LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Cawe-Cawe Politik Presiden Jokowi Menuai Kritikan Pedas, PKS sebut Tak Baik untuk Demokrasi
Sumber :
  • Istimewa

Cawe-Cawe Politik Presiden Jokowi Menuai Kritikan Pedas, PKS sebut Tak Baik untuk Demokrasi

Cawe-cawe Presiden Jokowi ternyata masih menyita perhatian publik hingga menuai komentar dari kalangan elite politik dan pakar komunikasi. Seperti diketahui,

Selasa, 6 Juni 2023 - 05:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Cawe-cawe Presiden Jokowi ternyata masih menyita perhatian publik hingga menuai komentar dari kalangan elite politik dan pakar komunikasi

Seperti diketahui, istilah 'cawe-cawe' berdasarkan KBBI adalah "ikut membantu mengerjakan, membereskan, atau merampungkan" maupun "ikut menangani".

Menyikapi aksi Presiden Jokowi itu, Pakar Komunikasi, Anthony Leong menyebutkan, bahwa Jokowi kini semakin intens menggunakan kata-kata cawe-cawe karena untuk memberikan sinyal kepada Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri atau masyarakat secara luas.

"Tentu ini bisa jadi agenda setting Jokowi dengan beberapa kejadian misalkan Kaesang menggunakan baju Prabowo di podcast, dan dukungan relawan Gibran mendukung Prabowo. Bisa jadi ini satu sinyal Jokowi kepada Megawati karena tidak dilibatkan proses komunikasi capres dan cawapres Ganjar Pranowo. Jadi Jokowi membuka opsi mendukung Prabowo di Pilpres 2024," ujarnya pada keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Baca Juga :

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) ini juga menyampaikan bahwa Jokowi tentu ingin berperan lebih dan ingin melanjutkan legacy yang sudah dibangun selama 10 tahun ini. 

"Tentunya Jokowi kini ingin program besarnya dilanjutkan oleh Presiden selanjutnya. Dan ia menaruh harapan ke Ganjar dan Prabowo. Jika dilihat dari dinamika yang ada bisa jadi akan all out mendukung Prabowo," tutur Anthony. 

Sebelumnya, alasan Presiden Jokowi menyebutkan istilah cawe-cawe tersebut tidak lain karena untuk mengawal dan memastikan Indonesia keluar dari kondisi saat ini, yang masih di level middle-income. 

Padahal, ujar Jokowi, Indonesia hanya memiliki waktu hingga 13 tahun untuk keluar dari kondisi tersebut.

Sehingga, Jokowi menyebutkan dirinya akan cawe-cawe soal presiden RI di masa mendatang, untuk keluar dari kondisi saat ini.

"Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu," kata Jokowi, dikutip Jumat (2/6/2023).

Jokowi menyebut, untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di kisaran US$ 10.000 per tahun.

"Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu," imbuh Jokowi.


Berdasarkan penuturan Jokowi, penting bagi dirinya untuk turut cawe-cawe para calon presiden RI supaya terpilih kandidat terbaik untuk membawa Indonesia menuju next level.

Tak hanya Pakar Komunikasi saja, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi menyebut pernyataan Presiden Jokowi akan Cawe-cawe di Pemilu 2024 tidak baik untuk demokrasi. 

"Ketika menjelang Pemilu kemudian Presiden menyatakan mau cawe-cawe, akhirnya memiliki konteks berbeda. Cawe cawe diartikan akan ikut campur, atau tidak tinggal diam," ujar Aboe dalam keterangan tertulisnya, pada Ahad (4/6/ 2023).

"Tentu hal ini kurang bagus untuk iklim demokrasi, karena banyak kekhawatiran masyarakat bahwa cawe cawe ini pertanda kekuasaan presiden akan digunakan dalam politik praktis dalam mendukung salah satu calon presiden tertentu," imbuhnya. 

Habib Aboe menilai, Presiden sebagai penerima mandat rakyat, harus bekerja secara optimal dalam memimpin pemerintah dan tidak bertindak di luar koridor yang ada. 

"Sebenarnya sebagai Presiden, Pak Jokowi itu seharusnya bukan sekedar cawe-cawe. Namun beliau adalah penerima mandat rakyat yang harus bekerja secara total dalam pemerintahan. Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (1) UUD 1945 yang menegaskan bahwa presiden memegang kekuasaan pemerintahan," ujar Aboe.

Dengan adanya statemen Jokowi akan melakukan Cawe-cawe pada Pemilu mendatang, Aboe mengatakan masyarakat menilai sebagai Presiden bertindak diluar koridor dengan campur tangan terkait Pemilu. 

"Karena ada istilah cawe cawe ini, yang kemudian dimaknai sebagian masyarakat, seolah Presiden akan mengambil langkah diluar ketentuan pasal 4 ayat (1) tadi," kata dia. 

Lebih lanjut, Anggota Komisi III DPR RI itu berharap Presiden Jokowi bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan baik hal itu ditunjukkan dengan tetap menjaga pilar demokrasi. 

