Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah seiring optimisnya data perdagangan Amerika Serikat (AS).
"Outlook dolar AS menguat seiring data perdagangan AS dan harapan anggaran AS yang optimis," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Defisit perdagangan AS pada April menandai penurunan bersejarah sebesar 19,1 persen menjadi 87,1 miliar dolar AS. Data untuk Maret juga direvisi lebih baik menjadi defisit 107,7 miliar dolar AS dari laporan sebelumnya defisit 109,8 miliar dolar AS.
Sementara itu terkait anggaran AS, Menteri Keuangan AS Janet Yellen memberikan kesaksian tentang anggaran tahun fiskal 2023 di hadapan Komite Keuangan Senat bahwa ekonomi AS menghadapi tantangan dari tingkat inflasi yang tidak dapat diterima serta adanya hambatan dari rantai pasokan.
Dia menambahkan bahwa anggaran yang tepat diperlukan untuk melengkapi tindakan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk mengendalikan inflasi tanpa merugikan pasar tenaga kerja.
Di sisi lain, ada kekhawatiran outlook melambatnya ekonomi global setelah World Bank pada Selasa (7/6/2022) memangkas pertumbuhan ekonomi global yang hampir sepertiga menjadi 2,9 persen untuk 2022 dari 5,7 persen pada 2021 serta 1,2 persen lebih rendah dari perkiraan 4,1 persen pada Januari lalu.
Load more