LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kucing
Sumber :
  • Pixabay.com

Dikenal Punya Sifat yang Manja, Berikut Karakter, Sejarah dan Cara Merawat Seekor Kucing Himalaya

Seekor kucing Himalaya adalah teman yang sangat ideal, mereka dikenal sebagai seekor kucing yang banyak berbicara dan lebih aktif daripada seekor kucing persia.

Selasa, 22 November 2022 - 14:28 WIB

Jakarta - Kucing menjadi salah satu hewan favorit yang kerap dipilih oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah selain anjing atau burung.

Dikenal Punya Sifat yang Manja, Berikut Karakter, Sejarah dan Cara Merawat Seekor Kucing Himalaya.

Sifat seekor kucing yang manja dan juga mudah bersahabat dengan manusia menjadi beberapa alasan seekor kucing kerap dipilih menjadi hewan peliharaan di rumah oleh banyak orang.

Selain itu dengan wajah yang lucu dan juga bentuk tubuh yang menggemaskan dan segala tingkah laku lucu mereka menjadi alasan lain seekor kucing menjadi pilihan favorit orang-orang untuk dijadikan peliharaan.

Baca Juga :

Sudah berabad-abad manusia mencoba untuk menjinak seekor kucing bahkan diperkirakan sejak 9.500 tahun yang lalu di timur tengah seekor kucing sudah dijadikan sebagai hewan peliharaan.

Sejak saat itu dipercaya jika seekor kucing terus berevolusi menyesuaikan dengan tempat mereka tumbuh dan berkembang biak. Hal tersebut berpengaruh terhadap sifat, karakteristik bahkan perilaku dari seekor kucing banyak sekali jenis atau ras kucing yang unik dan terlihat berbeda dari yang lainnya.

Ada beberpa ras atau jenis kucing memang yang populer dijadikan sebagai hewan peliharaan seperti British Short Hair, Persia, Maine Coon, Himalaya, Siamese, atau Spynx, masing-masing jenis kucing memiliki karakteristik atau sifat yang berbeda - beda. 

Salah satunya adalah kucing berjenis Himalaya yang sangat populer dijadikan sebagai hewan peliharaan oleh banyak orang, tapi seekor kucing himalaya kerap disamakan dengan kucing persia. Melansir dari situs PetMD berikut beberapa fakta tentang kucing Himalaya mulai dari karakter sifat hingga cara merawat seekor kucing Himalaya.

Selain mata biru dan warna bulu uniknya, seekor kucing Himalaya terlihat sangat mirip dengan Persia. Bahkan, kadang-kadang disebut sebagai "Persia Colorpoint" dan nama kucing ini berasal dari kelinci Himalaya, yang memiliki titik warna yang sama

Karakter fisik

Himalaya adalah kucing berukuran sedang hingga besar dengan tulang yang berat, tubuh yang kekar, dan ekor yang pendek. mereka memiliki kaki yang pendek dan bulu yang panjang, tebal, dan mengkilap. 

Ciri-ciri Seekor kucing himalaya yang paling mencolok adalah kepalanya yang lebar dan matanya yang besar, bulat, dan berwarna biru cerah. Ada dua jenis wajah yang sangat umum di miliki seekor kucing Himalaya yakni ekstrim dan tradisional. 

Meski kini lebih banyak mengarah ke tipe wajah yang lebih ekstrim, dimana kucing tipe ini lebih rentan terhadap masalah kesehatan. Karena itu, TCA (Traditional Cat Association) menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk hanya memelihara kucing Himalaya berwajah tradisional atau "berwajah boneka".

Kepribadian

Seekor kucing Himalaya adalah teman yang ideal, mereka dikenal sebagai seekor kucing yang banyak berbicara dan lebih aktif daripada seekor kucing persia, tetapi lebih pendiam daripada orang Siam. 

Meskipun lembut dan cinta damai, kucing Himalaya suka bermain game dan terkadang bertingkah nakal, meski bisa tetap terhibur dengan mainan paling sederhana atau bahkan selembar kertas. 

