LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mengenal istilah COVID-somnia
Sumber :
  • ANTARA (Pexels)

Mengenal Covid-somnia yang Sering Dialami di Masa Pandemi Covid-19

Gangguan psikiatri yang paling umum ditemukan menurut studi tersebut adalah insomnia dan gangguan kecemasan. Sebanyak 13 persen dari pasien Covid-19 terdiagnosis mengalami keluhan ini.

Sabtu, 8 Januari 2022 - 08:34 WIB

Jakarta - Makin banyak penduduk yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, tapi ada persoalan baru dengan merebaknya varian Omicron yang penyebarannya dinilai lebih cepat, yakni post-covid syndrome, yang dapat menyerang tak hanya fisik, tetapi juga mental.

Sebuah studi observasional terhadap lebih dari 230.000 rekam medis pasien yang dimuat dalam jurnal The Lancet Psychiatry (April 2021), menyatakan bahwa satu dari tiga orang penyintas Covid-19 akan mengalami gangguan saraf atau gangguan psikiatri dalam kurun waktu enam bulan setelah terinfeksi virus Covid-19.

Gangguan psikiatri yang paling umum ditemukan menurut studi tersebut adalah insomnia dan gangguan kecemasan. Sebanyak 13 persen dari pasien Covid-19 terdiagnosis mengalami keluhan ini. Diagnosis tersebut menjadi diagnosis pertama kali, artinya mereka tidak pernah memiliki riwayat gangguan tersebut sebelumnya.

Istilah “Covid-somnia” atau “Corona-somnia” mulai dikenal sekitar musim panas 2020 untuk menggambarkan dampak pandemi global terhadap pola tidur seseorang. Data yang diperoleh dari hampir seluruh belahan dunia memperlihatkan adanya jumlah besar populasi yang mengalami kesulitan tidur.

Baca Juga :

Pada 2020, British Sleep Society melaporkan bahwa kurang dari separuh penduduk Inggris mendapatkan "tidur yang menyegarkan". Sementara di Amerika Serikat, masalah kurang tidur sudah dianggap sebagai epidemi oleh CDC (Centers for Disease Control). Sejak berlangsungnya pandemi, kasus insomnia semakin meningkat hingga mencapai empat puluh persen.

Gangguan tidur selama pandemi Covid-19 ini disebut sebagai “tandemic” (epidemi yang disebabkan oleh, diperburuk oleh, dan berjalan beriringan dengan pandemi) oleh Dr. Abinav Singh, seorang direktur medis The Indiana Sleep Center. Pandemi Covid-19 telah mengubah hampir semua aspek kehidupan sehari-hari. Anak-anak dan orang tua menyesuaikan diri dengan sekolah jarak jauh. Jutaan pekerja beralih pada pekerjaan jarak jauh, dirumahkan, atau kehilangan pekerjaan sama sekali.

Banyak orang yang mengalami penyakit dan kehilangan anggota keluarganya karena Covid-19. Belum lagi adanya ketidakpastian sosial ekonomi yang berkesinambungan. Oleh karenanya, tidak mengherankan apabila seseorang mengalami kesulitan tidur, dengan begitu banyak beban dan kecemasan yang datang secara simultan.

Dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Leonardi A. Goenawan, Sp.KJ, dalam keterangannya, mengemukakan tiga hal yang dianggap jadi penyebab gangguan tidur.

Pertama, stres yang meningkat.

Stres emosional akibat pandemi dapat mengubah arsitektur tidur, memperpendek durasi gelombang lambat yang bersifat restoratif, meningkatkan REM (rapid eye movement), dan cenderung membuat seseorang lebih sering terbangun di malam hari. Dalam suatu penelitian dikatakan bahwa kondisi ini dapat tetap terjadi selama dua tahun setelah seseorang mengalami tekanan emosional yang berat seperti pada pandemi ini.

Menurut dokter di RS Pondok Indah – Puri Indah itu, stres juga akan meningkatkan kadar kortisol, suatu hormon yang bekerja berlawanan dengan melatonin – hormon yang bertanggung jawab untuk kualitas tidur. Selama hormon kortisol kita tetap dalam konsentrasi yang tinggi, maka produksi melatonin akan terganggu, sehingga kualitas tidur juga akan terganggu.

Terjebak di rumah karena menjalankan “lockdown” juga memberikan tekanan tersendiri. Tidak bisa keluar rumah selama berhari-hari, melakukan segalanya dari rumah-–bersama seluruh anggota keluarga yang juga sedang berusaha menyesuaikan diri untuk belajar/bekerja secara daring, kurangnya paparan sinar matahari, selain menimbulkan stres, juga akan mengganggu irama sirkadian (proses alami yang mengatur siklus tidur-bangun setiap harinya).

