Jakarta - Di tengah pandemi yang masih melanda negeri, pemerintah Indonesia membuat kejutan. Pesawat Kepresidenan RI yang awalnya didominasi warna biru kini berganti rupa menjadi merah putih.

Pesawat kepresidenan Indonesia-1 yakni armada Boeing Business Jet (BBJ) 2 memiliki wajah baru.

Bila semula didominasi warna biru, pesawat yang biasa ditumpangi Presiden Jokowi itu kini berwarna merah dan putih.

Sontak pengecatan ulang pesawat Kepresidenan tersebut memicu pro dan kontra di ruang publik. Sejumlah kalangan menilai tak ada urgensi yang mendasari perubahan itu, apalagi saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.

Menurut pengamat penerbangan, Alvin Lie, dirinya tidak mempermasalahkan warna, namun urgensi dan waktu saja yang tidak tepat.

“Saya tidak mempermasalahkan mau merah putih mau dibuat apa buat saya ini bukan masalah warnanya, tapi timingnya ini. Ketika kita ini sedang prihatin alangkah baiknya pemerintah ini juga menunjukan, bukan garis keterucapan tapi juga kebijakan-kebijakan dan program-program.” tutur Alvin.

Menurutnya, pemerintah dapat menunda program-program yang bisaditangguhkan dan lebih fokus untuk mengatasi pandemi.

Istana pun menanggapi keriuhan tentang perubahan warna pesawat Kepresidenan ini. 

Pengecatan pesawat BBJ 2 disebut telah direncanakan sejak tahun 2019 terkait dengan perayaan HUT ke 75 Kemerdekaan RI tahun 2020 bersama dengan heli Super Puma dan pesawat RJ 85 yang biasa digunakan oleh Wakil Presiden.

Namun, karena belum memasuki jadwal perawatan rutin, pengecatan ulang pesawat Kepresidenan pun batu terealisasi tahun 2021 ini.

“Dari 2019 alokasi anggarannya. Tidak hanya cat, namun juga perbaikan besar dan overhaul pemeriksaan menyeluruh,” kata Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin.

Hal ini tidak diamini oleh Syarif Hasan, Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat. Menurutnya, pemerintah harus tetap konsisten dalam efisiensi anggaran bagi semua instansi.

“Sangat disayangkan sekalipun ada yang mengatakan anggarannya sudah dianggarkan pada tahun 2019. Namun ini menyangkut konsistensi penggunaan anggaran dan efisiensi pemerintah di semua lini termasuk Sekretariat Kepresidenan” imbuh Syarif Hasan.

Namun polemik tak berhenti sampai warna cat saja. Perubahan warna pesawat menuai kritikan karena dianggap berpengaruh juga pada faktor keamanan. 

Praktisi penerbangan, Chappy Hakim menyebutkan bahwa warna tidak berpengaruh untuk keamanan bagi pesawat Kepresidenan. (awy)