Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai
Golkar Nurdin halid menyatakan partainya terbuka untuk kader PDIP Perjuangan
Ganjar pranowo. Ganjar dinilai cocok untuk mendampingi Erlangga Hartarto sebagai wakilnya pada pemilu 2024 mendatang.
Halid berkata bahwa pernyataannya tersebut merupakan sebuah komunikasi politik strategis. Ia memberikan reaksi positif terhadap isu yang berkembang saat ini terkait Ganjar Pranowo.
Namun ekspresi tersebut ditanggapi sumir oleh PDIP. Sekjen PDIP
Hasto kristiyanto menyebut Golkar terlihat putus asa untuk mencari kader yang cocok untuk
Pilpres 2024 sampai ingin menggandeng Ganjar sebagai wakil Erlangga.
"Reaksi dari saudara Hasto menurut saya itu tidak relevan, berlebih-lebihan, dan tidak faktual. Kenapa, karena tidak di era multipartai itu dibutuhkan adanya kerjasama antar partai. Tidak ada partai yang bisa berjalan sendiri untuk mendapatkan kekuasaan. Itu tidak ada. Itu fakta," tegas Nurdin.
Hasto bahkan sebelumnya menyebut bahwa Golkar ingin membajak kader PDIP sebagai jalan pragmatis menuju kekuasaan. Dalam kesempatan ini Nurdin menampik pernyataan tersebut.
"Oleh karena itu dikatakan bahwa ini membajak kader, tidak ada dalam multipartai istilahnya membajak. Kenapa, karena belum pernah ada calon presiden yang berasal dari satu partai. Coba waktu 2004, ibu Mega misalnya berpasangan dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo dari Gerindra. 2014, Pak Jokowi berpasangan dengan Pak Jusuf Kalla dari Golkar. Apa gitu membajak? Bukan membajak, ini kerjasama politik untuk membangun bangsa ini lebih baik," papar politisi-cum-pengusaha ini.
Oleh karena itu Nurdin mengatakan, menurutnya sah-sah saja jika Golkar kemudian membuka pintunya bagi tokoh bangsa yang dinilai memiliki kapabilitas, akseptabilitas, dan kapasitas yang baik untuk memimpin negara. (afr)