Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) membantah kabar ada pungutan liar atau pungli dalam pelaksanaan Safari Wuquf pada puncak Haji 2025.
Safari Wukuf digelar untuk memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang lansia, sakit atau yang tidak memungkinkan untuk mengikuti wuquf secara reguler bersama jemaah haji lainnya.
Para jemaah yang terdaftar mengikuti Safari Wuquf berangkat ke Arafah naiK bus.
Setelah wukuf, mereka diarahkan ke hotel transit, bukan di tenda Arafah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menjelaskan, Safari Wukuf merupakan program yang sudah pernah dijalankan sebelumnya.
Hilman sudah mencermati mengenai informasi pungli di Safari Wukuf.
Ia menyebut sebetulnya ada antara komunikasi terkait pembiayaan antara jemaah dengan kelompok bimbingan ibadah haji atau KBIH.
Hilman menjelaskan, tidak menutup kemungkinan jemaah haji yang membayar KBIH untuk layanan tersebut juga menjadi peserta Safari Wuquf.
Ia menegaskan biaya yang dibayarkan jemaah haji untuk kursi roda di Masjidil Haram itu berbeda dengan Safari Wuquf yang tidak dipungut biaya.
Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Penyelenggaraan Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak sempat mendatangi sejumlah hotel transit yang jadi tempat persinggahan jemaah yang menjalani Safari Wuquf.
Di sana dia mendapati cerita dugaan pungli yang dibebankan kepada jemaah untuk layanan Safari Wuquf dan badal ibadah.
Padahal seluruh layanan tersebut semestinya diberikan secara gratis.
Dahnil tak menyebut siapa oknum yang meminta sejumlah uang kepada jemaah.
Atas laporan itu, Dahnil menyayangkan masih ada oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan jemaah. (awy)