LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo
Sumber :
  • kolase TvOnenews.com

Mabes Polri Ungkap Proses Memori Banding Ferdy Sambo, Ternyata Ini Hasilnya

Mabes Polri kembali gelar sidang KKEP terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo telah mengikuti sidang tersebit dan terbukti bersalah

Selasa, 6 September 2022 - 13:40 WIB

Jakarta - Mabes Polri kembali menggelar sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) terkait kasus pembunuhan Brigadir J alias Yosua Hutabarat. Sebelumnya, eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo telah mengikuti sidang itu dan terbukti bersalah. 

Atas perbuatannya, Ferdy Sambo pun dipecat dari Polri dengan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Atas hal itu, ia pun mengajukan banding terkait putusan tersebut. 

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya hingga kini belum menerima memori banding Ferdy Sambo. 

"Sampai hari ini, saya dapat informasi dari Kabag Karowaprof belum menerima memori banding itu," kata Irjen Dedi Prasetyo di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022). 

Irjen Dedi menjelaskan proses tersebut memerlukan waktu sehingga pihaknya masih menunggu terkait banding yang diajukan Ferdy Sambo. 

Baca Juga :

Menurut dia, meski belum menerima memori banding Ferdy Sambo, pihaknya telah mempersiapkan sidang lanjutan tersebut. 

"Meskipun belum diterima memori banding, prosss untuk persidangan sidang banding sudah dipersiapkan," jelasnya. 

Menurutnya, Divpropam Porli dan Divkum Polri telah mempersiapkan sidang banding tersebut. 

Selain itu, dia menegaskan masih ada waktu sekitar 21 hari kerja setelah putusan PTDH diberikan kepada Ferdy Sambo. 

"Jadi, persiapan sidang oleh Pak Karo Waprof Divpropam berkomunikasi dengan Kadivkum tetap berproses. Kan, masih ada kesempatan 21 hari. Nah, itu akan diproses juga dari komisi banding yang akan berlanjut," imbuhnya. 

Ferdy Sambo dan Tersangka Lain Diperiksa dengan Alat Pendeteksi Kebohongan

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa 3 tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo akan menjalani pemeriksaan dengan menggunakan alat lie detector atau pendeteksi kebohongan. 

3 tersangka tersebut di antaranya Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma´ruf si asisten rumah tangga.

¨Betul, namanya uji polygraph. RR dan KM. Bharada RE sudah duluan sebelum tersangka lainnya,¨ ujar Andi Rian Djajadi pada Selasa (6/9/2022).

Tujuan digunakannya lie detector dalam pemeriksaan ketiga tersangka yakni untuk menguji kejujuran terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Andi Rian juga mengatakan bahwa alat pendeteksi kebohongan juga akan digunakan untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi nantinya.

¨Hanya untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan. Iya semuanya, terjadwal 2 orang per hari. Jadwalnya sampai hari Rabu," sambungnya.

Komnas HAM Wanti-wanti Ferdy Sambo dan Geng Bisa Saja Cabut BAP di Pengadilan

Ferdy Sambo dan 4 orang lain yakni Putri Candrawathi, Kuat Ma´ruf, Bripka RR dan Bharada E sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik justru mewanti-wanti karena ada kemungkinan jika Ferdy Sambo dan tersangka lainnya mencabut BAP di pengadilan.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengingatkan para penyidik untuk tidak terburu-buru merasa puas diri dan siap memenangkan dakwaan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, pasalnya menurut Taufan Ferdy Sambo dan geng bisa saja menyiapkan manuver.

"Kecuali Bharada E itu, yang lainnya masih dalam lingkaran FS. Bayangkan kalau di pengadilan besok, mereka suruh mencabut BAP-nya. Apa enggak pusing jaksanya?" ujar Ahmad Taufan Damanik dikutip dari VIVA pada Senin (5/9/2022).

Taufan kemudian membuat skenario kemungkinan yang akan dilakukan oleh Ferdy Sambo dan 3 tersangka lainnya, Putri Candrawathi, Kuat Ma´ruf dan Bripka RR. Dia juga membahas soal kasus Jessica pelaku pembunuhan dengan kopi sianida.

