Jakarta – Jenazah perempuan pelaku penyerangan di lingkungan Mabes Polri, Kamis (1/4) dinihari dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Sejumlah keluarga turut menghadiri pemakaman tersebut.
Dengan dihadiri kedua orang tuanya, jenazah pelaku penyerangan di lingkungan Mabes polri dimakamkan di TPI Pondok Rangon. Kedua orang tua pelaku hanya bisa terduduk lemas saat melihat jenazah anaknya dimasukan kedalam liang lahat.
ZA tewas usai tertembak tepat di jantungnya setelah masuk lingkungan Mabes Polri dengan menodongkan senjata kepada petugas yang tengah berjaga di pintu masuk Mabes Polri.
Pelaku sebelumnya menjalani proses autopsi terlebih dahulu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sebelum akhirnya dimakamkan. Setelah menjalani autopsi, jenazah pelaku teroris diserahkan kepada pihak keluarga.
Kepolisian Bidang Dokter dan Kesehatan Polri melalui Wakil Kepala Rumah Sakit Polri, Kombes pol Umar Shahab menyerahkan langsung jenazah pelaku teroris kepada keluarga.
Selain itu dirinya juga menyebutkan bahwa hasil autopsi yang dilakukan akan langsung diserahkan kepada Penyidik Polda Metro Jaya guna penyelidikan lebih lanjut. ."Hasilnya nanti kami sampaikan ke penyidik, tetapi meninggal karena tembakan," kata dia.
Kombes Pol Umar Shahab juga mengatakan bahwa pelaku penyerangan Mabes Polri berinisial ZA meninggal karena tembakan yang mengenai jantung. "Yang mematikan di jantung," kata Umar di RS Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya membenarkan pelaku penyerangan Mabes Polri merupakan seorang perempuan berinisial ZA. Sang pelaku berusia 25 tahun asal Ciracas, Jakarta Timur. Pelaku merupakan lonewolf yang berideologi ISIS.
Sementara itu, polsek Ciracas Kompol Jupriono mengimbau masyarakat sekitar untuk tak mengucilkan keluarga terduga teroris ZA.
Jupriono usai mengunjungi rumah keluarga terduga teroris ZA yang berada di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, mengatakan bahwa tidak semua anggota keluarga memiliki pemahaman yang sama dengan terduga teroris.
"Harus melihatnya secara utuh bahwa ini tidak semua keluarga punya perilaku yang sama," kata Jupriono.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir berlebihan setelah insiden penyerangan terhadap Mabes Polri oleh terduga teroris yang diketahui baru berusia 25 tahun tersebut. "Untuk warga tetap tenang, kejadiannya sudah ditangani, tidak perlu resah karena kami akan hadir di setiap warga membutuhkan bantuan," katanya. (ito/ant)
(Lihat Juga: Setelah Mabes Polri diserang, Bandara Soekarno Hatta dijaga ketat kepolisian)