Pontianak,
Kalimantan barat - Memasuki hari ke-5 pencarian korban 16
Kapal tenggelam, hingga Minggu (18/7) masih terdata sebanyak 39 korban belum ditemukan.
Sementara dari 15 jasad yang ditemukan, 12 diantaranya sudah teridentifikasi.
Lokasi pencarian dari 39 korban 16 kapal nelayan yang tenggelam ini terus diperluas.
Badan SAR Nasional (
Basarnas) Pontianak menambah armada kapal sebanyak 18 kapal termasuk kapal KRI TNI Angkatan Laut, serta satu helikopter yang dilengkapi sensor dasar laut yang juga milik TNI Angkatan Laut.
Kendala yang dihadapi adalah penyelaman ke dasar laut karena sebagian besar kapal nelayan ini menggunakan pukat.
Menurut informasi terbaru, terdapat dua kapal lain yang tenggelam. Dua kapal yang tenggelam ini satu merupakan kapal motor CSSK, dan satu lagi merupakan kapal pemancing.
Dari kedua kapal yang tenggelam, 3 orang dari kapal pemancing ditemukan selamat dan 3 orang dari kapal CSSK masih hilang.
Total ada 18 kapal yang tenggelam dan jumlah korban yang masih hilang pun bertambah menjadi 43 orang.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 kapal nelayan tenggelam dengan 130 anak buah kapal (ABK) hilang setelah dihantam cuaca buruk di
Perairan Kalimantan Barat pada Rabu (14/7) dini hari
Kecelakaan tenggelamnya 16 kapal nelayan tersebut terjadi di tiga lokasi perairan Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya, dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah.
Penyebab tenggelamnya belasan kapal tersebut diakibatkan oleh cuaca ekstrim yang menyebabkan tingginya gelombang di perairan Kalimantan Barat saat itu.
Menurut Kepala SAR Pontianak, Yopi Haryadi, kecepatan angin saat kejadian terjadi cukup kencang hingga 30 knot, ombak pun mencapai ketinggian 5 meter, juga hujan yang sangat lebat.
Berdasarkan keterangan dari para korban selamat, kapal-kapal yang tenggelam tersebut telah mencoba untuk menepi, namun karena cuaca sangat buruk dan gelombang tinggi, kapal-kapal tersebut pun tenggelam sebelum sempat menepi.
Tim SAR akan terus melakukan pencarian di lokasi sekitar tenggelamnya kapal-kapal tersebut dengan menyisir pesisir pantai. Tim SAR juga berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut untuk mencari korban-korban yang masih hilang. (awy)