¨Katanya, 'Kami waktu itu terpaksa Pak Hakim, karena itu kami buat pengakuan sekarang, kami tarik. Pusing enggak jaksanya? Itu sudah saya sampaikan ke penyidik, hati-hati, jangan berpuas diri seolah siap memenangkan dakwaan. Belum tentu, ingat kasus Jessica," katanya lagi.

Dilansir dari VIVA, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kembali membeberkan sejumlah kasus yang pernah terjadi sebelumnya seperti kasus Marsinah yang terjadi pada tahun 1993. Tak hanya itu, dia juga menyinggung soal pembunuhan Munir.

¨Saya kasih lagi, dulu kasus Marsinah, tujuh saksi itu adalah sekaligus terdakwa, saksi apa itu mahkota ya. Di pengadilan mereka saling membatalkan semua kesaksian, tujuh-tujuhnya dibebaskan hakim,¨ ungkap Taufan

¨Jangan lupa Muchdi Pr ya. Pollycarpus dihukum, Direktur Garuda dihukum, pramugari dihukum tapi Muchdi Pr dibebaskan. Kenapa? Karena tidak ada satu alat bukti yang kuat ketika di pengadilan," sambungnya.

Oleh karenanya, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengingatkan kembali untuk mewaspadai manuver yang mungkin dilakukan Ferdy Sambo cs, walaupun masyarakat Indonesia tampaknya sudah yakin Sambo akan berakhir dengan hukuman yang setimpal.

¨Memang pada akhirnya nanti. Hakim kan wakil Tuhan istilahnya ya. Tapi orang-orang kan yakin banget Sambo tuh, cuma saya bilang hati-hati karena Sambo bukan orang sembarangan," kata Taufan.

Ketua LPSK Tutup Mulut Soal Kesaksian Bharada E Tentang Motif Ferdy Sambo

Hasto Atmojo selaku ketua LPSK mengungkapkan bahwa Bharada E salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J telah memberikan keterangan soal motif Ferdy Sambo menghabisi ajudannya tersebut, apa itu?

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tegaskan telah mengetahui motif dari Irjen Pol Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, hal tersebut itu diperoleh dari Bharada E. 

Ketua LPSK, Hasto Atmojo mengatakan LPSK mendapatkan sejumlah informasi dari Bharada E pada proses asesmen pengajuan justice collaborator dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J. 

"Iya ada dari keterangan Bharada E, tapi ya itu sebaiknya tidak kami buka," ujar Hasto saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (4/9/2022). 

Lebih lanjut Hasto mengakui jika Bharada E menyampaikan seluruh informasi terkait rencana pembunuhan tersebut pada saat asesmen dilakukan. Namun, pihaknya enggan membongkar informasi tersebut termasuk motif lantaran bukan kewenangan LPSK. 

"Iya (Bharada E sudah menyampaikan motif pembunuhan ke LPSK), tapi itu bukan kewenangan kami," ucapnya.

Menurut Hasto, saat ini pihaknya lebih fokus untuk memastikan Bharada E tetap konsisten dan jujur dalam menyampaikan keterangan selaku justice collaborator (JC). Pasalnya, keterangan Bharada E menjadi kunci skenario awal pembunuhan. 

"Iya kan keterangan sangat kunci karena kesaksian dia itu lah semua skenario berantakan. Ini yang harus kita selamatkan keterangan-keterangan Bharada E ini diharapkan sampai akhir persidangan konsisten nggak? Jujur tetap," tukasnya. 

Komnas HAM Minta Waspadai Ferdy Sambo si Bos Mafia yang Punya Cara Keluar dari Kasus Brigadir J

Ahmad Taufan Damanik selaku Ketua Komnas HAM mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo yang terlibat sebagai dalam dalam pembunuhan Brigadir J bukan orang sembarangan, meskipun Sambo sudah memakai baju oranye. Dia meminta agar semua pihak tetap waspada.

