122 Kali Letusan Terjadi di Gunung Semeru dalam 24 Jam Terakhir, Masyarakat Diimbau Waspada
Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, terus menunjukkan adanya peningkatan intensitas aktivitas vulkanik.
Selasa, 28 Oktober 2025 - 06:41 WIB
Sumber :
- Tim tvone - wawan sugiarto
Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, terus menunjukkan adanya peningkatan intensitas aktivitas vulkanik.
Dikutip berdasarkan laporan rutin petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru (PPGA), baik secara visual maupun kegempaan, tercatat dalam 24 jam terakhir, Gunung Semeru terus mengalami erupsi berupa letusan maupun guguran.
"Cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah selatan, barat daya, dan barat laut. Suhu udara 23-27 °C," tulis Mukdas Sofyan dalam laporanya, Selasa (28/10).
Secara visual, Sofyan menyebutkan telah terjadi 28 kali letusan serta 3 kali guguran lava.
"Letusan teramati 28 kali tinggi asap kurang lebih 300-800 meter warna asap putih tebal-kelabu condong ke arah barat daya," ungkapnya.
"Guguran lava teramati 3 kali jarak luncur kurang lebih 800-2000 meter ke arah Besuk Kobokan," imbuhnya.
Sedangkan secara kegempaan, telah terjadi 122 kali letusan 10 kali guguran, 11 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik serta 7 kali tektonik jauh.
"Untuk tingkat aktivitas Semeru masih waspada atau level dua," pungkasnya.
Pada tingkat aktivitas Gunung Semeru yang berada pada level 2 atau waspada ini, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang harus dipatuhi masyarakat demi pengurangan resiko bencana, diantaranya warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/hen)
Load more