"Kita berharap, Presiden Jokowi menyelesaikan tugasnya dengan baik, semoga akhir periodenya bisa khusnul khatimah. Sehingga beliau bisa menjadi bapak bangsa, yang dicatat dalam sejarah sebagai presiden yang menguatkan sendi sendi demokrasi di Indonesia," pungkas Aboe. (aag)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Kabar Baik untuk Slemania, PSS Sleman Terbebas dari Larangan Transfer FIFA

Kabar Baik untuk Slemania, PSS Sleman Terbebas dari Larangan Transfer FIFA

Klub Liga 1, PSS Sleman, dipastikan terbebas dari larangan transfer FIFA, sebagaimana pengumuman yang dirilis oleh klub pada Selasa (21/5/2024) malam ini WIB.
Komite I DPD RI Bahas Upaya Penegakan Hukum dan Konflik Di Daerah dengan Kejagung RI

Komite I DPD RI Bahas Upaya Penegakan Hukum dan Konflik Di Daerah dengan Kejagung RI

Atas maraknya kasus yang menimbulkan kerugian negara yang saat ini terjadi di daerah-daerah, Komite I DPD RI mengadakan rapat kerja membahas penegakan hukum dengan Kejaksaan Agung RI.
Mencuat! Kabar Penghapusan 417 Bus TransJakarta, Ternyata Karena Ini

Mencuat! Kabar Penghapusan 417 Bus TransJakarta, Ternyata Karena Ini

Baru-baru ini mencuat soal kabar penghapusan dan lelang aset berupa 417 bus TransJakarta. ernyata hal ini dilakukan karena bus-bus tersebut kondisinya
Bukan Lagi di Korea, Seharusnya Megawati Hangestri Kata Pemain Asing Proliga Ini Mainnya di Negara yang Lebih Besar daripada Negeri Ginseng ...

Bukan Lagi di Korea, Seharusnya Megawati Hangestri Kata Pemain Asing Proliga Ini Mainnya di Negara yang Lebih Besar daripada Negeri Ginseng ...

Megawati Hangestri Pertiwi berhasil membawa Jakarta BIN meraih kemenangan penting saat mengalahkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di putaran pertama Proliga
Tiga Bocah SD Hanyut di Aliran Sungai Amprong Kedungkandang, Satu Selamat dan Dua Tewas

Tiga Bocah SD Hanyut di Aliran Sungai Amprong Kedungkandang, Satu Selamat dan Dua Tewas

3 orang anak perempuan yang masih duduk di bangku SD hanyut di sungai low atau aliran sungai Amprong yang lokasinya tak jauh dari rumahnya, Selasa (21/5).
Aset Berharga Timnas Indonesia, Wonderkid 16 Tahun Ini Buat Sejarah di Kasta Teratas Eropa

Aset Berharga Timnas Indonesia, Wonderkid 16 Tahun Ini Buat Sejarah di Kasta Teratas Eropa

Timnas Indonesia punya aset berharga setelah salah satu pemain keturunan yang masih berusia 16 tahun, sukses buat sejarah di kompetisi teratas Eropa musim ini.
Trending
Media Vietnam Heboh Timnas Indonesia Jadi Omongan di Eropa, Katanya Skuad Shin Tae-yong Itu...

Media Vietnam Heboh Timnas Indonesia Jadi Omongan di Eropa, Katanya Skuad Shin Tae-yong Itu...

Ternyata Timnas Indonesia menjadi sorotan media Vietnam gara-gara jadi omongan di Eropa, siapa sangka skuad Shin Tae-yong menjadi pembahasan di media Eropa.
Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas menilai Polda Jabar lambat dalam merespons kasus Vina Cirebon. Peringatan keras terhadap institusi Polri agar tidak menutup-nutupi kasus Vina Cirebon.
Dugaan Rekayasa Kasus Pembunuhan Vina, 4 Kejanggalan Telah Terungkap, Kepala Desa hingga Para Pelaku Buka Suara

Dugaan Rekayasa Kasus Pembunuhan Vina, 4 Kejanggalan Telah Terungkap, Kepala Desa hingga Para Pelaku Buka Suara

Muncul dugaan rekayasa terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky, dua remaja asal Cirebon tahun 2016, setelah deretan kejanggalan muncul seiring perjalanan kasus.
Ekspresi Kim Sam-sik Usai Tahu Akan Hadapi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024

Ekspresi Kim Sam-sik Usai Tahu Akan Hadapi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia dan Timnas Vietnam berada di Grup B dari hasil drawing Piala AFF yang digelar di Hanoi, Vietnam, Selasa (21/5/2024). 
Beda Sikap dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Justru Bersyukur Megawati Hangestri Batal Tampil di AVC Challenge Cup 2024, Katanya Megatron Itu...

Beda Sikap dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Justru Bersyukur Megawati Hangestri Batal Tampil di AVC Challenge Cup 2024, Katanya Megatron Itu...

Media asal Vietnam ini justru bersyukur saat mendengar kabar kalau Megawati Hangestri tidak akan tampil bagi tim voli putri Indonesia di ajang AVC Challenge Cup
Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Kemunculan sejumlah fakta baru kasus penganiayaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky sudah diprediksi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya.
Pengakuan Mengejutkan Saka Tatal Soal Vina Cirebon, Kerap Disiksa hingga Disetrum Polisi selama Dipenjara

Pengakuan Mengejutkan Saka Tatal Soal Vina Cirebon, Kerap Disiksa hingga Disetrum Polisi selama Dipenjara

Salah satu terpidana pembunuhan Vina Cirebon, Saka Tatal buka suara soal kronologi dan pengalamannya selama dalam penjara. Kerap Disiksa hingga disetrum polisi.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Catatan Demokrasi
21:30 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Buru Sergap
22:30 - 23:30
Kabar Hari Ini
23:30 - 00:00
Kabar Arena
00:00 - 01:00
Kabar Dunia
Selengkapnya