Dharmasraya, tvOnenews.com - Seorang ayah tega membunuh anak tirinya dengan cara menganiaya di hadapan warga.
Kisah tragis terjadi di Jorong Taradam, Nagari Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Seorang gadis 18 tahun harus meregang nyawa di tangan bapak tirinya.
AP, gadis malang itu mengalami penyiksaan yang sangat menyakitkan. Suara merintih kesakitan Angeli pun terdengar dalam video yang terekam malam itu.
AP langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan. Namun 12 Mei 2025 ternyata menjadi hari terakhir AP menghirup nafas di dunia.
Jasad AP langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Rizal Effendi yang tak lain adalah bapak tirinya sekaligus pelaku pengayaan hingga menewaskan anak tirinya.
Mirisnya lagi, perlakuan sangat kejam itu dilakukan Rizal di depan warga yang malam itu mengetahui adanya kekerasan yang dilakukan dirinya.
Warga yang mengetahui kejadian malam itu tak kuasa melerai penyiksaan yang dilakukan Rizal Effendi kepada Angeli Putri.
Diketahui, kisah tewasnya AP adalah hanya karena persoalan hutang piutang yang dilakukan ayah tirinya.
Warga yang mengetahui kejadian itu pun mengisahkan jika bapak tirinya kesal karena AP memberitahu tempat persembunyiannya kepada para penagih hutang yang pada hari itu ingin menemui Rizal Effendi.
Jauh hari sebelum kejadian ini, suara-suara kecil terdengar bahwa sebelumnya AP sudah memperingatkan bapak tirinya untuk segera melunasi hutang-hutangnya.
Keluarga tidak menyangka jika peristiwa malam itu berakhir secara tragis. Di umur 43 tahun, Rizal Effendi harus lari dalam ketakutan menghindari kejaran polisi.
Polisi menurunkan tim K9 untuk mengendus keberadaan Rizal Effendi.
Langkah kaki Rizal Effendi untuk lari dari kejaran polisi ternyata tak sebesar keberaniannya menghilangkan nyawa anak tirinya di depan warga.
Kamis (15/5/2025) lelaki biadab ini menyerahkan diri ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ia hanya bisa pasrah ketika digelandang masuk ke dalam Polres Dharmasraya.
Tak banyak ucapan yang keluar darinya, tertunduk dan tak berdaya ketika langkahnya menaiki anak tangga ini.
Kesadisan yang dilakukan Rizal Effendi sungguh tak berdasar. Kegagahan ketika menghabisi anak tirinya tampak sudah tidak terlihat lagi dari diri Rizal Effendi yang bisa dikatakan pembunuh sadis. (awy)