LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer.
Sumber :
  • Sumber : kolase tvOnenews.com/Julio Trisaputra/ Muhammad Bagas

Begini Pandangan Saksi Ahli soal Bharada E Laksanakan Perintah Sambo Tembak Brigadir J: Terbentur Budaya

Romo Frans Magnis-Suseno, Memiliki pandangan selaku Saksi Ahli soal Bharada E Laksanakan Perintah Sambo Tembak Brigadir J: Terbentur Budaya, Selasa 27/12/2022

Selasa, 27 Desember 2022 - 14:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sidang kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J secara mengenaskan. Adapun terbaru, pandangan Saksi Ahli soal Bharada E laksanakan perintah Sambo tembak Brigadir J, Selasa (27/12/2022).

Sidang kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ini telah menyita perhatian khalayak luas. Karena belum terungkapnya beberapa misteri kematian Brigadir Yosua yang disembunyikan Ferdy Sambo Cs.

Romo Frans Magnis-Suseno, Pandangan Saksi Ahli soal Bharada E Laksanakan Perintah Sambo Tembak Brigadir J: Terbentur Budaya.


Kolase foto Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer. (Julio Trisaputra/ Muhammad Bagas)

Saksi ahli sekaligus guru besar Filsafat Moral, Romo Frans Magnis-Suseno mengatakan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E terbentur sikap 'laksanakan' sehingga sulit melawan perintah untuk menembak Brigadir Yosua.

Baca Juga :

Hal itu disampaikan Romo Magnis saat dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Bharada E dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin 26 Desember 2022.

Pada awalnya, Romo Magnis menjelaskan Bharada E bisa jadi berada dalam kondisi bingung karena berhadapan dengan dua norma setelah menerima perintah menembak Brigadir Yosua.

"Bisa jadi dia bingung karena berhadapan dengan dua norma. Satu mengatakan menemabak mati orang yang sudah tidak berdaya, tidak bisa dibenarkan titik. Kedua, dia diberi perintah oleh orang yang berhak memberi perintah yang wajib ditaati supaya melakukannya, lalu dia harus mengikuti yang mana? Etika normatif mengatakan dia harus menolak perintah seperti itu," kata Romo Magnis yang dikutip dari VIVA, pada Selasa (27/12/2022).

Sementara itu, Roma Magnis mengatakan, terdapat budaya atau istilah 'laksanakan' dan 'siap' dalam institusi Kepolisian atau Brimob yang ditanamkan di dalam diri para anggotanya. Budaya itulah yang menjadikan Bharada E sulit secara psikologis melawan perintah, terlebih jika diberi diperintah oleh atasannya yang seorang Jenderal Bintang dua.

"Dalam rangka kepolisian atau Brimob, kalau mau di dalam situasi itu melaksanakan perintah adalah budaya yang ditanamkan di dalam orang-orangnya. Kita di Indonesia tahu sering pakai istilah 'laksanakan' atau istilahnya 'siap," ucap Frans Magnis.

"Tetapi karena berada di bawah, jadi dia disuruh atasannya untuk melakukan sesuatu yang tidak benar, tetapi sekarang juga melakukan. Itu tipe perintah yang amat sulit secara psikologis dilawan," tutur Magnis-Suseno.


Romo Frans Magnis-Suseno. (ist)

Lebih lanjut, dikatakan Romo Magnis, Bharada E bisa saja berpikir posisi dirinya terlalu dnegan pemberi perintah sehingga tidak bisa menolak. Meskipun dalam melaksanakan perintah tersebut dia ragu-ragu.

Selain itu, Bharada Richard Eliezer juga dinilai tidak memiliki waktu dan kebebasan hati untuk mempertimbangkan apa yang diperintahkan sehingga akhirnya melaksanakan perintah alasannya tersebut.

"Ya karena siapa dia, mungkin dia orang kecil, jauh di bawah yang memberi perintah, sudah biasa melaksanakan meskipun dia ragu-ragu, dia bingung itu tidak berarti sama sekali tidak ada kesalahan, tetapi itu jelas menurut etika sangat mengurangi kebersalahan," kata Romo.

"Menurut saya, saya berpendapat, tentu orang mestinya tahu, tidak bisa. Tetapi situasi bingung dalam budaya perintah laksanakan berhadapan dengan atasan yang sangat tinggi, mungkin ditakuti. Kebebasan hati untuk masih mempertimbangkan dalam waktu berapa detik yang tersedia mungkin tidak ada," beberkan Romo. (viva/ind)
 

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dulu Jadi Tumpuan Timnas Indonesia, Indra Sjafri Ungkap Penyebab Hilangnya 2 Pemain Keturunan dari Skuad Garuda

Dulu Jadi Tumpuan Timnas Indonesia, Indra Sjafri Ungkap Penyebab Hilangnya 2 Pemain Keturunan dari Skuad Garuda

