ADVERTISEMENT
Sikka, tvOnenews.com - Air mata haru tak terbendung dari wajah Magdalena Yuliana, seorang ibu penjual jagung bakar asal Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Dengan penuh bangga, ia menyaksikan putranya, Gregorius Paulus Afrizal, bertugas sebagai anggota Paskibraka Nasional 2025` pada upacara penurunan bendera di Istana Negara, Jakarta.
Karena tidak memiliki televisi sendiri, Magdalena bersama kelima anaknya menonton jalannya upacara dari rumah tetangga.
Saat melihat wajah sang anak muncul di layar, ia spontan berdiri dan menitikkan air mata.
“Saya bangga. Saya sangat bangga. Tadi saya hampir menangis lihat dia punya muka ada di pasukan Paskibraka. Saya terharu sekali,” ucapnya penuh emosional.
Magdalena kemudian mengisahkan perjuangan berat dalam mendukung anaknya.
Kesulitan biaya sempat menjadi kendala saat Gregorius harus berangkat mengikuti seleksi tingkat provinsi hingga nasional.
Namun berkat kegigihan dan dukungan keluarga, remaja itu berhasil mewujudkan mimpinya menjadi salah satu dari dua pelajar terbaik yang mewakili NTT.
Gregorius Paulus Afrizal, siswa SMA Katolik Frateran Maumere, dikenal sebagai anak yang disiplin, bertanggung jawab, dan kerap membantu ekonomi keluarga.
Keberhasilannya menjadi anggota Paskibraka Nasional bukan hanya kebanggaan bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat NTT yang turut menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Kisah Magdalena dan Gregorius menjadi potret nyata perjuangan, pengorbanan, sekaligus bukti bahwa mimpi besar dapat terwujud meski berasal dari keluarga sederhana.