pariwisata, serta pengentasan kemiskinan.
Sepanjang tahun 2025, terdapat tujuh lokasi program penataan kawasan yang tengah dilaksanakan dan menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketujuh lokasi tersebut meliputi Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari (Kota Medan), Penataan Kawasan Permukiman Pulau Penyengat (Kota Tanjungpinang), Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Tanjung Banun (Kota Batam), Optimalisasi Penataan Kawasan Panjunan (Kota Cirebon), Pembangunan Infrastruktur Mendukung Hunian Relokasi Bencana Gunung Ruang (Sulawesi Utara), Penataan Kawasan Bahodopi (Kabupaten Morowali), serta Penataan Kawasan Lelilef Waibulan (Kabupaten Halmahera Tengah).
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur permukiman tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki lingkungan fisik, tetapi juga menjadi instrumen sosial ekonomi yang memperkuat ketahanan masyarakat.
“Melalui penataan kawasan, kita memastikan layanan dasar seperti air minum, sanitasi, dan ruang publik benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pembangunan ini juga membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung agenda nasional pengentasan kemiskinan,” kata Menteri Dody, Kamis (23/10/2025).
Salah satu contoh nyata adalah Penataan Kawasan Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang menjadi kawasan cagar budaya nasional sekaligus destinasi wisata sejarah Melayu.
Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menata jalan lingkungan, memperbaiki drainase, membangun plaza penyambut dan pelataran balai adat, serta memperindah kawasan dengan lansekap dan karya seni (storytelling dan artworks).
Dengan nilai investasi sebesar Rp36,98 miliar, program ini diharapkan meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus memperkuat daya tarik pariwisata Pulau Penyengat.
Selanjutnya Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari di Sumatera Utara yang fokus pada pengendalian banjir rob dan peningkatan kualitas lingkungan kawasan pesisir di Kota Medan melalui normalisasi drainase, pembangunan reservoir air minum, serta penyediaan ruang terbuka publik.
Load more