Hal ini, menurut Pratama, juga menjadi titik kritis terhadap keamanan siber suatu organisasi karena tidak jarang serangan siber yang terjadi berawal dari peretasan PC (personal computer) atau laptop karyawan. Bisa juga didapatkanya data kredensial karyawan melalui serangan phising.
Meskipun sistem keamanan siber sudah menggunakan sistem yang paling mutakhir dan paling canggih, edukasi terhadap karyawan dan keamanan siber dari perangkat kerja kurang, secara keseluruhan sistem keamanan suatu lembaga akan dianggap kurang kuat dan/atau kurang mumpuni karena masih memiliki celah untuk masuknya sebuah serangan.
Melihat maraknya kebocoran data yang disebabkan oleh kelalaian SDM ini seharusnya sudah menjadi peringatan kepada pimpinan organisasi untuk dengan segera melakukan pelatihan kepada karyawan/mitra yang memiliki akses tersebut.
Oleh sebab itu, supaya kualitas SDM KPU bisa lebih baik sehingga data pemilu aman adalah melakukan pelatihan kepada seluruh SDM yang terlibat.
Tidak hanya pelatihan cara penggunaan sistem informasi Sirekap, tetapi juga diberikan penekanan pada faktor keamanan siber, termasuk bagaimana menjaga keamanan siber, mulai dari perangkat yang mereka pakai.
Misalnya, perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan patch (tambalan) keamanan terbaru. Di damping itu, pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat seperti antivirus serta anti-malware yang akan mengingatkan pengguna terhadap aplikasi berbahaya atau link phising.
Pakar keamanan siber Pratama mewanti-wanti jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dari sumber yang tidak mereka kenal atau berisi permintaan yang tidak biasa.
Hal lainnya adalah meningkatkan kesadaran tentang ancaman dan cara mengidentifikasi serangan siber, kemudian menghindari situs web yang mencurigakan atau tidak terpercaya, terutama yang berisi konten ilegal atau berbahaya.
Tidak mengunduh (download) dan menginstal aplikasi atau game (gim) bajakan. Gunakanlah kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun daring (online) serta manfaatkan fitur two factor authentication (verifikasi dua langkah) di mana pun memungkinkan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah melakukan pergantian password (kata sandi) secara berkala, kemudian tidak sembarangan menghubungkan perangkat ke akses wifi gratisan serta menggunakan layanan pengisian daya gratis.
Load more