London, Inggris - Indonesia tampil percaya diri di pertemuan Confederation of British Industry (
Cbi). Kemajuan penanganan Covid-19 di Indonesia dijadikan daya tawar investasi demi menumbuhkan embrio kebangkitan ekonomi.
Pemerintah bersama Kadin menggelar pertemuan dengan Confederation of British Industry. Pertemuan tersebut membicarakan peluang investasi di Indonesia. Langkah ini sebagai upaya menuju green energy dan kesiapan Indonesia menjadi presidensi
G20 Tahun 2022.
Pemerintah Indonesia dan swasta mengaku siap untuk menyambut ajakan tersebut. Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki cadangan produksi nikel dan bauksit yang melimpah. Selain itu pemerintah turut menyampaikan kemajuan penanganan Covid-19 di tanah air sebagai daya tawar investasi. Kesempatan itu akan dijadikan sebagai embrio kebangkitan ekonomi Indonesia untuk bermitra dengan negara manapun.
Pemerintah dan swasta mengundang perusahaan-perusahaan di Inggris untuk berinvestasi di Indonesia. Menko Maritim dan Investasi
Luhut binsar panjaitan yang hadir dalam pertemuan tersebut menyebut bahwa pemerintah Indonesia menanti hasil kerjasama antara
Kadin indonesia dan CBI. CBI sendiri merupakan organisasi serupa Kadin Indonesia yang dimiliki oleh Britania Raya.
"Saya kira nanti banyak sekali, ada G20 kita mau lihat back-to-back dengan World Economic Forum, Archipelagic and Island States, dengan Bloomberg CEO meeting. Jadi saya kira akan packed, akan penuh sekali nanti acara di Bali pada tahun depan. Saya kira Kadin kita di bawah kepemimpinan Pak Arsjad, Pak Anin saya kira sudah bekerja luar biasa mengorganize pertemuan-pertemuan pemerintah disini," ujar Luhut.
Kadin juga mengaku siap mendukung seluruh kebijakan pemerintah yang mampu menumbuhkan iklim investasi. Mengusung visi Indonesia emas tahun 2045, selaku tuan rumah G20 di Bali 2022 mendatang sebagai memberikan rasa optimis kebangkitan ekonomi Indonesia. Perusahaan-perusahaan di Inggris memandang Indonesia sebagai rekan yang strategis di sektor Kelautan. (afr)