LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Sapi untuk Hewan Qurban
Sumber :
  • ANTARA

Wabah PMK Melonjak Jelang Idul Adha, Ini Tips Sterilisasi Daging Qurban

Jelang Idul Adha, banyak hewan ternak terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK).  Dokter hewan minta masyarakat tidak panik dan bagikan tips sterilisasi daging.

Kamis, 7 Juli 2022 - 20:33 WIB

Jakarta - Jelang Hari Raya Idul Adha 2022, masyarakat dihebohkan dengan banyaknya hewan ternak yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK). 

Hal ini tentu berimbas pada ketakutan masyarakat. Pasalnya, sebentar lagi umat muslim akan memasuki hari raya qurban dimana akan banyak pemotongan hewan ternak. 

Pipit Surya Yuniar selaku dokter hewan yang bertugas sebagai Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan DKP3 Kota Tangerang Selatan mengatakan agar masyarakat tak perlu panik menghadapi wabah PMK yang menyerang sejumlah hewan ternak. 

Virus PMK Tak Dapat Menyebar ke Manusia

Pipit mengatakan saat ini kasus mengkonsumsi hewan ternak terjangkit PMK telah diluruskan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Ibadah Qurban saat Wabah PMK. 

Baca Juga :

"Untuk yang hewan qurban dari Fatwa MUI sendiri untuk hewan yang bergejala ringan PMK bisa untuk dikurbankan," katanya kepada tvonenews saat dikonfirmasi, Kamis (7/7/2022).

Pipit menjelaskan secara kajian ilmu kedokteran virus PMK yang menginfeksi hewan ternak tak dapat hidup pada tubuh manusia. 

Sebab, kata Pipit, secara kajian virus PMK tak dapat hidup dengan wadah tubuh manusia. 

"Tapi pada kenyataannya adalah PMK itu tidak zoonosis atau tidak dapat menyebar ke manusia. Jadi kalaupun ada ternak yang terjangkit PMK itu tidak membahayakan manusia," katanya. 

Cara Sterilisasi Daging Hewan Qurban di Tengah Wabah PMK

Pipit menuturkan pada Hari Raya Qurban ini, pembagian daging hewan qurban banyak didapati pada setiap wilayah. 

Kendati telah diterbitkannya Fatwa MUI, Pipit meminta masyarakat untuk tetap memastikan steriliasasi daging hewan ternak yang diterima sebelum dikonsumsi. 

Menurutnya langkah ini dapat menjamin kesehatan daging hewan ternak yang bakal dikonsumsi setiap individu. 

"SOP yang harus dijalankan misal pada jeroan hewan qurban itu harus direbus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi atau dibagikan," kata Pipit. 

Selain itu, Pipit menambahkan bahwa daging harus didiamkan di kulkas terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam freezer.

"Kemudian untuk dagingnya itu bisa dilayukan di kulkas terlebih dahulu bukan di freezer-nya dengan waktu 24 jam suhunya 0 sampai 4 derajat celcius, baru dimasukkan ke freezer," sambungnya. 

Penanganan Hewan Terjangkit PMK Menggunakan APD

Pipit turut menyoroti aksi sejumlah tenaga kesehatan khusus penanganan hewan terinfeksi PMK menggunakan alat pelindung diri (APD). 

Kata ia, APD digunakan oleh tenaga kesehatan guna menghindari penularan infeksi PMK kepada hewan ternak lainnya. 

Pasalnya, APD tersebut berfungsi untuk menghindari penularan virus PMK dari satu hewan ke hewan lainnya. 

"Jadi kenapa pakai APD yang dikhawatirkan penularan antar ternak bukan ke kitanya. Jadi kenapa pakai APD supaya kita tidak menjadi carrier dari peternakan satu ke peternakan lain bukan menular ke kitanya begitu," kata Pipit. 

APD yang digunakan tersebut kemudian dimusnahkan guna memutus rantai penyebaran.

"Makanya saat menangani kita pakai APD, kemudian APD nya kita musnahkan di peternakan tersebut setelah itu kita pindah lagi tangani pemeriksaan lain," pungkasnya. (iki/put)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Mirip Korupsi Timah! Antam Ngotot 109 Ton Emas yang Beredar Bukan Logam Mulia Palsu, Tapi Asal Usulnya Tidak Jelas: Bisa Saja dari Tambang Ilegal

Mirip Korupsi Timah! Antam Ngotot 109 Ton Emas yang Beredar Bukan Logam Mulia Palsu, Tapi Asal Usulnya Tidak Jelas: Bisa Saja dari Tambang Ilegal

Nico Kanter selaku PT Aneka Tambang (Antam) menegaskan bahwa emas 109 ton yang dikatakan palsu dan beredar di masyarakat sejak 2010-2021 adalah tidak benar.
Terdakwa Kasus Pembobolan Bank Pemerintah di Semarang Dituntut 9 Tahun 8 Bulan Penjara

Terdakwa Kasus Pembobolan Bank Pemerintah di Semarang Dituntut 9 Tahun 8 Bulan Penjara

Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut terdakwa kasus dugaan pembobolan bank milik pemerintah daerah, Anggoro Bagus Pamuji, dengan hukuman 9 tahun dan 8 bulan.
Anies Baswedan Tidak Dapat Fast Track Jika Daftar Pilgub Jakarta Jalur PKB

Anies Baswedan Tidak Dapat Fast Track Jika Daftar Pilgub Jakarta Jalur PKB

Ketua Desk Pilkada PKB, Abdul Halim Iskandar menegaskan Anies Baswedan tidak bakal dapat jalur fast track apabila hendak mendaftar pada Pilgub Jakarta 2024.
Tak Hanya Bukti Konkrit, Pengacara Pegi Siapkan Bukti Kejutan di Pengadilan

Tak Hanya Bukti Konkrit, Pengacara Pegi Siapkan Bukti Kejutan di Pengadilan

Tak hanya bukti konkrit dihadirkan di pengadilan dalam kasus Vina Cirebon. Namun, Pengacara Pegi, Insank Nasaruddin akan siapkan bukti kejutan
Sendi Fardiansyah Ajak Anak Milenial Lomba Bikin Tumpeng

Sendi Fardiansyah Ajak Anak Milenial Lomba Bikin Tumpeng

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bogor yang ke 542, bakal calon walikota Bogor Sendi Fardiansyah menantang anak-anak milenial untuk terus berkreasi. Salah satunya, mengajak mereka beradu kemampuan membuat dan menyajikan makanan tradisional, tumpeng.
Menhan Prabowo Subianto Tinjau Pemasangan Pipa Air Bersih di Gunungkidul

Menhan Prabowo Subianto Tinjau Pemasangan Pipa Air Bersih di Gunungkidul

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto meninjau langsung pemasangan pipa air bersih di Kelurahan Banyusoco, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Trending
8 Tahun Hilang Rekaman CCTV Kasus Kematian Vina dan Eky Tiba-tiba Viral, Ternyata Isinya...

8 Tahun Hilang Rekaman CCTV Kasus Kematian Vina dan Eky Tiba-tiba Viral, Ternyata Isinya...

Dugaan rekaman CCTV kasus kematian Vina dan Eky viral di media sosial setelah 8 tahun hilang. Padahal barang bukti CCTV tak pernah ditampilkan di persidangan.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur dari Jabatannya, Ternyata Ini Alasannya

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur dari Jabatannya, Ternyata Ini Alasannya

Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (3/6/2024).
Terungkap Alasan Ibu Cabuli Anak Kandung Pakai Baju Biru hingga Videonya Viral, Ternyata Karena

Terungkap Alasan Ibu Cabuli Anak Kandung Pakai Baju Biru hingga Videonya Viral, Ternyata Karena

Kabar terbaru kabar ibu yang cabuli anak baju biru viral, disebut telah diamankan polisi dan terkuak alasan melakukan.
Absennya Elkan Baggott dan Jay Idzes Justru Jadi Kabar Baik Kata Pandit Senior, Shin Tae-yong Ogah Ambil Pusing Timnas Indonesia Tak Mampu Menang atas Tanzania

Absennya Elkan Baggott dan Jay Idzes Justru Jadi Kabar Baik Kata Pandit Senior, Shin Tae-yong Ogah Ambil Pusing Timnas Indonesia Tak Mampu Menang atas Tanzania

Absennya Elkan Baggott dan Jay Idzes justru jadi kabar baik kata pandit senior dan Shin Tae-yong ogah ambil pusing Timnas Indonesia tak mampu menang atas Tanzania adalah dua berita paling top.
Pandit Senior Sampai Kaget, Timnas Indonesia Lawan Tanzania Main Tak Biasa, Skuad Shin Tae-yong Sudah Seperti...

Pandit Senior Sampai Kaget, Timnas Indonesia Lawan Tanzania Main Tak Biasa, Skuad Shin Tae-yong Sudah Seperti...

Pandit senior, Bung Binder, buka suara soal permainan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong, sebut begini soal penampilan Timnas Indonesia saat lawan Tanzania.
Rekaman CCTV Detik-detik Pembunuhan Vina Cirebon Tersebar, Hotman Paris : Apakah Benar 11 Orang Pelaku?

Rekaman CCTV Detik-detik Pembunuhan Vina Cirebon Tersebar, Hotman Paris : Apakah Benar 11 Orang Pelaku?

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam bak benang kusut yang sulit terungkap kebenarannya.
Sederet Bukti dan Kesaksian Baru Pembunuhan Vina, Terungkap Kondisi Pegi Memilukan hingga Pengakuan Terbaru Saka Tatal

Sederet Bukti dan Kesaksian Baru Pembunuhan Vina, Terungkap Kondisi Pegi Memilukan hingga Pengakuan Terbaru Saka Tatal

Inilah sederet bukti dan kesaksian baru kasus pembunuhan Vina dan Eky, terungkap kondisi Pegi Setiawan yang memilukan hingga ada pengakuan terbaru Saka Tatal.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Fakta
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Menyingkap Tabir
22:30 - 23:30
Kabar Hari Ini
Selengkapnya