Selain itu, Himalayan bisa menjadi sangat terikat dengan pemiliknya, menuntut perhatian dan memanjakan terus-menerus.

Sejarah

Asal usul kucing Himalaya dapat ditelusuri hingga tahun 1920-an dan 30-an, ketika peternak di beberapa negara berusaha menghasilkan kucing dengan tubuh khas Persia, tetapi dengan corak Siam. 

Tanda keberhasilan pertama terlihat di AS pada tahun 1924, ketika seekor Persia Putih disilangkan dengan Siam, menghasilkan "Persia Melayu" dan di Swedia, ketika Dr. T. Tjebbes, seorang ahli genetika, menghasilkan persilangan Persia dengan Siam.

Pada tahun 1930, Dr. Clyde Keeler dari Universitas Harvard dan Virginia Cobb juga memulai program pemuliaan untuk memastikan bagaimana sifat-sifat tertentu dapat diwariskan. 

Setelah Perang Dunia II, seorang peternak Amerika bernama Marguerita Goforth berhasil menciptakan colorpoint mirip Persia yang telah lama ditunggu-tunggu dan secara resmi diakui sebagai ras baru oleh Asosiasi Pemelihara Kucing (CFA) dan Asosiasi Pemelihara Kucing Amerika pada tahun 1957.

Pada tahun 1984, dalam suatu langkah yang mengejutkan banyak breeder, CFA menyatukan ras Persia dan Himalaya, mengklaim bahwa mereka memiliki tipe tubuh yang mirip. Bahkan saat ini, beberapa organisasi kucing tidak memberikan nama terpisah untuk trah ini.

Namun, ras ini sekarang memiliki status kejuaraan di semua asosiasi (seperti Himalaya atau Persia) dan merupakan trah paling populer pada tahun 1996, menurut statistik CFA (termasuk Persia). (akg)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pemerintah Butuh Mitra Investasi Global untuk Garap Proyek Kereta Bawah Tanah di Bali, Investor Eropa hingga China Tertarik

Pemerintah Butuh Mitra Investasi Global untuk Garap Proyek Kereta Bawah Tanah di Bali, Investor Eropa hingga China Tertarik

Pemerintah daerah dan pusat mulai melakukan lelang investasi untuk pembangunan infrastruktur transportasi massal kereta yang akan dibangun di Pulau Dewata, Bali
Jangan Macam-macam, Polisi Arab Saudi akan Periksa Jemaah yang Tak Punya Visa Haji

Jangan Macam-macam, Polisi Arab Saudi akan Periksa Jemaah yang Tak Punya Visa Haji

Kadaker Madinah, Ali Machzumi mengatakan bahwa polisi Arab Saudi akan melakukan pemeriksaan terhadap jemaah haji Indonesia yang tidak memiliki visa haji 2024.
Raden Ridwan Muchtar Jadi Penantang di Pilwako Jambi

Raden Ridwan Muchtar Jadi Penantang di Pilwako Jambi

Raden Ridwan Muchtar dengan tegas menyatakan niatnya untuk maju sebagai Calon Wali Kota Jambi dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Soal Kasus Penguntitan, Kejagung: Jampidsus Banyak Risikonya

Soal Kasus Penguntitan, Kejagung: Jampidsus Banyak Risikonya

Kejagung akui tak tingkatkan pengamanan baik seorang pimpinan maupun keamanan kantor usai kasus penguntitan yang dialami oleh Jampidsus Febrie Adriansyah.
Minimalisir Pelanggaran Pemanfaatan Tanah Kalurahan, Pemda DIY Mulai Sosialisasikan Pergub DIY Nomor 24 Tahun 2024

Minimalisir Pelanggaran Pemanfaatan Tanah Kalurahan, Pemda DIY Mulai Sosialisasikan Pergub DIY Nomor 24 Tahun 2024

