LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kepala BMKG saat menjelasakan SLCN kepada wartawan, Kamis (11/8/2022).
Sumber :
  • Tim tvOne - Ari Wibowo

Tingkatkan Pemahaman atas Iklim, Ratusan Nelayan Ikuti Sekolah Lapang Cuaca BMKG

Ratusan nelayan di pesisir pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengikuti Sekolah Lapang Cuaca  Nelayan (SLCN), yang digelar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kamis, 11 Agustus 2022 - 22:29 WIB

Kulon Progo, DIY - Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman nelayan terhadap informasi cuaca dan iklim di bidang kelautan, ratusan nelayan di pesisir pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengikuti Sekolah Lapang Cuaca  Nelayan (SLCN), yang digelar oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kegiatan SLCN ini digelar di kawasan pantai Glagah, kecamatan Temon, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang ikuti 100 nelayan asal Kulon Progo dan Gununkidul.

Para nelayan ini dibimbing oleh tim dari Stasiun Meteorologi kelas II Yogyakarta, para peserta dikenalkan dengan informasi kemaritiman, cara membaca dan memahami informasi tersebut, hingga alat alat meteorologi maritim untuk menunjang kesiapan melaut.

Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati mengatakan kegiatan ini sangat perlu dilakukan karena dampak perubahan iklim di dunia sangat ekstrim. Hal tersebut sangat mempengaruhi terjadinya perubahan pola cuaca khususnya cuaca maritim yang sangat berdampak bagi para nelayan di Indonesia baik itu dampak kehilangan hasil tangkapan juga dampak keselamatan.

"Kita semua saat ini sedang mengalami perubahan iklim yang benar-benar nyata, yang paling terpengaruh itu nelayan, saat ini mereka sekarang sudah kehilangan keteraturan alam atau ilmu titennya jadi kacau, karena suhu muka air laut mulai menghangat, sehingga makin sering terjadi gelombang tinggi badai tropis," ujar Dwi Korita, Kamis (11/8/2022).

Dijelaskan Dwi, saat ini laju kenaikan suhu udara sudah mencapai 0,44-0,47 per sepuluh tahun, dibandingkan dengan tahun 1850-1900 saat ini telah mengalami kenaikan suhu udara 1,1" Celsius.

BMKG juga menganilis pada akhir abad kenaikan akan mencapai 3" Celsius atau lebih. Selain itu saat ini kejadian ekstrem sudah semakin sering terjadi, intesitasnya semakin banyak dan durasinya makin panjang, hal ini sangat berisiko khususnya bagi nelayan.

"Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini kami selenggarakan agar para nelayan ini dapat secara terus menerus mendapatkan informasi dari BMKG berupa informasi gelombang, tinggi gelombang, cuacanya seperti itu 24 jam sebelumnya. Sehingga mereka dapat melakukan perencanaan kapan saya melaut dan zona mana yang penuh ikannya, jadi ini motifnya agar nelayan semakin melimpah tangkapannya dan selamat jiwanya saat melaut," jelas Dwi.    

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman nelayan terhadap informasi cuaca maritim di laut yang saat ini mayoritas nelayan pengetahuannya masih dibawah rata-rata.

"Yang terpenting peningkatan pemahaman nelayan terhadap informasi cuaca maritim di laut, tinggi gelombang kemudian cuacanya itu seperti apa, itu juga meningkat. Rata-rata biasanya itu hanya 50 persen menguasai saat ini nelayan dengan adanya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan itu bisa meningkat sampai 80 persen pengetahuannya," kata Guswanto.

Selain itu, menurut Guswanto dengan pengetahuan informasi cuaca maritim yang meningkat akan berdampak pada efektifitas nelayan saat melaut diantaranya efektifitas hasil tangkapan naik sampai dengan 15-25 persen, efektifitas bahan bakar turun sampai dengan 15-25 persen, dan efektifitas mengurangi kecelakaan laut bagi nelayan itu sendiri.

Baca Juga :

"Kalau kita lihat efektifitas itu ada tiga, kalau kita melihat peta INA-WIS itu sudah jelas yang dituju dimana tidak mencari-cari ikan jadi lebih efektif," jelasnya.

Sementara itu salah satu peserta SLCN, Ngudi Warno mengaku terbantu dengan adanya SLCN karena ilmu yang didapat bisa menjadi patokan baru bagi para nelayan sebelum memutuskan terjun ke laut.

"Nelayan Pantai Glagah biasanya kalau kita melaut cuma pakai titen, tapi dengan adanya BMKG ini kita bisa dapat informasi 10 hari sebelumnya kita sudah tahu gelombang mau gede, apa anginya mau kenceng sudah tahu, jadinya kita bisa persiaapn sebelumnya," ujar Ketua Nelayan Pantai Glagah tersebut. 

Ngudi juga menyebut bahwa ilmu titen pranata mangsa yang sejak dulu diterapkan nelayan Glagah untuk menentukan jadwal melaut kekinian sudah tidak relevan lagi. Ini efek dari perubahan iklim yang tidak menentu. 

"Kalau titen, sekarang kayaknya musim itu sudah enggak kaya dulu. Kalau musim kaya gini itu biasanya anginnya cuma 4 (knot) sekarang sudah gede, jadi titennya sudah tidak masuk lagi."ujar Ngudi.

"Jadi kalau dengan adanya ilmu baru ini sangat bermanfaat banget sebabnya kalau melaut kan udah tau kita ada titik-titik ikan, di mana itu ada ikan, di mana anginnya, kapan ombaknya gede, kecil itu sudah tahu," lanjutnya.

Sementara itu Pj. Bupati Kulon Progo  Tri Sakti Yana menyampaikan terima kasih atas program BMKG yang diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan informasi cuaca namun juga mampu meningkatkan hasil tangkap bagi para nelayan di Kulon Progo.