Kedua, hilangnya rutinitas harian.

Protokol untuk “menjaga jarak”, mengubah banyak aspek dalam menjalankan kesenangan pribadi hingga kehidupan sosial. Hilangnya berbagai aktivitas ini akan menimbulkan perasaan terisolasi dan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Sementara berbagai aktivitas yang normal memiliki kontribusi yang besar untuk menjaga kestabilan irama sirkadian, karena berfungsi sebagai penanda waktu.

Sejak pandemi, seluruh aktivitas ini menjadi sangat minimal bahkan hilang. Ketiadaan aktivitas rutin tersebut cenderung membuat tidur lebih larut dan bangun lebih siang. Di samping kualitas tidur menjadi buruk, gangguan pada irama sirkadian tersebut juga akan berdampak pada fungsi biologis lainnya, termasuk pencernaan, respons imunitas, dan lainnya.

Ketiga, meningkatkan konsumsi informasi.

Terlalu banyak mengonsumsi informasi akan secara bermakna meningkatkan tekanan mental dalam bentuk kecemasan dan ketakutan. Belum lagi berhadapan dengan disinformasi dan hoaks.

Durasi kita berada di depan monitor (screen time), dikaitkan dengan menurunnya kualitas tidur, terutama apabila dilakukan pada malam hari. Sinar biru dari monitor akan merangsang tubuh kita untuk mempertahankan kadar kortisol tetap tinggi dan menekan produksi melatonin.

Itulah sekilas dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan mental, terutama pengaruhnya pada kualitas tidur. Dia menegaskan, tidur adalah bagian paling sentral dalam kehidupan kita untuk memastikan seluruh fungsi tubuh dapat melakukan tugasnya dengan baik melalui keteraturan irama sirkadian yang akan menjaga tubuh kita tetap sehat, produktif, dan sejahtera.

Anda dapat berusaha membuat suasana menjadi kondusif sehingga tidur lebih nyenyak dengan persiapan seperti memastikan tubuh dalam kondisi bersih dan nyaman, menghindari paparan layar gawai sebelum tidur, menyalakan musik pengantar tidur dan berdoa.

Bagaimanapun, semua orang perlu untuk menyadari pentingnya menyikapi kondisi pandemi ini dengan tetap berusaha rileks dan mendapatkan hiburan atau aktivitas yang menyenangkan agar terhindari dari gangguan mental. Gangguan mental seperti munculnya kecematan tidak boleh diremehkan karena dapat memicu gangguan kesehatan akibat menurunnya imun. (ari/ant) 

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Saham BREN Prajogo Pangestu Naik Tak Wajar saat IHSG Ambruk, Harta Kekayaan Bertambah Rp25,1 Triliun dalam Sehari, Kini Totalnya Rp908 Triliun

Saham BREN Prajogo Pangestu Naik Tak Wajar saat IHSG Ambruk, Harta Kekayaan Bertambah Rp25,1 Triliun dalam Sehari, Kini Totalnya Rp908 Triliun

Naiknya saham PT Barito Renewables Tbk (BREN) milik Prajogo Pangestu secara tidak lazim membuat harta kekayaan Taipan terkaya di Indonesia itu melonjak drastis.
Setiap Subuh Jangan Lupa Amalkan ini, Rezeki Datang Terus-menerus dan Segala Kebutuhan Terpenuhi, Kata Ustaz Adi Hidayat…

Setiap Subuh Jangan Lupa Amalkan ini, Rezeki Datang Terus-menerus dan Segala Kebutuhan Terpenuhi, Kata Ustaz Adi Hidayat…

Bila tak ingin rezeki terputus, ternyata ada amalan istimewa yang dapat dikerjakan ketika subuh. Jika rutin mengamalkannya maka segala kebutuhan akan terpenuhi
Saat Salat Sunnah Dhuha Benarkah Wajib Baca Surat Ad-Dhuha? Ustaz Adi Hidayat Bilang Begini, Ternyata...

Saat Salat Sunnah Dhuha Benarkah Wajib Baca Surat Ad-Dhuha? Ustaz Adi Hidayat Bilang Begini, Ternyata...

