Jakarta, tvOnenews.com - Pertemuan Persib Bandung melawan Persija Jakarta selalu dinanti para penggemar sepak bola nasional karena menyajikan duel dramatis penuh aroma gengsi.
Bahkan, beberapa pertandingan Persib melawan Persija pernah diwarnai aksi walkover (WO) karena alasan keamanan hingga berujung kematian.
Jika menengok kebelakang, sejarah rivalitas kedua klub terbilang panjang. Ditambah lagi keduanya termasuk tim perintis berdirinya PSSI.
Setidaknya ada lima laga terpanas Persib vs Persija yang bertajuk 'El Clasico' sepanjang sejarah.
Lima pertemuan Persija melawan Persib itu terjadi sejak era perserikatan hingga Liga 1. Berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Persib Bandung mengawali musim sebagai juara bertahan Divisi Utama.
Akan tetapi, mereka tetap menganggap Persija sebagai rival abadi yang harus dikalahkan.
Akibatnya, bobotoh Persib mencoba meneror skuad Macan Kemayoran dalam perjalanan menuju Stadion Siliwangi Bandung.
Laga panas tersebut berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung tahun 2002 silam.
Cerita menarik terjadi kala Macan Kemayoran mencetak gol penyamakan kedudukan lewat upaya Budi Sudarsono.
Proses terjadinya gol lantas dianggap oleh kubu Persib tidak sah yang berawal dari bola lemparan ke dalam diberikan Persib kepada Persija sebagai bentuk fair play.
Namun celakanya, bola justru jatuh di kaki Budi yang langsung menggiring ke lini pertahanan dan mencetak gol.
Adu mulut pun terjadi, namun skor akhir 1-1 bertahan hingga laga usai.
Tahun demi tahun, hubungan antara Jakmania dan Bobotoh kian memanas. Puncaknya saat memasuki pertengahan dekade 2000.
Teror dari para suporter garis keras selalu menyambut kehadiran tim tamu, baik di Jakarta maupun Bandung.
Hal itu kemudian memuncak pada ajang Liga Indonesia 2005. Saat itu Persija menjamu Persib pada 4 September 2005 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, kubu tamu tak kunjung menampakkan batang hidungnya hingga waktu kick-off habis.
Persib kemudian merasa keamanannya terancam, apalagi pertandingan tersebut merupakan laga terakhir di Wilayah Barat yang tidak menentukan apa-apa.
Maung Bandung memutuskan tidak mengambil risiko lebih besar dan memilih pulang ke Bandung meski harus kalah Walkover (WO).
Perseteruan antara kedua tim coba diredam pada Liga Super 2013 dengan menyatukan Jakmania dengan Bobotoh di tribune yang sama.
Menariknya, laga ini digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, sebagai venue netral bagi kedua pihak.
Roy Suryo yang menjabat sebagai Menpora saat itu, menginisiasi ide tersebut. Namun sayang, inisiatif baik itu tidak berjalan lancar.
Pasalnya Jakmania dan Bobotoh terlibat bentrok bahkan sejak, sebelum, selama, hingga sesudah pertandingan berlangsung.
Bus yang ditumpangi para pemain Persija dilempari benda hingga kacanya pecah.
Bahkan, selama pertandingan, ribuan Bobotoh terlihat berkerumun di pinggir lapangan.
Berbagai macam teror psikologis itu tak menyurutkan Persija yang menang dengan skor tipis 1-0.
Nomor lima merupakan laga yang berlangsung dalam situasi panas sejak sebelum kick-off. Pasalnya, Persija sedang dalam momentum baik untuk bisa menjuarai Liga 1.
Persib Bandung memang berhasil menang dengan skor 3-2. Namun hasil positif pada September 2018 itu terasa pahit bagi Maung Bandung.
Sebab, di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), seorang suporter Persija bernama Haringga Sirla tewas akibat dikeroyok.
Meskipun Persija akhirnya keluar sebagai juara Liga 1 2018, namun kematian pendukung setianya itu menjadi noda hitam di hati Macan Kemayoran.
Dunia sepak bola Indonesia pun banjir air mata karena hilangnya nyawa seorang seorang suporter. (dwi/mir)
Load more