LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kasus Penganiayaan yang menyebabkan tewasnya santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur
Sumber :
  • Facebook Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor

Albar Mahdi Telah Tewas, Kini Pihak Pondok Pesantren Gontor Janjikan Beasiswa Untuk Adiknya

Albar Mahdi, seorang santri di Ponpes Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur telah tewas akibat dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh senior santri

Senin, 12 September 2022 - 20:42 WIB

Ponorogo, Jawa Timur - Peristiwa tewasnya seorang santri asal Palembang, Sumatera Selatan yang bersekolah di salah satu pondok pesantren ternama di Indonesia kini semakin menemukan titik terang.

Korban yang bernama Albar Mahdi (17) seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur telah tewas akibat dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh senior santri saat acara perkemahan.

Berkaitan dengan peristiwa tersebut, Pimpinan Ponpes Gontor menjanjikan kepada keluarga dengan memberikan beasiswa pendidikan bagi adik almarhum Albar mahdi yang kini masih menempuh pendidikan di bangku Sekolah dasar.

Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan 2 orang tersangka atas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan senior santri Ponpes Gontor, mengakibatkan tewasnya Albar Mahdi.

Beasiswa Pendidikan dari Pimpinan Ponpes Gontor Untuk Adik Albar Mahdi

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur menjanjikan sesuatu kepada keluarga korban penganiayaan terhadap Albar Mahdi, seorang santri yang tewas pada (22/8/2022).

Baca Juga :

Pihak Ponpes Modern Gontor akan memberikan beasiswa pendidikan bagi adik almarhum Albar Mahdi. Janji tersebut disampaikan langsung oleh pimpinan Ponpes Gontor saat Takziah ke rumah keluarga almarhum Albar Mahdi di Lorong Sukarame, Kelurahan Sei Lais, Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (9/9/2022) lalu.

“Benar ada tawaran dari pihak Ponpes untuk memberikan beasiswa pendidikan adik almarhum yang masih di jenjang pendidikan SD. Kami sangat berterima kasih terhadap tawaran itu,” ungkap Ibu Albar Mahdi, Siti Soimah pada Minggu (11/9/2022).

Meski begitu, hingga kini Soimah belum memberikan jawaban terkait menerima tawaran beasiswa adik Albar Mahdi atau tidak. Dirinya menegaskan saat ini masih untuk menuntaskan kasus kematian anaknya.

Sebagai seorang ibu dari almarhum Albar Mahdi, Soimah masih akan memperjuangkan keadilan terhadap anaknya yang telah tewas.

“Kami mau fokus dahulu agar kasus ini terungkap secara terang. Saya ingin anak kami mendapatkan keadilan,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan bahwa kasus kematian anaknya telah masuk ke ranah hukum, maka pihak keluarga tetap akan melanjutkan prosesnya.

“Kami tetap melanjutkan proses hukum ini untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya untuk anak saya Albar Mahdi,” katanya.

“Begitu pun kepada pihak-pihak yang terlibat mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya sehingga anak saya harus menjalani autopsi,” lanjut Soimah menyesalkan awalnya kasus kematian Albar Mahdi tidak terbuka.

Kepolisian Tetapkan Dua Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan 

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Ponorogo menetapkan dua orang tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Albar Mahdi (17) yang menyebabkan meninggal dunia setelah mengikuti acara perkemahan.

Korban merupakan santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 


Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo. (Ist)

Kedua tersangka yang telah ditetapkan oleh kepolisian merupakan santri senior dari Ponpes yang sama dengan Albar Mahdi. 

Mereka adalah MFA (18), warga Kabupaten Tanah Darat, Sumatera Barat, dan IH (17), warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung. 

“(MFA dan IH) ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kepala Polres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Polisi Catur Cahyono Wibowo, pada Senin (12/9/2022).

Pihaknya menjelaskan ditetapkannya kedua tersangka tersebut setelah penyidik mengantongi dua alat bukti yang cukup dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang terdapat di kompleks Ponpes Gontor. 

Selain itu disertai oleh sejumlah saksi dan barang bukti yang telah dikumpulkan.

“Total korban tiga orang,” ungkap Catur.

Kedua tersangka tersebut akan dijerat dengan sanksi Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76c UU tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 170 ayat (2) ke 3e KUHP.

“Sanksi di sini tuntutan 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar,” katanya.

Senioritas Terjadi di Pondok Pesantren Gontor

Kasus santri yang meninggal pada beberapa hari lalu masih dalam penyidikan oleh pihak kepolisian. Sementara sudah terdapat 2 orang tersangka dalam kasus tersebut.

