Sidoarjo, tvOnenews.com - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Sidoarjo mengungkapkan fakta bahwa sebagian besar daging yang dijual di pasar Sidoarjo merupakan daging gelonggongan berdasarkan survei yang dilakukan di lima pasar besar di Sidoarjo.
Ia menjelaskan daging gelonggongan tersebut berasal dari sapi yang diberi minum secara berlebihan sebelum disembelih untuk menambah berat daging agar pedagang mendapatkan keuntungan lebih besar.
"Praktik ini membuat kualitas daging menurun, karena protein ikut larut bersama air yang keluar. Selain itu, daging gelonggongan lebih cepat busuk dan memiliki risiko kesehatan bagi konsumen, terutama jika air yang digunakan tidak higienis," ucapnya.
Ia melanjutkan, pemotongan sapi gelonggongan sulit diawasi karena ketika disidak, penyembelihan sering dilakukan di luar daerah seperti di wilayah Gresik.
"Saat Dispaperta melakukan sidak ke Tempat Pemotongan Hewan (TPH), sering tidak menemukan aktivitas pemotongan sapi gelonggongan, tapi setelah sidak selesai, praktik tersebut kembali dilakukan secara diam-diam," terang Tony.
Lebih lanjut ia mengungkapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah berusaha mengubah pola pikir masyarakat dengan melakukan edukasi langsung. Yaitu dengan memberi pemahaman kepada konsumen di pasar tentang bahaya daging gelonggongan dan bagaimana cara memilih daging yang berkualitas.
Load more