Pesanan makanan lengkap mulai ada. Agar sesuai dengan konsep tempat, menu yang disajikan juga 'ndesa'. Nasi dengan lauk ikan asin, ayam dan tahu tempe goreng, petai, sayur pakis dan kecombrang, lengkap dengan sambal, adalah makanan khas lokal yang disukai.
"Itu sekitar pertengahan 2019. Lalu awal 2020 ada pandemi, terpaksa kita mengerem. Dan saat mulai new normal, pengunjung ramai lagi," ujar Sopan.
Kini, luas pekarangan yang digunakan untuk area warung bertambah menjadi sekitar dua ribu meter persegi. Sudah ada dua joglo untuk acara yang lebih besar, sejumlah gazebo dan kolam untuk bermain anak.
Ruang terbuka yang luas membuat warung ini juga bisa digunakan untuk kegiatan outdoor, bahkan berkemah.
Pengunjung juga disediakan cosplay ndesa untuk berfoto. Ada kebaya dan kemben atau kain jarik untuk perempuan, dan iket atau kain kepala dan surjan untuk pengunjung pria. Lengkap dengan caping dan properti khas ndesa lainnya.
"Selain suasana kebun ndesa yang khas, di sini tiap hari ada pemandangan eksotis, yaitu warga memanjat pohon kelapa untuk menyadap nira. Di sini sengaja saya biarkan pohon termasuk pohon kelapa yang sudah ada tumbuh alami, tidak saya tebang," ujar Sopan. (Sonik Jatmiko/ito)
Load more