"Tapi orang sekarang ini udah yakin banget tuh bahwa Sambo ini akan... Saya selalu mengatakan, hati-hati. Sambo ini bukan orang sembarangan. Puluhan tahun jadi reserse," ungkap Taufan dikutip dari VIVA.

Dia bahkan menyebut suami dari Putri Candrawathi ini adalah bos mafia yang memiliki seribu cara untuk mencari jalan keluar.

"Sehingga tahu dia caranya mencari jalan keluar, sebagai bos mafia dia tahu," sambungnya.

Dilansir dari VIVA, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membagikan pengalamannya saat memeriksa Ferdy Sambo dalam dugaan pelanggaran HAM. Menurutnya, Sambo terlihat tenang dan masih sempat melemparkan senyuman.

¨Waktu saya tanyain segala macam ada saat dia nangis, ada saat dia senyum seperti kira-kira bahasa isyaratnya 'Lu ga tau siapa gua kali ya'. Senyum dia," kata Taufan.

Tak hanya itu, Taufan juga mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo tidak terlihat takut atau khawatir saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.

¨Rekonstruksi nyantai aja. Jalan dengan gagahnya ketemu saya 'Hai Pak' kan dia sering ke Komnas Ham dulu komunikasi, 'hai pak, apa kabar?' Kaya gak ada apa-apa," pungkas Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. (lpk/ree)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Profil Sjors-Lowis Hermsen, Pemain Keturunan Calon Pengganti Ragnar Oratmangoen yang Buka Peluang Bela Timnas Indonesia

Profil Sjors-Lowis Hermsen, Pemain Keturunan Calon Pengganti Ragnar Oratmangoen yang Buka Peluang Bela Timnas Indonesia

Nama Sjors-Lows Hermsen perlu diperhatikan PSSI lantaran wonderkid 16 tahun itu membuka peluang membela Timnas Indonesia hingga menggantikan Ragnar Oratmangoen.
Terang-terangan Jokowi Beri Sinyal Dukung Kandidat Pilgub 2024 Jawa Tengah, Relawan Bocorkan Sosoknya

Terang-terangan Jokowi Beri Sinyal Dukung Kandidat Pilgub 2024 Jawa Tengah, Relawan Bocorkan Sosoknya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai memberikan sinyal arah dukungannya pada perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 Jawa Tengah.
Hasil Euro 2024: Dwigol Romelu Lukaku Dianulir VAR, Belgia Kandas 0-1 dari Slovakia

Hasil Euro 2024: Dwigol Romelu Lukaku Dianulir VAR, Belgia Kandas 0-1 dari Slovakia

Belgia harus menerima nasib buruk dalam laga pembuka mereka di Euro 2024 ketika menghadapi Slovakia di Deutsche Bank Park, Frankfurt, Jerman, Senin (17/6/2024).
Wow, ini Penampakan Tenda Mewah Maktour di Maktab 111 di Mina, Jemaah Haji Akui Nyaman

Wow, ini Penampakan Tenda Mewah Maktour di Maktab 111 di Mina, Jemaah Haji Akui Nyaman

Sebanyak 200-an jemaah haji Maktour dari Al Fath dan An Nur tiba di Mina dan mulai menempati tenda sambil menunggu jadwal untuk melakukan lontar jumrah ula, wustha, aqabah pada Senin (17/6/2024) malam, sekitar pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Ancaman Pasal UU ITE Menghantui Selebgram Asal Desa Sukolilo Usai Bikin Konten Pasca Pengeroyokan Bos Rental Mobil Asal Jakarta Hingga Tewas

Ancaman Pasal UU ITE Menghantui Selebgram Asal Desa Sukolilo Usai Bikin Konten Pasca Pengeroyokan Bos Rental Mobil Asal Jakarta Hingga Tewas

Kasus bos rental mobil berinisial BH asal Jakarta yang tewas dikeroyok warga Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah berbuntut panjang usai penetapan 10 tersangkanya.
Liga Akbar Bongkar Curhatan Terakhir Eky Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Bersama Vina Cirebon, Tak Diduga Isinya Bikin Iptu Rudiana 'Meringis'

