Jakarta, tvOnenews.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri angkat bicara soal ancaman bom kedua terhadap pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6) pagi.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendalaman kasus tersebut.
"Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88," kata AKBP Mayndra Eka Wardhana kepada wartawan.
Lebih lanjut, Eka menjelaskan, mulanya ancaman bom tersebut diperoleh AirNav Indonesia di Jakarta, dan diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot. Lalu pilot meminta landing (mendarat) di Kualanamu untuk skrining terhadap pesawat," ujarnya.
Surat elektronik itu berisi informasi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.
Load more