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri menjelaskan alasan tidak memanggil Chow Damanik dan Amar Brkic ke Timnas Indonesia U-29 jelang Toulon Cup 2024.
Seketika Dosa Sebanyak Buih di Lautan Diampuni, Mulai Sekarang Habis Shalat Amalkan Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Seketika Dosa Sebanyak Buih di Lautan Diampuni, Mulai Sekarang Habis Shalat Amalkan Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Agar dosa diampuni walau dosanya sebanyak buih di lautan, segera amalkan ini setiap habis shalat, kata Ustaz Khalid Basalamah ada amalan setelah shalat fardhu.
Demokrat Godok Nama-nama yang Potensial Maju Pilgub Jakarta: Anies Tak Masuk Radar

Demokrat Godok Nama-nama yang Potensial Maju Pilgub Jakarta: Anies Tak Masuk Radar

Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menegaskan nama Anies Baswedan tidak masuk ke dalam radar pertimbangan tokoh yang diusung pada Pilgub Jakarta 2024
Ternyata Ini Tujuan Utama Timnas Indonesia Tampil di Toulon Cup 2024, Pantas Indra Sjafri Panggil Pemain Keturunan Eropa

Ternyata Ini Tujuan Utama Timnas Indonesia Tampil di Toulon Cup 2024, Pantas Indra Sjafri Panggil Pemain Keturunan Eropa

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri mengatakan keikutsertaan untuk ketiga kalinya di Toulon Cup digunakan untuk mencari komposisi terbaik Garuda Muda.
Ribuan Balon Lampion Diterbangkan Untuk Meriahkan Perayaan Waisak di Kota Mojokerto

Ribuan Balon Lampion Diterbangkan Untuk Meriahkan Perayaan Waisak di Kota Mojokerto

Festival balon lampion meriahkan perayaan Tri Suci Waisak 2024 di Alun-alun Kota Mojokerto. Ribuan balon putih yang dihias dengan lampu, diterbangkan ke udara.
Ramalan ZODIAK Hari Ini, Jumat 24 Mei April 2024 Cinta dan Hubungan Capricorn, Pisces, Aquarius, Sagitarius

Ramalan ZODIAK Hari Ini, Jumat 24 Mei April 2024 Cinta dan Hubungan Capricorn, Pisces, Aquarius, Sagitarius

Berikut ini merupakan ramalan ZODIAK hari Jumat 24 Mei 2024 terkait dengan Cinta dan Hubungan buat yang berzodiak Sagitarius, Capricorn, Aquarius serta Pisces.
Trending
Bukan Anak Pejabat Atau Polisi, Ternyata Ini Sosok Pembeking Buronan Pelaku Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon

Bukan Anak Pejabat Atau Polisi, Ternyata Ini Sosok Pembeking Buronan Pelaku Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon bak benang kusut yang sulit terurai dalam pengusutannya oleh pihak kepolisian dikarenakan 3 pelakunya buron 8 tahun.
Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Bongkar Sosok Pegi Perong, Ternyata Kerap Lakukan Ini

Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Bongkar Sosok Pegi Perong, Ternyata Kerap Lakukan Ini

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam tak pernah lari dari sorotan publik dengan sejumlah misteri dalam pengungkapan oleh kepolisian.
Saksi Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Ajukan Permohonan ke LPSK, Ternyata Miliki Fakta Ini....

Saksi Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Ajukan Permohonan ke LPSK, Ternyata Miliki Fakta Ini....

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon bak benang kusut yang tak terurai dalam pengusutannya oleh kepolisian sejak 8 tahun silam.
Fakta Mengejutkan, Ahli Ungkap Selama 8 Tahun Polisi Tak Pernah Memburu Buronan Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon

Fakta Mengejutkan, Ahli Ungkap Selama 8 Tahun Polisi Tak Pernah Memburu Buronan Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon bak benang kusut yang sulit terurai dalam pengusutannya hingga tiga pelaku yang buron selama 8 tahun.
Terbongkar, Alasan Polisi Kembali Berburu dan Tangkap DPO Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Usai Viral

Terbongkar, Alasan Polisi Kembali Berburu dan Tangkap DPO Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Usai Viral

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon tak usai-usai menjadi perbincangan khalayak di tengah Kejanggalan dalam pengusutannya oleh polisi.
Behind The Scene Vina: Sebelum 7 Hari, Nayla Ungkap Saat Shooting Lihat Visual Ini dan Banyak yang Menangis

Behind The Scene Vina: Sebelum 7 Hari, Nayla Ungkap Saat Shooting Lihat Visual Ini dan Banyak yang Menangis

Film yang disutradari Anggy Umbara, Vina: Sebelum 7 Hari jadi perbincangan hangat publik karena menceritakan pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon 2016 silam.
Pesan Menyakitkan Pegi untuk Sang Ibu Usai Jadi Tersangka Pembunuh Vina: Saya Ikhlas Jadi Tumbal Anak Orang Berpangkat!

Pesan Menyakitkan Pegi untuk Sang Ibu Usai Jadi Tersangka Pembunuh Vina: Saya Ikhlas Jadi Tumbal Anak Orang Berpangkat!

Pegi Setiawan alias Perong sampaikan pesan menyedihkan kepada sang ibu seusai ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Vina Cirebon. Saya ikhlas jadi tumbal!
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Sidik Jari
11:00 - 13:00
Kabar Siang
13:00 - 13:30
Jendela Islam
13:30 - 14:00
Khazanah Islam
14:00 - 14:30
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar
Selengkapnya