Dua Aksi Keji Pelaku Mutilasi di Awal Tahun

Senin, 3 April 2023 - 15:15 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Tahun 2023 belum genap berumur 3 bulan, namun kita sudah dihadapkan pada sederet kasus kriminal yang terbilang sadis yaitu mutilasi.

Bagaimana peristiwa keji tersebut bisa terjadi dan latar belakang apa yang kemudian mendasari pelaku sehingga bisa berbuat di luar batas kemanusiaan?

Mutilasi di Bekasi
Sebelumnya, pada Januari 2023 seorang wanita bernama Angela Hindriati Wahyuningsih ditemukan tewas di kontrakan di kampung Buaran, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Saat ditemukan jasad korban ke dalam kondisi termutilasi.

Menurut polisi, kematian korban diduga akibat motif asmara. Korban sempat bertengkar dengan tersangka bernama M Eki Listianto pada bulan November yang kemudian membunuh korban.

Dua minggu setelah dibunuh, tubuh korban dimutilasi tersangka dan dimasukkan ke dalam dua kontainer plastik.

Mutilasi 65 Bagian di Sleman
Selain peristiwa mutilasi Bekasi, peristiwa mutilasi sadis yang menggemparkan warga Sleman berawal ketika sang pelaku Heru Prasetyo datang ke salah satu wisma di Kaliurang KM 18, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 2023 sekitar pukul 13.15 WIB.

Pada saat itu, pelaku kemudian menyewa kamar nomor 51 di wisma tersebut dengan tarif Rp60 ribu untuk durasi 6 jam.

Kemudian, sekitar 45 menit berada di kamar, pelaku kemudian pergi dari Wisma Kaliurang dan menuju ke rumah korban Ayu Indraswari.

Setelah bertemu, pelaku kemudian mengajak korban untuk menuju ke wisma yang sudah dipesan oleh Heru Prasetyo.

Sesaat setelah masuk kamar peristiwa keji itu berlangsung, pelaku kemudian memukul korban dengan sepotong besi di bagian belakang kepala korban.

Setelah korban tidak berdaya, pelaku kemudian menyayat korban dengan pisau komando atau pisau bayonet.

Selanjutnya korban dimutilasi oleh pelaku di kamar mandi. Selang 4 jam kemudian atau sekitar pukul 19.00 WIB, Heru keluar kamar kemudian menemui resepsionis untuk memperpanjang masa sewa kamar.

Setelah itu, Heru memberikan uang sebesar Rp100 yang merupakan uang pelaku dan kembali ke kamar untuk melanjutkan mutilasi.

Belakangan diketahui bahwa jasad korban dimutilasi menjadi 65 bagian oleh pelaku Harry Prasetyo.

Setelah 1,5 jam usai melakukan aksi kejinya, Heru kemudian meninggalkan wisma menuju warung mie.

Sesampainya di warung mie, pelaku kemudian lupa membawa uang dan kemudian Heru kembali lagi ke wisma untuk mengambil uang milik korban.

Pria berusia 23 tahun tersebut kembali ke warung mie untuk makan dan juga minum.

Usai  makan tepatnya sekitar pukul 21.00 WIB, Heru memesan ojek online dan meminta untuk diantarkan ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta tersebut, pelaku kemudian mengambil sepeda motor milik korban dan kemudian kembali lagi ke warung dengan mengendarai motor korban.

Entah apa yang kemudian ada di benak Heru saat berada di warung mi,  pelaku sempat menghubungi temannya untuk meminjam pisau.

Namun temannya ini tidak memberikan pisau yang dimaksud tersebut. Heru lalu kembali ke arah wisma. Namun pelaku tidak masuk ke dalam wisma melainkan ia hanya mengecek dari luar saja apakah lokasi tersebut sudah ada polisi atau belum.

Untuk menyembunyikan jejaknya, pelaku sempat berniat membuang sebagian tubuh korban hasil mutilasi ke septic tank yang juga berencana untuk membuang tulang-tulang dengan ransel ke suatu tempat.

Dikarenakan pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang lama, bersangkutan berubah pikiran untuk meninggalkan korban dan kemudian melarikan diri.

Heru kemudian pulang ke kosnya di daerah Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Ia kemudian sempat membersihkan badannya.

Setelah itu, pelaku kemudian sempat menulis surat berisikan penyesalan pelaku atas perbuatannya.

Pada tanggal 19 Maret laku kemudian melarikan diri ke Temanggung, Jawa Tengah.

Dalam pelariannya tersebut, Heru masih sempat menjual handphone milik korban di sebuah counter di Pekalongan seharga Rp600 ribu.

Di hari yang sama saat Heru melarikan diri, polisi kemudian mendapatkan informasi dari pemilik wisma bahwa di salah satu kamar ditemukan jasad wanita dalam kondisi termutilasi.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan pada saat itu petugas menemukan beberapa barang bukti yaitu satu buah pisau komando atau pisau bayonet, satu buah pisau cutter, dan juga menemukan besi dan beberapa pakaian lainnya.

Satu petunjuk yang penting yaitu identitas pelaku juga tertinggal di wisma tersebut.

Polisi kemudian menangkap pelaku yang sedang bersembunyi di salah satu rumah keluarganya di wilayah Temanggung, Jawa Tengah pada hari Selasa (21/3/2023).(awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
23:20
01:42
10:39
02:06
01:02
00:50
Viral