Banyak yang bertanya saat salat sunnah dhuha diwajibkan membaca Surat Ad-Dhuha. Ustaz Adi Hidayat memberikan ilmunya saat ceramah terkait keutamaan salat dhuha.
Pengamat Ingatkan Polisi Pentingnya Ungkap Motif Kematian Tak Wajar Anggota Polisi

Pengamat Ingatkan Polisi Pentingnya Ungkap Motif Kematian Tak Wajar Anggota Polisi

Pengamat Kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengingatkan jajaran kepolisian terkait pentingnya ungkap motif kematian tidak wajar anggota polisi. Ini katanya
Keluarga Ungkap Pekerjaan sehari-hari Brigadir RA di Jakarta: Sopir Pengusaha Batubara

Keluarga Ungkap Pekerjaan sehari-hari Brigadir RA di Jakarta: Sopir Pengusaha Batubara

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi anggota Sat Lantas Polresta Manado menyisahkan luka yang mendalam bagi pihak keluarga di Minahasa, Sulawesi Utara. 
Situasi Terkini TKP Tewasnya Brigadir Ridhal di Mampang Jaksel

Situasi Terkini TKP Tewasnya Brigadir Ridhal di Mampang Jaksel

Situasi terkini tempat kejadian perkara (TKP) seorang anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Tomi Ali yang tewas diduga bunuh diri nampak sepi.
Trending
Momen Ibunda Pratama Arhan Menangis, Singgung Menantunya Azizah Salsha, Ternyata...

Momen Ibunda Pratama Arhan Menangis, Singgung Menantunya Azizah Salsha, Ternyata...

Ibunda Pratama Arhan tak kuasa menahan tangis, singgung menantunya Azizah Salsha usai laga perempat final Piala Asia U-23 2024 saat selebrasi Arhan menang.
Usai Timnya Dipulangkan, Hwang Sun-hong Sebut Timnas Indonesia Menang karena 2 Hal Ini, Sempat Singgung Shin Tae-yong

Usai Timnya Dipulangkan, Hwang Sun-hong Sebut Timnas Indonesia Menang karena 2 Hal Ini, Sempat Singgung Shin Tae-yong

Setelah Timnas Korea Selatan disingkirkan dari Piala Asia U-23, Hwang Sun-hong menyebut Timnas Indonesia menang karena dua hal ini, sempat sebut Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia U-23 Dihujani Kabar Gembira Jelang Melawan Uzbekistan, Nomor 2 Bisa Bikin Menang

Timnas Indonesia U-23 Dihujani Kabar Gembira Jelang Melawan Uzbekistan, Nomor 2 Bisa Bikin Menang

Timnas Indonesia U-23 dihujani kabar gembira jelang pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 kontra Uzbekistan di Stadion Abdullan bin Khalifa, Senin (29/4/2024).
Solidaritas Asia Tenggara! Bintang Thailand dan Singapura Ikut Dukung Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Solidaritas Asia Tenggara! Bintang Thailand dan Singapura Ikut Dukung Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan mendapatkan dukungan dari dua rekannya di Liga Belgia yang berasal dari Asia Tenggara, ketika sedang berlaga untuk timnas Indonesia U-23.
Negaranya Gagal di Piala Asia U-23 2024, Suporter Thailand Akui Ingin Lihat Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Negaranya Gagal di Piala Asia U-23 2024, Suporter Thailand Akui Ingin Lihat Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Suporter Thailand ingin melihat timnas Indonesia U-23 melenggang ke Olimpiade Paris 2024 dengan mengalahkan Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.
3 Klub Besar Liga Belanda Ini Ikut Soroti Kemenangan Timnas Indonesia atas Korea Selatan di Piala Asia U23

3 Klub Besar Liga Belanda Ini Ikut Soroti Kemenangan Timnas Indonesia atas Korea Selatan di Piala Asia U23

Bukan hanya fans dalam negeri saja yang soroti kemenangan Timnas Indonesia atas Korea Selatan di Piala Asia U23, klub Liga Belanda ini juga lakukan hal serupa.
Media Qatar Bersaksi Timnas Indonesia U-23 Punya Senjata Rahasia untuk Berjaya di Piala Asia U-23 2024

Media Qatar Bersaksi Timnas Indonesia U-23 Punya Senjata Rahasia untuk Berjaya di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia U-23 disinyalir punya senjata rahasia untuk berjaya di Piala Asia U-23 2024 setelah berhasil menyingkirkan Korea Selatan di perempat final.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Kabar Utama
21:00 - 22:00
Indonesia Dalam Peristiwa
22:00 - 23:00
One Pride Mixed Martial Arts
00:00 - 02:00
Bundesliga Seru
Selengkapnya