Makassar, Sulawesi selatan – Seorang Imigran Rohingya, Munir, ditemukan tak bernyawa dalam keadaan tergantung di kamar wismanya, di lantai dua, pondok penampungan Pengungsi di Jalan Daeng Tata I, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 2 Februari 2021.

Korban diperkirakan sudah meninggal selama beberapa hari, tetapi mayatnya baru ditemukan setelah petugas keamanan pondok pengungsian mencium bau tak sedap. Mereka kemudian mendobrak kamar munir.

Salah satu rekan Munir yang juga merupakan imigran Rohingya, Nur Islam, mengungkapkan bahwa Munir merupakan salah satu pengungsi yang memegang kartu dari UNHCR (Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi).

Munir diduga menggantung dirinya usai salat Jumat, karena saat ditemukan korban masih menggunakan songkok dan pakaian salat.

Para pengungsi Rohingya ini sebagian besar telah tinggal selama bertahun-tahun di Makassar. Hingga saat ini menurut mereka belum ada kepastian kapan akan ada agenda pemberangkatan imigran ke negara ketiga tujuan suaka.

Kejadian ini langsung dilaporkan ke petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Tamalate. Mereka juga langsung melakukan olah kejadian pekara. Hasil sementara pemeriksaan tersebut adalah tidak ditemukannya tanda-tanda bekas kekerasan.

“Korban warga negara asing dari Myanmar. Hasil koordinasi kami dengan dokpol untuk sementara Gantung diri tapi kami menunggu hasil pemeriksaan dokpol RS Bhayangkara,” kata Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin.

Petugas dari Bidan Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Selatan ( Sulsel) selanjutnya membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, untuk dilakukan visum. (act)

Lihat juga: BANGLADESH PINDAHKAN RIBUAN MUSLIM ROHINGYA KE PULAU TERPENCIL