Liga Akbar Bongkar Curhatan Terakhir Eky Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Bersama Vina Cirebon, Tak Diduga Isinya Bikin Iptu Rudiana 'Meringis'

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam semakin menemui titik terang usai perjalanan panjang dalam pengungkapannya oleh kepolisian.
Trending
Liga Akbar Bongkar Curhatan Terakhir Eky Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Bersama Vina Cirebon, Tak Diduga Isinya Bikin Iptu Rudiana 'Meringis'

Liga Akbar Bongkar Curhatan Terakhir Eky Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Bersama Vina Cirebon, Tak Diduga Isinya Bikin Iptu Rudiana 'Meringis'

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam semakin menemui titik terang usai perjalanan panjang dalam pengungkapannya oleh kepolisian.
Fantastis Gaji Atlet Voli Profesional Indonesia, Si Cantik Yolla Yuliana Ternyata Dapat Gaji Segini Tiap Bulan dan Masuk Daftar Atlet Voli...

Fantastis Gaji Atlet Voli Profesional Indonesia, Si Cantik Yolla Yuliana Ternyata Dapat Gaji Segini Tiap Bulan dan Masuk Daftar Atlet Voli...

Yolla Yuliana salah satu atlet voli cantik yang banyak menuai sorotan positif termasuk soal gaji dan pendapatannya sebagai atlet voli profesional. Ternyata segini
Ancaman Pasal UU ITE Menghantui Selebgram Asal Desa Sukolilo Usai Bikin Konten Pasca Pengeroyokan Bos Rental Mobil Asal Jakarta Hingga Tewas

Ancaman Pasal UU ITE Menghantui Selebgram Asal Desa Sukolilo Usai Bikin Konten Pasca Pengeroyokan Bos Rental Mobil Asal Jakarta Hingga Tewas

Kasus bos rental mobil berinisial BH asal Jakarta yang tewas dikeroyok warga Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah berbuntut panjang usai penetapan 10 tersangkanya.
Wow, ini Penampakan Tenda Mewah Maktour di Maktab 111 di Mina, Jemaah Haji Akui Nyaman

Wow, ini Penampakan Tenda Mewah Maktour di Maktab 111 di Mina, Jemaah Haji Akui Nyaman

Sebanyak 200-an jemaah haji Maktour dari Al Fath dan An Nur tiba di Mina dan mulai menempati tenda sambil menunggu jadwal untuk melakukan lontar jumrah ula, wustha, aqabah pada Senin (17/6/2024) malam, sekitar pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Terang-terangan Jokowi Beri Sinyal Dukung Kandidat Pilgub 2024 Jawa Tengah, Relawan Bocorkan Sosoknya

Terang-terangan Jokowi Beri Sinyal Dukung Kandidat Pilgub 2024 Jawa Tengah, Relawan Bocorkan Sosoknya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai memberikan sinyal arah dukungannya pada perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 Jawa Tengah.
Hasil Euro 2024: Dwigol Romelu Lukaku Dianulir VAR, Belgia Kandas 0-1 dari Slovakia

Hasil Euro 2024: Dwigol Romelu Lukaku Dianulir VAR, Belgia Kandas 0-1 dari Slovakia

Belgia harus menerima nasib buruk dalam laga pembuka mereka di Euro 2024 ketika menghadapi Slovakia di Deutsche Bank Park, Frankfurt, Jerman, Senin (17/6/2024).
Adu Akal Polisi Dengan Pelaku Pengeroyokan Bos Rental Mobil Hingga Tewas di Desa Sukolilo

Adu Akal Polisi Dengan Pelaku Pengeroyokan Bos Rental Mobil Hingga Tewas di Desa Sukolilo

Polda Jawa Tengah menetapkan 10 orang tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta usai tewas di Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Malam
03:00 - 03:30
Kabar Utama
03:30 - 04:00
Sidik Jari
04:00 - 04:30
Assalamualaikum Nusantara
04:30 - 06:00
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
Selengkapnya