"Dengan informasi dan pemahaman cuaca yang baik, nelayan bisa menentukan kapan waktu melaut, melaut kearah mana, ikannya ada dimana, sehingga tidak mencari ikan namun menangkap ikan. Mudah-mudahan dengan informasi-informasi cuaca yang dipahami lebih akurat oleh nelayan, saya yakin pendapatan nelayan akan meningkat," ujar Tri Kamis (11/8/2022). (Awo/Buz)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
PSSI Bertemu Legenda Argentina hingga Portugal, Sinyal Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday?

PSSI Bertemu Legenda Argentina hingga Portugal, Sinyal Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday?

Sinyal Timnas Indonesia bakal hadapi lawan top pada ajang FIFA Matchday usai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bertemu dengan sejumlah legenda sepak bola dunia.
Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 91-95 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 91-95 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an surat Al-Kahf Ayat 91-95 lengkap tulisan Arab, latin, dan artinya.
Bahlil Minta Warga Lokal Dilibatkan dalam Proyek Swasembada Gula di Merauke yang Buka 2 Juta Hektare Lahan: Tapi Pengusaha Juga Harus Siap

Bahlil Minta Warga Lokal Dilibatkan dalam Proyek Swasembada Gula di Merauke yang Buka 2 Juta Hektare Lahan: Tapi Pengusaha Juga Harus Siap

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, pelibatan masyarakat dalam proyek investasi swasembada gula tersebut bisa meningkatkan perekonomian lokal.
Resep Sehat SALAD BEE HOON MUANGTHAI

Resep Sehat SALAD BEE HOON MUANGTHAI

Salad bihun yang satu ini selain enak, pas untuk Anda yang sedang diet. Karena bihunnya menggunakan bihun yang dibikin dari bahan dengan kandungan gluten free, bihun jagung.
DPR Semprot Kemendikbud Soal Kenaikan UKT: Bukannya Bikin Cerdas Bangsa Malah Bikin Beban

DPR Semprot Kemendikbud Soal Kenaikan UKT: Bukannya Bikin Cerdas Bangsa Malah Bikin Beban

Komisi X DPR RI memberikan kritik keras terhadap Kemendikbud Ristek soal maraknya kenaikan UKT di berbagai perguruan tinggi hingga timbulkan gelombang protes.
Jadi Kuasa Hukum Vina, Hotman Paris Beberkan Cara Temukan Pelaku Pembunuhan yang Masih Buron: Keluarga Pasti Tahu

Jadi Kuasa Hukum Vina, Hotman Paris Beberkan Cara Temukan Pelaku Pembunuhan yang Masih Buron: Keluarga Pasti Tahu

Pengacara Hotman Paris selaku kuasa hukum Vina membeberkan cara menemukan tiga pelaku pembunuhan yang saat ini masih buron. Menurutnya, para keluarga pasti..
Trending
Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Teka-teki alasan Shin Tae-yong tidak memanggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 akhirnya terjawab.
Madame Pang Nilai Timnas Indonesia Levelnya Masih di Bawah Thailand, Kok Bisa?

Madame Pang Nilai Timnas Indonesia Levelnya Masih di Bawah Thailand, Kok Bisa?

Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Nualphan Lamsam atau Madame Pang menyebut Timnas Indonesia belum melampaui Gajah Perang.
Sambil Menangis, Ayah Eky Pacar Vina Akhirnya Muncul dan Minta Ini: Saya Tidak Diam, Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Sambil Menangis, Ayah Eky Pacar Vina Akhirnya Muncul dan Minta Ini: Saya Tidak Diam, Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Setelah keluarga Vina yang muncul membongkar fakta-fakta kasus pembunuhan Vina dan Eky, kini giliran keluarga Muhammad Rizky Rudiana atau Eky kekasih Vina.
Buat Heboh! Akun Medsos Diduga Egi Otak Pelaku Pembunuhan Vina Ditemukan

Buat Heboh! Akun Medsos Diduga Egi Otak Pelaku Pembunuhan Vina Ditemukan

Baru-baru ini netizen dibuat tercengan oleh unggahan media sosial X. Hal ini lantaran mengunggah foto diduga Egi yang merupakan pelaku pembunuhan vina
Iptu Rudiana Ayah Kekasih Vina Tak Kuasa Menahan Tangis, Ceritakan Kejamnya Geng Motor Habisi Nyawa Sang Anak Eky

Iptu Rudiana Ayah Kekasih Vina Tak Kuasa Menahan Tangis, Ceritakan Kejamnya Geng Motor Habisi Nyawa Sang Anak Eky

Sosok Iptu Rudiana ayah dari Muhammad Rizky Rudiana kekasih Vina, buka suara soal kasus pembunuhan anaknya 2016 silam. Sambil menangis sang polisi bilang ini.
Terungkap! Kuasa Hukum Beberkan Keberadaan Detail 5 Tersangka Pembunuhan Vina dan Eky

Terungkap! Kuasa Hukum Beberkan Keberadaan Detail 5 Tersangka Pembunuhan Vina dan Eky

Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky terus menjadi pembicaraan setelah viralnya Film Vina: Sebelum 7 Hari yang tayang di bioskop baru-baru ini.
Dulu Sengaja Dibuat Bergelombang Supaya Pengemudi Tidak Ngantuk, Kini Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah SNI

Dulu Sengaja Dibuat Bergelombang Supaya Pengemudi Tidak Ngantuk, Kini Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah SNI

temuan itu didapat dari pemeriksaan fisik berdasarkan permintaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Siang
12:30 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
Big Fight Boxing
15:00 - 15:30
Football Vaganza
15:30 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
Selengkapnya