Albar Mahdi (17) menjadi korban tewas akibat penganiayaan yang dilakukan oleh senior santri yang terdapat di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 

Albar dikenal sebagai pribadi yang terbuka dengan keluarganya. Almarhum selalu menceritakan apapun yang menjadi keinginannya dan tidak pernah tertutup mengenai apapun.

Siti Soimah, Ibu dari Albar Mahdi mengungkapkan pengakuan almarhum ketika sebelum meninggal bahwa terdapat senioritas yang terjadi di sekolahnya.


Orang Tua alm. Albar Mahdi. (Viva)

Soimah mengatakan almarhum putranya pernah bercerita bahwa ia ingin memperbaiki sistem yang ada pada Ponpes Gontor, terutama terkait dengan senioritas santri.

“Anak saya selalu berceloteh ingin perbaiki sistem Ponpes. Kata-kata ini sering dia utarakan sebelum meninggal,” ungkap Soimah pada Sabut (10/9/2022).

Pada akhirnya, Soimah mengerti apa yang telah diceritakan oleh putranya tersebut. Kini anaknya meninggal diduga akibat oleh tidak kekerasan yang dilakukan santri senior.

“Dengan meninggalnya almarhum, saya baru mengerti bahwa celotehan itu adalah untuk memperbaiki sistem di Pondok. Supaya tidak terjadi lagi tindak kekerasan di lembaga pendidikan manapun dengan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas,” tutur ibunda Almarhum Albar Mahdi.

Pada pemberitaan sebelumnya, pimpinan Ponpes Gontor telah berkunjung ke Palembang untuk melakukan Ziarah ke makam Almarhum sekaligus Takziah langsung ke rumah duka.

Soimah menyambut baik kehadiran para pimpinan Ponpes tersebut. Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan para pimpinan Ponpes datang ke Palembang.

Ia memaknai kunjungan yang dilakukan oleh Pimpinan Ponpes Gontor bersama rombongan bertujuan untuk menghibur dan menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga.

“Saya tahu kunjungan dari pimpinan Ponpes bersama rombongan adalah untuk menghibur kami pihak keluarga. Agar kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami,” tuturnya.

Namun, permasalahan ini sudah masuk ke ranah hukum, maka pihak keluarga akan tetap melanjutkan prosesnya demi keadilan terhadap anaknya.

“Kami tetap melanjutkan proses hukum ini untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya, untuk anak saya Albar Mahdi,” katanya.

“Begitu pun kepada pihak-pihak yang terlibat mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya sehingga anak saya harus menjalani autopsi,” lanjut Soimah menyesalkan awalnya kasus kematian Albar Mahdi tidak terbuka.

Diketahui, seorang santri yang berasal dari Palembang mengalami kematian tragis. Santri yang sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur diduga meninggal akibat kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh sesama santri.

Albar Mahdi (AM) diketahui meninggal dunia pada (22/8/2022) setelah mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat (Perkajum) yang awalnya diduga mengalami kelelahan.

Ibu Albar, Soimah, mulai timbul kecurigaan sebab ketika membuka jenazah Albar yang telah diantarkan ke Palembang ada (23/8/2022).

Pihak Ponpes Gontor pada akhirnya mau berkooperatif dan mengakui bahwa adanya penganiayaan dari santri senior usai kegiatan perkemahan. (Viva/Kmr)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Kabar Buruk! BMKG Prakirakan Hujan Petir Landa Sebagian Wilaya Ibu Kota Hari Ini

Kabar Buruk! BMKG Prakirakan Hujan Petir Landa Sebagian Wilaya Ibu Kota Hari Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan disertai petir akan melanda sebagian wilayah ibu kota provinsi di Indonesia hari ini.
Di Luar Nurul! Pejabat Kementan Bela-Belain Kumpulkan Rp3 Juta per Hari Buat Order Makanan Online SYL

Di Luar Nurul! Pejabat Kementan Bela-Belain Kumpulkan Rp3 Juta per Hari Buat Order Makanan Online SYL

Sidang perkara kasus korupsi yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali digelar.
Dituduh Khawatir Atas Kepemimpinan Wasit Kontra Irak, STY Beri Jawaban Lugas Jelang Laga Terakhir Timnas Indonesia U-23

Dituduh Khawatir Atas Kepemimpinan Wasit Kontra Irak, STY Beri Jawaban Lugas Jelang Laga Terakhir Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 akan melakoni laga pamungkas dengan bermain di perebutan juara 3 Piala Asia U-23 melawan Irak U-23. 
Reaksi Pemain Irak U-23 Jelang Laga Timnas Indonesia vs Irak, Akui Skuat Shin Tae-yong Tim yang Kuat, Optimis Bisa Kalahkan Indonesia?