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Paniradya Kaistimewan mulai menyosialisasikan Peraturan Gubernur (Pergub) DIY Nomor 24 Tahun 2024 tentang pemanfaatan tanah kalurahan kepada instansi terkait.
PBSI Kembali Gandeng Industri Air Minum Lokal di Indonesia Open 2024

PBSI Kembali Gandeng Industri Air Minum Lokal di Indonesia Open 2024

Indonesia Open 2024 adalah ajang bulutangkis dengan standar internasional
Trending
Jadi Sorotan, Ini Status Facebook Pegi Setiawan Sebelum Kasus Pembunuhan Vina, Alasan Tak Terduga Pengacara Putri Maya Rumanti Bantu Keluarga Vina Cirebon

Jadi Sorotan, Ini Status Facebook Pegi Setiawan Sebelum Kasus Pembunuhan Vina, Alasan Tak Terduga Pengacara Putri Maya Rumanti Bantu Keluarga Vina Cirebon

Unggahan media sosial Facebook pelaku pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan menjadi sorotan warganet hingga alasan Putri Maya Rumanti bantu keluarga Vina.
Prediksi Legenda Timnas Belanda soal Program Naturalisasi Timnas Indonesia, Van Bronckhorst: Sepuluh hingga Dua Puluh Tahun ke Depan…

Prediksi Legenda Timnas Belanda soal Program Naturalisasi Timnas Indonesia, Van Bronckhorst: Sepuluh hingga Dua Puluh Tahun ke Depan…

Legenda Timnas Belanda Giovanni Van Bronckhorst berbicara soal program naturalisasi yang ditempuh PSSI untuk menaikkan prestasi Timnas Indonesia, menurutnya ...
Peran Ayah Pegi di Kasus Vina Cirebon Terungkap, Pengamat Desak Panglima TNI Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Peran Ayah Pegi di Kasus Vina Cirebon Terungkap, Pengamat Desak Panglima TNI Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Peran ayah Pegi di kasus Vina Cirebon terungkap dan pengamat desak Panglima TNI menarik anggota Puspom dari Kejagung adalah dua berita paling banyak dibaca.
Angkasa Pura 1 dan 2 Segera Bubar, Pemerintah Akan  Serahkan Pengelolaan Bandara ke...

Angkasa Pura 1 dan 2 Segera Bubar, Pemerintah Akan Serahkan Pengelolaan Bandara ke...

Penggabungan ini akan menjadikan PT Angkasa Pura Indonesia (API) sebagai pengelola bandar udara terbesar ke-5 dunia, dengan 36 bandara di seluruh Indonesia.
Ayah Pemain Keturunan Ini Takjub dengan Suporter Timnas Indonesia: Tidak Ada di Negara Lain

Ayah Pemain Keturunan Ini Takjub dengan Suporter Timnas Indonesia: Tidak Ada di Negara Lain

Pada pertandingan ini, Timnas Putri Indonesia menang dengan skor akhir 5-1 dan Claudia mencetak brace di pertandingan tersebut. 
Mau Hidupnya Miskin ataupun Kaya, Tolong Usahakan Ada Ini di Rumah Minimal 1 Saja, Kata Ustaz Adi Hidayat...

Mau Hidupnya Miskin ataupun Kaya, Tolong Usahakan Ada Ini di Rumah Minimal 1 Saja, Kata Ustaz Adi Hidayat...

Pesan dari Ustaz Adi Hidayat, usahakan agar satu hal ini dipersiapkan di dalam setiap rumah. Ustaz Adi Hidayat sarankan agar ada di setiap rumah minimal satu.
Terungkap, Kasus Pembunuhan Vina dan Eky Sedari Awal Tak Ditangani Polres Cirebon

Terungkap, Kasus Pembunuhan Vina dan Eky Sedari Awal Tak Ditangani Polres Cirebon

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam terus menyita perhatian publik usai pengungkapannya bak benang kusut.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Haji
16:00 - 18:00
Kabar Petang
18:00 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Indonesia Business Forum
21:00 - 22:00
Kabar Utama 2
22:00 - 22:30
Panggilan Baitullah
Selengkapnya