New York, Amerika serikat – Penembakan massal lagi-lagi terjadi di Amerika Serikat (AS). Kali ini berlangsung saat pesta kebun sejumlah pemuda dan pemudi di Rochester, Kota New York. Akibat peristiwa tersebut dua orang tewas dan 14 orang lainnya terluka.
Kepala Polisi Rocheste, Mark Simmons menyebut peristiwa yang berlangsung Sabtu, 19 September 2020, sebagai tragedi.
“Dari pengamatan petugas, kira-kira ada seratusan orang berlarian dari dan ke 200 blok Pennsylvania Avenue, dan keadaan saat itu sangat-sangat kacau. Kita melihat dan mengamati para keadaan para korban yang mendapat sejumlah luka tembak. Kami bisa pastikan ada 16 korban yang tertembak. Dan dengan berat hati kami umumkan ada dua orang di antaranya yang meninggal dunia,” kata Simmons di lokasi kejadian.
Menurut polisi, penembakan terjadi ketika berlangsung sebuah acara di kebun belakang sebuah rumah di Rochester. Pesertanya berusia antara 19-20 tahunan. Korban yang tewas berjenis kelamin lelaki dan perempuan berusia 19 tahun. Pihak berwajib belum berani menyimpulkan ada berapa jumlah pelaku. Mereka juga belum bisa menyebutkan apakah korban merupakan target yang disengaja atau tidak. Sementara 14 korban luka dirawat di dua rumah sakit yang berada di dekat lokasi tersebut. Mereka mengalami luka yang tidak mengancam nyawa.
“Kami sudah mengecek lingkungan ini dengan saksama, bukan hanya melacak para korban tetapi juga memeriksa apakah ada pelaku yang bersembunyi di kebun belakang atau kendaraan seseorang. Kembali kami tegaskan, kami akan bekerja keras dan kami akan berada di sini. Masyarakat perlu tahun bahwa lingkungannya aman dan akan ada banyak polisi hadir untuk mengamankan,” tambah Simmons.
Pesta di belakang kebun itu berlangsung di tengah adanya larangan berkumpul di masa pandemi virus corona. Pemerintah kota telah menginformasikan pada penduduknya perkumpulan hanya boleh diadakan untuk orang-orang serumah, bukan kelompok lain. Bahkan New York telah melarang warganya berkumpul lebih dari lima orang dari jam 11 malam hingga pukul 5 pagi, sejak Juli lalu untuk mencegah adanya kericuhan. Namun polisi menegaskan bahwa mereka tidak mengetahui pesta tersebut dan tidak ada warga yang mengeluhkan kegiatan itu.(act)
(Lihat juga: JATUH TERSUNGKUR, DETIK-DETIK POLISI AS TEMBAK WARGA KETURUNAN LATIN)