Reaksi Pemain Irak U-23 Jelang Laga Timnas Indonesia vs Irak, Akui Skuat Shin Tae-yong Tim yang Kuat, Optimis Bisa Kalahkan Indonesia?

Jelang laga Timnas Indonesia vs Irak perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024, pemain Irak U-23 berikan reaksinya untuk Timnas Indonesia, optimis menang?
Maarten Paes Jadi WNI, STY Bisa Turunkan Full Skuad Naturalisasi Timnas Indonesia Paling Tidak Satu Kali Saja

Maarten Paes Jadi WNI, STY Bisa Turunkan Full Skuad Naturalisasi Timnas Indonesia Paling Tidak Satu Kali Saja

Dengan kehadiran Maarten Paes sebagai salah satu pemain Timnas Indonesia, kini lengkap sudah satu tim yang bisa dibentuk dari seluruhnya pemain naturalisasi. 
Cegah Sakit saat Ibadah Haji, Jemaah Indonesia akan Jalani Cek Kesehatan Terakhir Berbagai Penyakit pada 11 Mei

Cegah Sakit saat Ibadah Haji, Jemaah Indonesia akan Jalani Cek Kesehatan Terakhir Berbagai Penyakit pada 11 Mei

Jemaah haji Indonesia perlu tahu, sebelum keberangkatan akan dicek kesehatan berbagai penyakit. Apabila ditemukan sakit akan diatur ulang jadwal keberangkatannya.
Trending
Shin Tae-yong Mendapat 3 Kabar Baik yang Bisa Membuat Timnas Indonesia U-23 Menang Atas Irak U-23

Shin Tae-yong Mendapat 3 Kabar Baik yang Bisa Membuat Timnas Indonesia U-23 Menang Atas Irak U-23

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong mendapat tiga kabar baik jelang pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Perlahan Terkuak Motif Sadis Pembunuhan Wanita dengan Jasad Dalam Koper di Bekasi

Perlahan Terkuak Motif Sadis Pembunuhan Wanita dengan Jasad Dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya menangkap terduga pelaku pembunuhan terhadap wanita dengan jasad yang tersimpan di dalam koper dan dibuang di kawasan Bekasi.
Ternyata, Pelaku Sempat Lakukan Ini Sebelum Bunuh Wanita Hingga Simpan Jasad Dalam Koper di Bekasi

Ternyata, Pelaku Sempat Lakukan Ini Sebelum Bunuh Wanita Hingga Simpan Jasad Dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial AARN terduga pelaku pembunuhan terhadap wanita dengan jasad yang tersimpan di dalam koper dan dibuang di kawasan Bekasi.
Rafael Struick Kembali, Ini Prediksi Formasi Timnas Indonesia U-23 untuk Mengalahkan Irak U-23

Rafael Struick Kembali, Ini Prediksi Formasi Timnas Indonesia U-23 untuk Mengalahkan Irak U-23

Penyerang Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick akan kembali bermain pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 menghadapi Irak U-23.
Bukan Hanya Pelatih, Suporter Irak Resah dengan Kekuatan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Bukan Hanya Pelatih, Suporter Irak Resah dengan Kekuatan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Suporter Irak U-23 mulai resah jelang pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 menghadapi Timnas Indonesia U-23.
Betapa Khawatirnya Legenda Sepak Bola Irak Melihat Kekuatan Timnas Indonesia U-23, Rela 'Turun Gunung' Agar Negaranya Menang

Betapa Khawatirnya Legenda Sepak Bola Irak Melihat Kekuatan Timnas Indonesia U-23, Rela 'Turun Gunung' Agar Negaranya Menang

Legenda sepak bola Irak, Saad Abdul Hamid sampai 'turun gunung' untuk memperingatkan Irak U-23 agar berhati-hati ketika menghadapi Timnas Indonesia U-23 pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Eks Pelatih Arsenal Berpendapat Gol Timnas Indonesia U-23 ke Gawang Uzbekistan Harusnya Disahkan, Maarten Paes Rupanya Tak Punya Darah Indonesia Justru Memiliki Darah...

Eks Pelatih Arsenal Berpendapat Gol Timnas Indonesia U-23 ke Gawang Uzbekistan Harusnya Disahkan, Maarten Paes Rupanya Tak Punya Darah Indonesia Justru Memiliki Darah...

Inilah dua berita unggulan. Eks Pelatih Arsenal berpendapat gol Timnas Indonesia U-23 ke gawang Uzbekistan seharusnya disahkan dan Maarten Paes rupanya tidak punya darah Indonesia.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Rumah Mamah Dedeh
09:00 - 10:00
Hidup Sehat
10:00 - 10:30
Coffee Break
10:30 - 11:00
Sidik Jari
11:00 - 13:00
Kabar Siang
Selengkapnya